Informasi tentang pengertian hadits yang diambilkan dari kitab AL MANDZHUMAH AL BAIQUNIYYAH Pengantar Ilmu Hadits disusun oleh Syaikh Muhammad Bin Thaha Al Baiquniy.
pontren.com – assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, kali ini kami rangkumkan berbagai pengertian hadits mengacu kepada kitab karangan Ibnu Thaha yang diberi judul al mandzhumah al baiquniyah.
Pengarang kitab al mandzhummah al baiquniyah
Penyusun kitab al Mandzhumah adalah Syaikh Thaha bin Muhammad bin Futuh Al Baiquny, Beliau adalah Ahli Hadits yang hidup sebelum tahun 1080 H atau 1669 M.
Pengarang kitab Fathul Qadir AL Mughits di dalam bidang hadits.
Tidak ada hal lain yang diketahui oleh para ulama tentang Syaikh Al Baiquny, bahkan mereka berselisih tentang nama nya, sebagian mengatakan bahwa beliau bernama Thaha, sebagian lain mengatakan bahwa namanya adalah ‘Umar.
Buku atau kitab ini memberikan pengertian hadits berdasarkan kualitasnya. Adapun pembagian kualitas hadits menjadi 3 yaitu;
- Hadits shahih;
- Hadits hasan; dan
- Hadits dhaif.
Pengertian Hadits berdasarkan kualitas
Berikut pengertian berbagai hadits mengacu kepada kitab ini.
Hadits shahih adalah shahih yaitu yang bersambung sanad nya, tidak mengandung syadz dan ‘illat, Perawi nya ‘adil dan dhabith yang meriwayatkan dari yang semisalnya (‘adil dan dhabith juga) yang dapat dipercaya ke-dhabith-an dan periwayatan nya
Hadits hasan adalah yang jalur periwayatannya ma’ruf.. akan tetapi perawinya tidak semasyhur hadits shahih.
Hadits Dhaif
Hadits yang lebih rendah dari derajat shohih dan hasan adalah hadits dho’if.
Hadits dhaif (lemah) ini terbagi menjadi banyak macam.
Hadits yang disandarkan kepada nabi adalah Hadis Marfu’,
Sedangkan hadits yang disandarkan kepada Tabi’in adalah Hadits Maqthu.
Hadits Musnad adalah yang bersambung sanadnya perawinya sampai kepada nabi tanpa terputus
Hadits muttasil adalah Hadits yang setiap perawi nya mendengar satu sama lain dan bersambung sanad nya sampai nabi.
Hadits Musalsal adalah hadits yang dibawakan dengan menyertakan sifat (yang selalu sama) seperti perkataan perawi “Ketahuilah, Demi Allah telah memberitahuku seorang pemuda” atau semisal Begitu juga seperti “Si Fulan Telah bercerita kepadaku sambil berdiri” atau “setelah bercerita kepadaku, ia tersenyum”.
Hadits ‘Aziz adalah hadits yang diriwayatkan oleh dua atau tiga orang perawi sedangkan Hadits Masyhur diriwayatkan oleh lebih dari tiga perawi
Hadits Mu’an’an itu seperti perkataan perawi “dari sa’id, dari Karom” dan Al Mubham itu hadits yang perawinya tidak diberi nama
Setiap hadits yang sedikit perawinya disebut hadits ‘Aaliy dan kebalikannya disebut hadits Naazil
Hadits Mauquf adalah Perkataan atau perbuatan yang kau sandarkan kepada Sahabat.
Hadits Mursal adalah hadits yang perawinya gugur di tingkat Sahabat dan katakanlah Hadits Gharib itu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi saja.
Setiap hadits yang tidak bersambung sanadnya disebut Hadits Munqathi
Hadits Mu’dhal adalah hadits yang gugur pada sanadnya dua rawi.
Hadits yang ditadlis ada dua macam;
Pertama, menggugurkan syaikhnya dan menukil dari perawi di atas nya dengan kata ” dari ( ‘an) dan “bahwa (anna)
Kedua, tidak menggugurkan (syaikh) nya akan tetapi mensifatinya dengan sifat yang tidak dikenal
Hadits (tsiqah) yang menyelisihi hadits yang (lebih) tsiqah disebut dengan Hadits Syadz. Hadits Maqlub ada dua jenis;
Yang Pertama, terganti (terbolak-balik) rawi yang satu dengan yang lain.
Yang Kedua, terbolak-baliknya sanad matan tertentu dengan sanad matan yang lain.
Hadits Fard adalah hadits yang kau kaitkan dengan periwayatan seorang yang tsiqah, atau periwayatan sebuah kelompok tertentu, atau terbatas/dikhusukan pada riwayatnya saja.
Hadits yang mengandung cacat yang samar atau tersembunyi dikenal oleh Ahli Hadits dengan Hadits Mu’allal
menurut Ahli Hadits disebut Hadits Mudhtharib adalah Hadits yang sanad atau matannya berselisih (memiliki perbedaan).
Hadits Mudraj yaitu hadits yang datang (ditambahkan) pada (sanad atau matan) nya sebagian lafaz-lafaz perawi.
Hadist yang diriwayatkan oleh setiap teman dari saudaranya disebut Hadits Mudabbaj
Kesesuaian lafal dan tulisan (nama perawi) nya disebut Muttafiq dan kebalikan dari yang kami sebutkan disebut Muftariq
Mu’talif itu jika sesuai tulisan (nama perawi) nya saja (tidak lafalnya) dan kebalikannya disebut Mukhtalif.
Hadits munkar adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang tidak diterima ta’dil nya dalam keadaan menyendiri.
Hadits Matruk adalah hadits yang menyendiri perawinya dan mereka (para ahli hadits) menyepakati Kedhaifan Rawi tersebut dan menolaknya.
Hadits maudhu adalah Hadits dusta yang dibuat-buat (dipalsukan) atas nama nabi maka itulah Hadits ‘Maudhu.
Penutup
Itulah kumpulan pengertian hadits dari kitab yang dikarang oleh Syaikh Muhammad Bin Thaha Al Baiquniy. Dan kami tambahkan pengertian tentang hadits mutawatir sebagai berikut.
Pengertian hadits mutawatir adalah hadits tentang sesuatu yang disampaikan oleh sejumlah besar perawi. menurut kebiasaan, mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk berdusta atau melakukan kebohongan.
Hadits ahad adalah hadits yang tidak memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam kategori hadits mutawatir.