Pada Hari Senin tanggal 2 Mei 2022 dusun Gadungan Desa Girimulyo melalui Takmir Masjid Besar Baiturrahman Ngargoyoso menyelenggarakan kegiatan sholat ‘Idul Fitri di Lapangan Wisata Desa Girimulyo.
pontren.com – assalaamu’alaikum, menilik dari status whatsapp Ketua Takmir Baiturrahman, yang menjadi imam dan khatib pada tahun ini adalah Ustadz M. Agus Rahmad (Surakarta).
mulai pagi takbir berkumandang, dengan tata suara dari Damai Sound System (Lik Giyono), itu lho kakaknya Lik Taryono yang insyaAllah bentar lagi mantu (semoga kaparingan lancar sakinah mawaddah wa rahmah lik Taryo).
Sholat Idul Fitri mulai pada pukul 06,30 WIB dan selesai khutbah jam 07.10 menit.
prakiraan saya sholatnya 10 menit dan khutbah sekitar setengah jam.
Jumlah Jamaah Salat Idul Fitri 2022 Dusun Gadungan
satu baris shaf salat idul fitri di dusun Gadungan yang pelaksanaannya pada lapangan Wisata Desa Girimulyo kisaran 50 orang.
adapun jumlah tikar jamaah pria yang membujur (kalau tidak salah) ada 7 baris. yang 2 baris setengahnya saja.
jadi untuk pria estimasi prakiraan saya pribadi yang melaksanakan salat di Lapangan Desa Girimulyo adalah kisarn 300 orang.
sedangkan jamaah wanita juga kisarannya adalah sama.
setidaknya pada pelaksanaan salat idul fitri tahun 2022 M/1443 H ini ada berkisar 500-600 orang pria wanita kecil dewasa.
malah lebih dekat ke jumlah 600 daripada hanya 500 orang saja.
Pesan Khatib dalam Khutbah Idul Fitri 2022 Dusun Gadungan
dalam khutbahnya, ustadz Agus menyampaikan, berdoa semoga amalan saat ramadan, baik puasa, salat berjamaah, tarawih, sedekah dan lain sebagainya sesuai dengan harapan kita semua, sesuai dengan tuntunan rasulullah.
maksudnya sesuai harapan adalah diterima amal ibadah oleh Allah SWT.
dalam kesempatan ini juga mendoakan semoga para jamaah bisa istiqamah menjalankan ibadah selepas ramadhan.
maksudnya istiqamah yaitu rutin beribadah atau amalan apapun yang bernilai ibadah secara dawam (continue, terus menerus) meskipun amalan yang sedikit atau kecil.
adapun dasar kenapa rutin terus menerus istiqamah melakukan suatu amal meski kecil atau sedikit sebagaimana hadits;
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang rutin dilakukan meskipun sedikit”. (Hadits Shahih, Riwayat Bukhori dan Muslim, Lihat Shahiihul jaami’ no. 163).
contoh amalan yang ustadz agus sampaikan dalam khutbahnya misalnya yaitu;
- shloat witir di malam hari meski hanya 3 rakaat atau bahkan hanya 1 rakaat
- mengaji al Qur’an meskipun hanya 2 lembar, atau hanya 1 lebar atau bahkan cuma 1 ruku’saja.
meskipun amalannya sedikit atau kecil namun apabila rutin, istiqamah maka sebagaiman adalam hadits adalah amalan yang sangat dicintai Allah.
Khutbah Kedua, Wanita Banyak yang Masuk Neraka
Dalam khotah kedua, khatib menujukan khusus untuk para wanita.
yang intinya menyampaikan bahwa banyak wanita yang menjadi penghuni neraka.
para wanita ini menghuni neraka bukan karena kekafiran atau kufur kepada Allah.
namun karena kufur terhadap suami dan kufur terhadap kebaikan suaminya.
