Mung Njagakake Rejeki Utawa Asil Mung Saoleh-Olehe

Mung Njagakake Rejeki Utawa Asil Mung Saoleh-Olehe

Ing ngisor iki paribasan sing tegese mung njagakake rejeki utawa asil mung saoleh-olehe , yaiku ….

a. Adang-adang tetesi embun
b. Blilu tau, pinter during nglakoni
c. Cebol nggayuh lintang
d. Durung pecus keselak besus

Jawabannya yang benar adalah a yaitu adang adang tetesing embun. Yang artinya secara harfiah adalah mencegat jatuhnya tetesan embun (dipagi hari).

Sedangkan ungkapan blilu tau pinter durung nglakoni tegese yaiku Tegese Wong bodho nanging sering nglakoni, luwih pinter karo wong pinter nanging durung tau nglakoni.

Cebol nggayuh lintang tegese Duwe kekarepan sing mokal bisane kelakon (memiliki keinginan yang mustahil bisa terwujud).

Durung pecus keselak besus tegese durung sembada wis kepengen sing ora-ora (belum memadai namun sudah memiliki keinginan yang tidak-tidak/bermacam-macam dan tinggi).

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, jadi secara arti Adhang-adhang tetesing embun tegese yaiku Njagakake samubarang mung saolehe bae.

Maksudnya adalah hanya mengharapkan sesuatu sedapatnya saja.

Samubarang artinya adalah segala sesuatu apapun itu. Bisa berupa rizki, pendapatan, laku dalam jual beli dan lain sebagainya.

Dalam paribasan ini menggambarkan kepasrahan (atau kemalasan?) seseorang yang tidak begitu ngoyo atau berbuat dengan segala upaya. Sehingga karena menyadari situasi ini pada akhirnya dia hanya mengharapkan alakadarnya sedapatnya saja.

Saoleh-olehe artinya sedapatnya, dapatnya apa ya sudah kita terima, kira kira seperti itu maksudnya.

Mung Njagakake Rejeki Utawa Asil Mung Saoleh-Olehe paribasane yaiku adhang-adhang tetese embun

Merujuk kepada berbagai sumber, ungkapan ini masuk dalam kategori tembung paribasan Basa Jawa.

Contoh kalimat misalnya adalah sebagai berikut ini.

Para bakul pasar anggone nggolek rejeki mung Adang-adang tetese embun. Artinya adalah, para penjual di pasar dalam mencari rejeki hanyalah mengharapkan rizki sedapatnya saja.

Kenapa begitu? Karena alasan ekonomi yang sulit dan lesu, maraknya penjual online membuat orang yang jualan di pasar tradisional menjadi skeptis dan pesimis dengan barang dagangannya yang dia jual.

Meski begitu, adapula yang orang memiliki etos kerja tinggi dan semangat namun dalam meraih hasilnya dia memasrahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’aala sebagai sang Khaliq yang Maha Pemberi Rizki.

Dalam hal ini menunggu tetesan embun setelah berusaha keras dan usaha maksimal merupakan ikhtiar sebagai makhluk dan untuk hasilnya maka Allah Yang Menentukan.

Tentunya perilaku usaha keras dan hasilnya menyerahkan kepada Yang Maha Kuasa adalah lebih baik daripada hanya menunggu saja tanpa adanya ikhtiar usaha yang sungguh-sungguh untuk meraih sesuatu. Demikianlah informasi tentang paribasan kang ateges Mung Njagakake Rejeki Utawa Asil Mung Saoleh-Olehe bae. Maturnuwun sudah mampir, wassalamu’alaikum.

Tentang

salam blogger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*