Ora Cocok Karo Pangirane Paribasane Nyolong Pethek
Bahasa Jawa Paribasane ora cocok karo pangirane wong akeh yaiku Nyolong pethek yang artinya adalah tidak sesuai dengan perkiraaan orang banyak. Atau dalam ungkapan lain yaitu sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang telah diterka atau diduga. dalam paribasan Basa Jawa adalah nyolong pethek.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng sonten selamat sore para pembaca internet yang budiman.
Kali ini kita akan membahas mengenai peribahasa (paribasan) bahasa Jawa yang memiliki arti sesuatu yang tak sesuai dengan apa yang ditebak atau diperkirakan, diluar dugaan, meleset prakiraannya.
Pada masa sekarang banyak orang yang menyimpulkan atau menghakimi (justifikasi) sesuatu sebelum mengetahui keadaan yang sebenarnya. Semisal ada orang yang sederhana dengan pakaian biasa maka kesimpulannya dia adalah orang awam atau jelata biasa saja.
Namun saat melihat seseorang yang perlente dengan jas rapi, sepatu mengkilap keluar dari mobil mulus maka menyangka merupakan orang yang kaya raya banyak harta pejabat kedudukan hebat dan lain sebagainya.
Bisa juga menerka kecerdasan dari seseorang berdasarkan penampilannya. Apabila nampak memakai kacamata, dengan mimik wajah serius serta merta melabeli dengan orang cerdas atau pandai.
Namun jika melihat seseorang dengan dandanan urakan macam macam aksesoris, maka cenderung menyematkannya sebagai orang yang biasa saja bukan kategori jenius.
Tegese paribasan Nyolong Pethek yaiku Ora cocok karo pangirane
Prasangka seperti ini adakalanya benar seperti yang dikira. Namun kenyataannya pernah juga kejadian salah sangka atau salah mengira. Contohnya dikira miskin tidak banyak harta ternyata juragan besar dengan harta ber miliar-miliar.
Atau menyangka pakaian klimis rapi sepatu mengkilat turun dari mobil mulus kenyataannya hutangnya sangat banyak sehingga kalau melihat perekonomiannya masuk dalam kategori minus. Itulah kadang penampilan memang bisa menipu.
Dalam istilah Bahasa Inggris yaitu dont judge book by its cover, janganlah menilai buku dari sampulnya.
Nah disinilah ungkapan kesalahan dalam menerka ini masuk dalam khazanah sastra jawa berkenaan dengan paribasan yaitu nyolong pethek.
Kenapa paribasane Ora cocog karo pangirane yaiku nyolong pathek?
Mari kita bahas satu persatu tembung yang ada dalam paribasan ini.
Jadi nyolong memiliki arti mencuri, mengambil dengan diam diam dengan maksud jahat untuk dimiliki.
Sedangkan pethek tegese yaiku bedhek, basa krama inggile yaiku pambadhe, pamêca, yang artinya menerka, menebak, mengira, menyangka atau semacamnya.
Namun nyolong pethek maksudnya adalah salah sangka, keliru mengira, tidak disangka sangka. Contohnya ngirane mlarat jebul sugih mblegedhu, ngarani bodho jebulane profesor, dan lain sebagainya.
Demikianlah informasi kali ini mengenai peribahasa dalam bahasa Jawa don’t judge book by its cover. Agar kita lebih bijak dalam menilai sesuatu karena hanya sekedar melihat sekilas saja atau asal asalan dalam memperkirakan.
Maturnuwun sudah mampir, wilujeng sonten, salam kenal dan wassalamu’alaikum.
Tinggalkan Balasan