Ngalem Legining Gula Tegese, Tuladha Ukara

ngalem legining madu tegese
peribahasa Bahasa Jawa memuji muji kecerdasan atau kekayaan orang yang memang brilian otaknya atau crazy rich

Unen unen tembung ngalem legining gula tegese yaiku ngalembana kapinterane wong kang pancen pinter utawa sugih, muji – muji wong kaya utawa pinter. Artinya adalah memuji-muji memberikan pujian kecerdasan atau kekayaan orang yang memang pintar maupun sudah kaya raya.

Pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, lazimnya orang yang sanggat cerdas ataupun mempunyai harta yang banyak akan membuat orang takjub dan terpana.

Karena ketakjuban akan kekayaan atau kepintaran seseorang ini membuat pujian berdatangan dari berbagai penjuru.

Namun hal ini adalah lumrah karena sudah selayaknya atau wajar saja apabila mendapatkan pujian (aleman) dari orang lain karena kelebihan yang dia miliki dari orang lain. Baik itu berupa harta benda maupun kecakapan dan ketajaman dalam berpikir.

Dalam khasanah bahasa Jawa, untuk orang yang kaya raya makmur bergelimang harta sebutannya yaitu mubra mubru blabur madu. Adapun untuk tembung entar orang yang sangat cerdas yaitu pikirane landhep.

Adapula bebasan untuk memuji kepintaran seseorang atau ngalembana kapinterane bebasane yaiku kaya bisa njara langit. Artinya saking cerdasnya seakan-akan bisa menembus langit. Njara artinya adalah bor. Jadi secara harfiah yaitu dapat mengebor langit (saking pintarnya).

Misalnya kita memuji,” Wah Pak Habibie orangnya sangat cerdas dan pandai.” ya memang beliau mempunyai otak yang brilian.

Contoh lainnya yaitu ,” Wah hebat Elon Musk bisa membeli mobil yang harganya fantastis, hartanya banyak sekali!” ya sudah wajar saja dia kaya raya karena termasuk jajaran 10 orang paling kaya di dunia ini atau setidaknya saaat artikel ini ditulis.

Tegese Ngalem Legining Gula, tuladha ukara contoh kalimat

eseme manis banget

orang normal pasti paham yang namanya gula itu pasti rasanya manis. Maka apabila ada orang yang memuji manisnya gula, tentu hal itu sudah biaya, lumrah.

Kenapa?
Karena memang gula itu rasanya adalah manis.

Jadi ungkapan atau unen-unen iki kalebu tembung bebasan Basa Jawa.

Untuk lebih bisa mendalami arti kata kata dalam bebasan ini, mari kita bahas satu persatu tegese bausastra ana ing tembung paribasan iki.

Ngalembana asale saka alembana, asale saka ngalem, alem, tegese yaiku nyebut kabecikane, kaluwihane, lan sakpiturute.

Artinya ngalembana asalnya dari kata alembana, dari ngalem, dari kata alem yang artinya adalah menyebut kebaikannya, kelebihannya dan lain sebagainya. Singkatnya yaitu memberikan pujian dan memuji-muji keunggulan orang atau sesuatu.

Legining asali saka tembung lingga legi, tegese yaiku rasa kaya dene rasaning gula, rasa kang disenengi akeh uwong.

Legining berasal dari kata legi yang artinya yaitu rasa seperti rasanya gula, rasa yang banyak orang menyukainya.

Gula tegese yaiku lelegi sing digawe kentheling kilang. Gula yaitu manisan yang dibuat dari kentalnya aren, tebu dan lain sebagainya.

Jadi maksudnya bukan hal yang percuma, akan tetapi lebih kepada sudah sewajarnya apabila orang memuji muji karena memang pintar cerdas atau kaya raya maupun cantik manis rupawan ganteng dan kelebihan lainnya.

Gawea tuladha ukara contoh kalimatnya.

Berikut tuladhane ukarane.

Ngalem Asti Setyorini menawa manis eseme wis sak lumrahe amarga pancen uwonge ayu tur manis lan apik bebudene, padha karo ngalem legining gula.

Artinya adalah ; memuji si Asti orangnya manis senyumnya ya memang sudah sewajarnya karena orangnya cantik, manis dan baik akhlaknya, sama saja memuji manisnya gula.

Demikian sekedar tambahan informasi tentang tembung bebasan kang ateges ngalembana kapinterane wong kang pancen pinter utawa sugih lan tuladha ukara. Wassalaamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan