Sopo jenenge jangkep Gareng lan opo tegese? Jeneng jangkepe yaiku nala gareng, tegese yaiku ati kang garing, maksute yaiku garing saka kemakmuran kang ateges tansah tumindak kang becik.
pontren.com – assalaamu’alaikum – Dalam pertanyaan ini menanyakan siapakah nama lengkap dari pambarepe punakawan atau anak pertama abdi Punakawan yang bernama Gareng.
Jenenge berasal dari kata jeneng yang artinya nama, jenenge maksudnya adalah nama. Sedangkan kata jangkep artinya yaitu lengkap. Jadi siapakah nama lengkapnya pambarepe atau anak pertama dalam punakawan alias si Gareng ini?
baca :
Ciri-Ciri Gareng Dalam Bahasa Jawa, Jeneng Liyane, Watake
Gamane Punakawan (Semar Gareng Petruk Bagong)
Punakawan Nama Umure Watak Sifat Semar Gareng Petruk Bagong
Nama lengkapnya adalah Nala Gareng.
Kata Nala berasal dari tembung kawi yang memiliki arti hati, dalam bahasa Jawa artinya adalah hati. Sedangkan Gareng mempunyai arti garing, yang dalam bahasa Indonesianya berarti kering.
Jadi secara harfiah, Nala Gareng artinya adalah hati yang kering.
Hati yang kering ini memiliki makna hatinya yang kering, kering dari kemakmuran, sehingga dia senantiasa melakukan perbuatan yang baik.
Dasanama Gareng (Jeneng Liyane)
Sebagaimana tokoh dalam dunia wayang lain, anak pertama dalam keluarga punakawan ini juga memiliki dasa nama (nama lain).
Adapun dasanamane Nala Gareng yaiku Pancalpamor, Pegatwaja, Bambang Sukodadi, Cakrawangsa, Pandupragolamanik, Jaswadiputro, Nolojoyotungkluk
Dalam nama lain Gareng ini menggambarkan watak dan sikapnya.
Misalnya nama lain Gareng yaitu Pancalpamor artinya adalah menolak godaan duniawi.
Pancal artinya yaitu menendang untuk menjauhkan (memancal). Sedangkan pamor artinya adalah popularitas, hal keduniaan. Jadi secara harfiah artinya Pancal Pamor adalah menendang hal-hal yang bersifat duniawi.
Kemudian dasanama Gareng yaiku Pegatwaja artinya adalah cerai gigi.
Pegat artinya adalah pisah, sedangkan waja tegese yaiku untu, artinya adalah gigi.
Maksud dari nama Pegat Waja ini adalah tidak suka memakan yang enak-enak yang pemborosan serta mengandung penyakit, maknanya yaitu makan seadanya seperlunya saja tidak bermewah-mewah.
Dalam beberapa versi kisah wayang, sebenarnya Gareng ini bukanlah bangsa manusia. Namun dia berasal dari bangsa Gandarwa (sebangsa jin).
Sebelumnya dia bernama Bambang Sukodadi, adajuga yang menamakannya dengan nama Bambang Sukskati. Seorang Ksatria tampan dan sakti Mandraguna.
Dia merupakan putra Resi Sukskadi dari padepokan Bluluktiba.
Asmane Garwane Gareng yaiku Dewi Sariwati, putri Prabu Sarawasesa dengan permaisuri Dewi Saradewati dari negara Salarengka.
Nala Gareng pernah menjadi raja bernama Prabu Pandu Bergola di kerajaan Parang Gumiwang.
Kalau melihat kisah ini, maka dalam dunia pewayangan semua tokoh Punakawan pernah menjadi Ratu (Raja). Anda bisa melihat adanya lakon Semar Gareng Petruk Bagong dadi Ratu.
Demikianlah informasi tentang Jenenge Jangkep Gareng lan Tegese lan Dasanamane yang melebar kemana-mana, semoga menambah wawasan khazanah wayang dan budaya Jawa. Wassalaamu’alaikum.