Tegese mBidhung api rowang Kalebu jinise Tembung

Tegese mbidhung api rowang yaiku ethok-ethok nulung nanging sejatine arep ngrusuhi artinya pura pura menolong namun sebenarnya hendak mengganggu, kalebu jenise basa rinengga paribasan jinise bebasan basa Jawa semisal nulung menthung, gawea tuladha ukara nganggo bebasane ana ndhuwur kuwi mau.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng sonten selamat sore, kali ini kita akan membahas tentang bebasan basa jawa kang ateges ethok-ethok nulung anangin sejatine arep ngrusuhi.

Yaitu perbuatan yang nampaknya menolong padahal tujuannya malah hendak menjerumuskan atau mencelakakan.

Bagaimana paribasan ini artinya bisa seperti itu?

Untuk mengetahui bagaimana tafsirnya sama bagaikan nulung menthung ada baiknya kita mengetahui bausastra dalam ungkapan ini.

Mbidhung asale saka tembung lingga bidhung tegese yaiku ngrusuhi, ngganggu.
Api tegese yaiku rewa-rewa, ethok-ethok maksudnya yaitu berpura-pura.
Rowang tegese yaiku rewang, kanca, ngewaki, artinya adalah membantu, menolong, kawan, dan lain sebagainya.

Jadi secara harfiah artinya adalah sebenarnya mengganggu namun pura-pura kawan atau menolong.

mbidhung api rowang

Jadi tujuan menolong itu bukan supaya selamat orang yang dibantu. Akan tetapi hanyalah kepura-puraan supaya bisa menjerumuskan atau menyesatkan bahkan sampai taraf membuat celaka.

Lazimnya hal ini merupakan perbuatan orang yang kenal. bisa jadi kawan atau teman maupun siapapun dia yang jelas kebanyakan saling mengenali.

Namun pertemanan ini bukan atas dasar dari hati yang tulus, namun berdasarkan kepentingan dan keuntungan pribadi. Bahkan bisa jadi pertemanan ada karena kepura-puraan untuk mencapai tujuannya. Singkat kata dalam pepatah adalah “musuh dalam selimut”.

Sehingga apabila dia ada kesempatan membuat celaka “kawannya” maka akan bertindak dan bertingkah seolah olah turut serta membantu, menyumbang pikiran dan lain sebagainya.

Supaya kawannya ini bisa menyelesaikan masalah atau lepas dari suatu perkara. Namun dalam uluran tangan dan pikirannya malah menjerumuskan kedalam hal yang lebih rumit. Alasannya ya itu tadi, uluran tangan ini hanyalah kepura-puraan belaka.

Gawea Tuladha Ukara Nganggo Tembung bebasan mBidhung api rowang

Apabila ada perintah untuk membuat contoh kalimat memakai ungkapan ini, anda tinggal membuat contohnya dalam kehidupan sehari hari. Atau bisa juga mengambil dari kisah wayang ataupun cerita yang kondang lainnya.

Semisal kisah dalam wayang mahabharata atau perjuangan dalam memperebutkan Kemerdekaan RI dan lain sebagainya.

Kali ini kita akan mengambil contoh kalimat dari pewayangan pada kisah bale sigala-gala.

Yaitu cerita bagaimana patih sengkuni yang hendak melenyapkan pandhawa dalam rumah yang mudah dibakar.

Berikut contoh kalimatnya;

Patih Harya Sengkuni gayane nggolekne panggonan nginep kanggo para pandhawa ana ing bale sigala-gala, nyatane ana ing atine nduweni karep mateni para pandhawa sak kabehane, trep karo paribasan mBidhung api rowang.

Artinya Sang Patih Sangkuni bergaya mencarikan tempat untuk menginap pada balai sigala-gala, kenyataan dalam hatinya memiliki keinginan hendak melenyapkan para pandawa semuanya, pas dengan pepatah Jawa nulung menthung.

Demikianlah tambahan ungkapan peribahasa Basa Jawa paribasan bebasan kang ateges rewa rewa ngewaki sejatine ngrusuhi. Maturunuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Tinggalkan Balasan

This Post Has One Comment

Mumtaz Hanif

Murid Kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah Negeri