Ukara unen – unen tembung entar adus getih tegese yaiku perjuangane abot banget lan rekasa banget amarga akeh sandhungane. Tegese salugu yaiku tatune akeh banget saengga getihe metu akeh saka awake. Namung maknane yaiku amarga usaha lan ikhtiyare kang abot banget lan akeh sandhungan saengga ibarate kaya uwong kang nduweni tatu nemen akehe.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, dalam mengarungi kehidupan, adakalanya ada kisah atau cerita tentang perjuangan yang sangat keras seakan akan bermandikan darah dalam perjuangannya.
Dalam bahasa Indonesia kita mengenal istilah “berdarah-darah”.
Ungkapan berdarah-darah ini merupakan gambaran tentang usaha sekuat tenaga sampai titik penghabisan untuk mencapai tujuan yang menjadi keinginan seseorang atau kelompok.
Jadi gambaran keluarnya darah dari tubuh ini gambaran dari banyaknya sandungan, halangan, rintangan yang bertubi-tubi datang menghampiri.
Contoh perilaku berdarah-darah saat ini yang paling lazim dalam ekonomi. Bisa berupa mencari pekerjaan, mempertahankan usaha, menjaga keberlangsungan perusahaan agar tetap berjalan.
Gawea lan wenehana Tuladha ukara tembung entar adus getih
Berikut ini adalah contoh kalimat atau tuladhane ukarane nganggo Basa Jawa.
Jaman saiki para lulusan sarjana anggone golek gawean nganti adus getih amarga lowongan gawean kang sithik banget.
Artinya adalah, pada saat sekarang ini para sarjana dalam mencari pekerjaan sampai berdarah-darah karena sedikitnya lowongan pekerjaan yang ada pada saat ini.
Contoh lain misalnya adalah perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah Belanda atau negara lain yang menjajah Indonesia pada masa silam.
Pada waktu itu ada negara lain yang menjajah indonesia dengan semboyan 3 G yang merupakan singkatan dari gold, glory, gospel.
Semboyan ini dipergunakan bangsa Eropa dalam melakukan penjelajahan samudra dan kolonialisme
Gold berarti mencari kekayaan dengan cara berdagang, gospel artinya penyebaran agama gerejawi, dan glory yaitu mencari kejayaan dengan meluaskan wilayah jajahan.
Tuladha ukara untuk ungkapan tembung entar dalam mengusir penjajah dalam Bahasa Jawa misalnya adalah sebagai berikut;
Para kusuma bangsa anggone berjuang supaya merdeka nganti direwangi adus getih. Artinya adalah para kusuma bangsa (bunga bangsa/pahlawan) dalam berjuang agar merdeka sampai berdarah-darah.
Dalam ungkapan ini bisa memiliki makna salugu (arti harfiah) dan juga bisa mempunyai makna kiasan. Kiasan dalam artian berjuang mati-matian bukan hanya mendapatkan luka fisik, tapi kehilangan harta benda, tanah, bahkan nyawa serta keluarga.
Demikianlah tembung entar dalam bahasa Jawa yang mempunyai arti harfiah mandi darah yang maknanya yaitu berjuang mati-matian karena banyaknya halangan ataupun sandungan. Maturnuwun sudah mampir, wassalamu’alaikum.