Kisah Teladan Fatimah az-Zahra Putri Rasulullah yang Sederhana

Fatimah az-Zahra adalah putri ke-4 dari Rasulullah saw, buah pernikahan beliau dengan Khadijah binti Khuwailid.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh. Kapan fatimah lahir? Usia berapa Fatimah az Zahra ketika peristiwa hijra terjadi? Lahir 15 tahun sebelum peristiwa Hijrah.

Fatimah dilahirkan pada saat Rasulullah berusia 35 tahun. Tepatnya Fatimah berusia sekitar 15 tahun ketika terjadi peristiwa hijrah ke Madinah.

Fatimah menikah dengan Sayyidina Ali r.a., dengan pernikahan yang penuh dengan kesederhanaan.

Setelah menikah kehidupannya pun berjalan dalam suasana yangbegitu sangat sederhana.

Pernah suatu hari, Rasulullah datang berkunjung ke rumahnya.
Dan tampaklah bahwa Fatimah az Zahra dalam keadaan tampak sangat letih mengurus keperluan rumah tangga.

Kemudian Fatimah Az Zahra meceritakan keadaan hidupnya itu kepada Nabi Muhammad saw. Betapa secara fisik kondisi putri rasulullah ini sangat letih bekerja, mengangkat air, memasak serta merawat anak-anak.

teladan fatimah az zahra

Dia berharap agar Rasulullah dapat menyampaikan hal ini kepada sang suami. Fatimah meminta kalau mungkin boleh disediakan untuknya seorang pembantu rumah tangga. Rasulullah merasa terharu terhadap permintaan anaknya itu.

Namun, Rasulullah memberi nasihat agar Fatimah ikhlas menjalani kehidupannya seperti ini.

Walaupun putri rasulullah dalam kondisi dan keadaan yang serba terbatas dan hidup dalam kesederhanaan, Fatimah az-Zahra sangat rajin bersedekah.

Hati Fatimah Az Zahra Tidak sanggup untuk kenyang sendiri apabila ada orang lain yang kelaparan.

Beliau tidak rela hidup senang di kala orang lain menderita. Bahkan dia tidak pernah membiarkan orang yang meminta minta melangkah dari pintu rumah beliau tanpa memberikan sesuatu meskipun dirinya sendiri sering Mengalami keadaan kelaparan.

Sungguh sahabat Ali radhiyallahu ‘anhu dikaruniai istri yang sangat salihah. Jiwa Fatimah sangat sesuai dengan kepribadian Ali bin Abi Thalib.

Begitupula dengan Sang suami yaitu sahabat Ali bin Abi Thalib juga seorang yang memiliki sifat dan kepribadian pemurah hatinya dan sederhana hidupnya.

Sebagaimana tertulis dalam sejarah bahwasanya Ali bin Abi Thalib adalah orang kepercayaan Rasulullah saw.

Menantunya ini sangat sering ditugasi oleh Rasulullah pergi jauh dalam rangka dakwah Islam.

Dengan situasi dan kondisi yang demikian ini membuat Fatimah az Zahra sering ditinggal oleh suaminya yang pergi berbulan-bulan lamanya.

Namun dia tetap ikhlas dengan keberadaan suaminya tersebut. Prinsip beliau pada saat berjauhan dengan suami adalah satu kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah untuk beribadah dan mendoakan suami yang ia sayangi. Subhanallah betapa begitu mengagumkan.

Sumber : Ensiklopedi Biografi Nabi Muhammad saw. dan Tokoh-tokoh Besar Islam

Demikian ulasan singkat mengenai kisah keteladanan dari putri rasulullah Fatimah Az Zahra dalam hidup sederhana yang semoga kita dapat mengambil hikmah dan mengikuti jejaknya dalam bersedekah dan kehidupan serta kesederhanaan dan keikhlasan.

Wilujeng siang, good afternoon, nahaaruka sa’iidun, wassalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.

Zahra Nada

Santri kelas 1 PKPPS Wustha pada Pondok Pesantren Darul Mubtadi-ien Kebakkramat Karanganyar

Tinggalkan Balasan