Kere Munggah Bale Tegese, Kalebu Jenise Tembung

kere munggah bale tegese
kere munggah bale tegese wong asor dadi dhuwur drajade

Unen unen sing unine kere munggah bale tegese yaiku wong sing maune asor mundhak drajase, artinya si kere yang baik ke pendhapa rumah, panggung, tempat tidur. Maknanya yaitu orang rendahan yang naik derajatnya.

pontren – assalaamu’alaikum wa rahmatulahi wa barakatuhu, adapula yang mengartikan dengan batur dipek bojo bendarane utawa ndarane, artinya pembantu yang diperistri oleh majikannya.

Namun saya pribadi lebih setuju dengan arti pertama yang berlaku secara umum, yaitu orang rendahan atau jelata yang naik derajatnya. Bisa karena kaya dari hasil usahanya, mendapatkan hadiah besar atau diambil pasangan oleh kalangan ningkrat berpangkat yang kaya raya.

Adapula dalam suatu kamus Basa Jawa yang menyebutkan maksud dari ungkapan ini dengan “wong asor didadekake luhur”.

Maksudnya yaitu orang rendahan yang dijadikan menjadi tinggi derajatnya. Jadi orang itu menjadi tinggi derajatnya karena ada campur tangan orang lain. Bukan karena usaha dan ikhtiarnya sendiri.

Namun diluar itu semua, biasanya orang Jawa akan menyematkan ungkapan unen unen ini kepada orang miskin atau setidaknya rakyat jelata yang kemudian menjadi kaya raya ataupun mempunyai kedudukan yang tinggi.

Tegese Kere Munggah Bale, Tuladha Ukara, klebu jinise tembung

Saya pribadi agak kurang ngeh ketika membaca unen unen ini dalam suatu buku mata pelajaran yang memasukkannya kedalam jenis tembung saloka.

karena dalam suatu soal menjodohkan, perintahnya berbunyi “Terangna tegese saloka ing ngisor iki sarana njodhohke! Terangkanlah arti dari saloka ini dengan cara menjodohkan!

Jadi dalam bahasa Jawa tegese kere yaiku wong mlarat kang ngemis. Artinya kere adalah orang miskin yang mengemis.

munggah tegese yaiku menyang ing ndhuwur, dadi dhuwur (pangkate). Artinya munggah adalah naik, bisa dari bawah keatas atau maksudnya yaitu menjadi tinggi pangkatnya.

bale tegese yaiku amben, omah, panggung. Makanya kalau ada yang memaknai dengan batur dipek bojo ndorone maka maklum. Karena arti bale juga bisa berarti amben atau ranjang.

Salah satu kisah film jaman dahulu yang terkenal dan cocok dengan saloka ini yaitu film yang berjudul Inem Pelayan sexy. Adapun para pemainnya kala itu yaitu Doris Callebaute, Titiek Puspa, Aedy Moward, Djalal, Yati Surachman dan lain sebagainya.

Kala itu Doris Callebaute yang berperan sebagai Inem, seorang pelayan alias babu yang dalam bahasa Jawa yaitu batur akhirnya menjadi nyonya besar di rumah tempat dia bekerja.

Tentunya sebagaimana lazimnya film, sang pembantu ini mempunyai wajah yang cantik, postur tubuh yang bagus serta perilaku yang menyenangkan.

Demikianlah informasi tentang tembung saloka kang ateges wong sing maune asor mundhak drajade. Maturnuwun sudah mampir, wilujeng dalu salam kenal dan wassalaamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan

This Post Has One Comment