Tembung paribasan kang ateges utawa nduweni teges Wis diwenehi sethithik banjur njaluk luwih akeh yaiku diwenehi ati ngrogoh rempela.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, dalam unen unen pepatah berbasa Jawa ini menggambarkan seseorang yang sudah dikasih (sedikit) namun menginginkan lebih (banyak).
Jika anda memperhatikan ungkapannya, ada dua hal yaitu diwenehi ati, artinya adalah diberi daging bagian hati. Maksudnya yaitu ada seseorang yang sudah diberikan kepadanya, yang gambaran barang pemberian itu berupa daging bagian hati.
Jadi ati tau hati dalam hal ini memiliki arti harfiah bagian dari hewan yang dijadikan santapan untuk makan dan menjadi lauk pauk pendamping nasi atau yang lain.
Namun, meski sudah mendapatkan bagian hati hasil dari pemberian ini dia masih ngrogoh rempela.
Apa itu ngrogoh rempela?
Ngrogoh asale saka tembung lingga rogoh, tegese yaiku nglebokake tangan arep njupuk barang. Artinya ngrogoh adalah merogoh, maksudnya yaitu memasukkan tangan untuk mengambil sesuatu.
Tegese rempela yaiku pérangan wadhuking kéwan iwèn sing empuk sarta énak dipangan. Artinya rempela dalam bahasa Indonesia yaitu ampela, merupakan bagian dari perut hewan yang empuk dan enak untuk dimakan.
Wis diwenehi sethithik banjur njaluk luwih akeh
Dari paribasan ini kita bisa melihat perilaku sikap seseorang yang sudah diberi bagian berupa daging hati, namun dia masih merogoh atau meraih bagian ampela yang enak dimakan.
Gambaran ini memberikan penjelasan tentang keadaan orang yang sudah dikasih namun masih meminta lebih.
Contoh misalnya ada anak kecil dibelikan mobil – mobilan oleh ayahnya, namun sang anak malah meminta remote control pesawat terbang.
Contoh lain seperti Harun Masiku sudah dikasih uang untuk mengurus anggota yang menjadi PAW (pergantian antar waktu), namun masih menginginkan fasilitas rumah gratis dan mobil mewah.
Atau misalnya anak SMA pacaran yang minta pegang tangan kekasihnya, udah dikasih pegang, malah selanjutnya minta sun pipi, dan lain sebagainya.
Dari beberapa gambaran contoh ini menggambarkan situasi seseorang yang sudah dikasih namun malahan minta yang lebih lagi. Yang dalam bahasa Jawa tegese paribasane yaiku diwenehi ati ngrogoh rempela.
dikasih hati malah ngelunjak merogoh atau meraih ampela, begitulah pepatah Bahasa Jawa ini menggambarkan perilaku udah dikasih malah minta lebih. Wassalaamu’alaikum.