Menarik Minat Orang Tua menyekolahkan anak ke TPQ

ambil raport TPQ
ilustrasi wali santri TPQ ambil raport dengan jalan kaki

pontren.com – ini merupakan opini hasil dari analisa sekilas terkait trend sekolah Islam Terpadu dan juga inspirasi mendengar ceramah atau seminar yang disampaikan oleh pengurus Masjid Jogokariyan Yogyakarta.

Seperti diketahui sekarang, sekolah berbasis agama sedang memiliki trend grafik naik dalam hal diminati oleh orang tua wali ataupun murid anak didik.

Dan sepertinya trend ini masih berlaku walaupun biaya pendidikan pada sekolah Islam terpadu semakin hari semakin naik (mahal?). Meskipun begitu tetap saja ramai peminat dan orang tua akan merasa gelo (jawa : menyesal) jika anaknya tidak lolos masuk sebagai murid di SDIT atau SMPIT dan semacamnya.

Kenapa bisa begitu? Beberapa orang berpendapat bahwa kesadaran beragama makin banyak dimiliki orang tua, ada slogan yo wis ben bapake ora iso sik penting anake pinter ngaji.

Saya cenderung setuju dengan asumsi ini dimana tumbuh kesadaran beragama yang makin meluas.

Lanjutan yang lain yaitu kekhawatiran atau ketakutan orang tua dengan perkembangan zaman anak anak yang makin susah dikendalikan. Dengan harapan mitigasi hal dimaksud maka dipilihlah pendidikan berbasis agama.

SDIT atau semacamnya dipilih karena nama SD diyakini memiliki prospek lebih cerah dalam masa depan dunia kerja. (Ini hanya asumsi analisa saya).

Kemudian apa kaitan antara TPQ dengan sekolah Islam Terpadu?

tes ujian masuk SDDalam hal ini yang dikaitkan yaitu minat orang tua masa sekarang terhadap pemilihan lembaga pendidikan anak mereka. alasan serta pertimbangan dalam penentuan kemanakah pendidikan sang buah hati.

Dari analisa sekilas yang bisa kami simpulkan bahwasanya lembaga pendidikan alquran ( TPQ, TKQ, TQA maupun Madrasah Diniyah ) bisa mengambil manfaat terkait arah angin kecenderungan orang tua masa sekarang yaitu kenapa trend SDIT yang naik daun walaupun berbiaya tidak murah.

berikut kesimpulan mengenai alasan trend SDIT

  1. kesadaran keagamaan meningkat
  2. kekhawatiran perkembangan zaman berpengaruh buruk terhadap anak
  3. hasil kongkrit berupa hafalan
  4. perilaku yang membanggakan orang tua
  5. balance antar pendidikan agama dan pendidikan ilmu umum

dari beberapa hal diatas untuk TPQ yang berminat menarik minat orang tua bisa mengambil nomor3 dan 4 (hasil pendidikan kongkrit dan perilaku yang membanggakan orang tua. mari kita bahas satu persatu

Hasil Kongkrit / nyata Pendidikan

Hal ini mengingatkan saya kepada ceramah pengurus masjid Jogokariyan berupa petunjuk yang jelas terkait suatu tindakan. dicontohkan yaitu hadis nabi tentang sedekah

اتَّقوا النَّارَ ولو بشقِّ تمرةٍ ، فمن لم يجِدْ فبكلمةٍ طيِّبةٍ

jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimah thayyibah” (HR. Al Bukhari 6539, Muslim 1016)

Dari hadis tersebut pembicara menerangkan bahwa dalam suatu perintah sedekah, diberikan contoh yang nyata atau kongkrit yaitu sedekah dengan sebiji kurma, dengan kalimat toyyibah.

hal ini memudahkan orang-orang untuk melakukan sedekah dengan suatu hal ataupun yang dimiliki karena sudah diberikan contoh semisal apakah sedekah itu.

vidy ayu syafitri ppl 2018dari sini menurut saya berlaku juga dengan pendidikan pada TPQ, dimana hasil yang nyata akan membuat orang tertarik. dalam hal hasil pendidikan yang bisa diketahui oleh wali murid atau orang tua adalah hafalan maupun menulis huruf hijaiyah. dimana hafalan yang sampai surat tertentu bisa diketahui wali karena anak belajar menghafalnya.

termasuk tulisan arab yang rapi dan layak dipandang bisa menjadi contoh nyata perkembangan pendidikan anak. Bagaimana dengan tingkatan membaca? ini agak merkengkong (bikin susah) karena membaca adalah pembelajaran inti dari TPQ. secara teknis kongkrit hal ini bisa kurang nyata karena relatif lebih sedikit orang tua yang menyimak anak-anak pada saat membaca iqra atau mengaji.

Perilaku yang membanggakan orang tua

Seperti diketahui bahwa Perilaku adalah akhlaq atau budi pekerti. ini juga merupakan hal yang nyata bisa dirasakan oleh orang tua. ada 2 macam perilaku yaitu

  1. perilaku kepada orang tua dan
  2. kegiatan dalam beribadah.

dengan perilaku anak yang baik kepada orang tua maka akan menarik dan promosi gratis kepada orang sekitarnya. misalnya berkata lemah lembut kepada orang tua, segera berangkat ketika disuruh, salim dan cium tangan akan sekolah, bisa momong dan ngemong adik.

dengan adanya perubahan nyata akhlak akan menjadikan ketertarikan kuat dari orang tua. masalahnya adalah bagaimana membuat anak menjadi seperti itu :D.

soultan cirebonyang kedua kegiatan dalam ibadah. apabila anak bisa tertib sholat jamaah magrib isya ke Masjid tanpa disuruh, membaca alquran setelah ba’da magrib dengan kesadaran, maka kegembiraan dalam hati orang tua dan saya yakin akan diceritakan kepada tetangga kiri kanan perihal perilaku dimaksud.

Problemnya yahh seperti tadi saya sampaikan, bagaimana mencetak anak didik yang bisa berakhlak mulia dan tertib ibadah. setidaknya tulisan ini mempersempit pekerjaan Guru TPQ yang bersifat global dimana mengarahkan kepada 2 hal selain belajar mengaji yaitu mengejar hafalan dan mengarahkan anak berperilaku baik dan berbudi luhur.

bismillah semoga Allah melimpahkan Barakah.

Postingan baru : Kami usahakan Jadwal hari Senin dan Jumat akan ada tambahan postingan artikel baru. Terima kasih sudah menyimak. saran dan kritik serta sumbangan artikel kami tunggu. contact info : cspontren@yahoo.com twitter : PontrenDotCom FB : Gadung Giri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*