Kongkritnya yaitu wanita yang tidak menghargai kebaikan suaminya yang banyak karena melihat ada 1 kesalahan atau hal tidak baik dalam diri suaminya.
karena adah hal yang tidak berkenan pada suaminya (kurang baik atau mengecewakan satu saja kemudian si istri berkata “Aku (istri) sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu (suami)”
Seselesainya dari shalat Kusuf (shalat Gerhana), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menceritakan surga dan neraka yang diperlihatkan kepada beliau ketika shalat,
وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907).
kemudian pak Ustadz memberikan solusi supaya para wanita memperbanyak sedekah supaya bisa terhindar dari api neraka.
sebagaimana dalam hadits;
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ الْاِسْتِغْفَارَ ، فَإِنِّـيْ رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ ، فَقَالَتِ امْرَأَةٌ مِنْهُنَّ جَزْلَـةٌ : وَمَا لَنَا ، يَا رَسُوْلَ اللهِ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ ؟ قَالَ : تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ ، وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ،وَمَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِيْنٍ أَغْلَبَ لِذِيْ لُبٍّ مِنْكُنَّ. قَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَمَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ وَالدِّيْنِ؟ قَالَ: أَمَّا نُقْصَانُ الْعَقْلِ فَشَهَادَةُ امْرَأَتَيْنِ تَعْدِلُ شَهَادَةَ رَجُلٍ، فَهٰذَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ، وَتَمْكُثُ اللَّيَالِي مَا تُصَلِّي وَتُفْطِرُ فِيْ رَمَضَانَ فَهٰذَا نُقْصَانُ الدِّيْنِ.
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah beristighfar (mohon ampun kepada Allâh) karena sungguh aku melihat kalian sebagai penghuni neraka yang paling banyak.” Berkatalah seorang wanita yang cerdas di antara mereka, ‘Mengapa kami sebagai penghuni neraka yang paling banyak, wahai Rasûlullâh?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Karena kalian sering melaknat dan sering mengingkari kebaikan suami. Aku belum pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya yang lebih mampu mengalahkan laki-laki yang berakal dibandingkan kalian.’Wanita tersebut berkata lagi, ‘Wahai Rasûlullâh, apa (yang dimaksud dengan) kurang akal dan agama?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Kurang akal karena persaksian dua orang wanita setara dengan persaksian satu orang laki-laki, inilah makna kekurangan akal. Dan seorang wanita berdiam diri selama beberapa malam dengan tidak shalat dan tidak berpuasa pada bulan Ramadhan (karena haidh), inilah makna kekurangan dalam agama.’”
selepas khutbah kedua kemudian selesailah khutbahnya kemudian lanjut pengumuman oleh bapak Mugiyono (Ketua Takmir Masjid Baiturrahman).
beliau menyampaikan bahwa selepas ini langsung dengan acara halal Bihalal dengan bersalam-salaman mulai dari ujung kanan (sebelah Lor).
juga pengumuman yang bisa anda baca pada artikel hasil infaq idul fitri dusun Gadungan Tahun 2022 untuk mengetahui jumlahnya serta infak selama ramadan di masjid Baiturrahman.
Halal Bihalal Warga Dusun Gadungan Desa Girimulyo di Lapangan Wisata Desa Girimulyo
acara halal bihalal ini dimulai dengan ucapan dari kalangan pemuda kepada para sesepuh dusun gadungan.
penyampaiannya dengan perwakilan, untuk para pemuda yang mewakili yaitu Saudara Dedy Setiawan, adapun yang menerima ujung atau kalimat ikrar idul fitri saling bermaafan yaitu pejabat Dusun Girimulyo yaitu bapak Kadus (Kepala Dusun) Wahyudi Sutrisno.
inti ikrar halal bihalal yaitu para pemuda menyampaikan selamat idul fitri kepada para sesepuh, orang tua, mohon maaf bayak salah serta meminta doa restu para sesepuh sekalian.
kemudian bapak Kadus mewakili para orang tua dan sesepuh, menerima ucapan minal aidin wal faizin dan mengucapkan hal yang sama.
juga menerima maaf dari para anak-anak dan para pemuda dusun Gadungan. sebagai orang tua, mewakili para sesepuh juga menyampaikan permintaan maaf atas salah keliru orang tua selama ini.
tidak lupa beliau juga menyampaikan bahwa para orang tua memberikan doa restu kepada para anak-anak pemuda pemudi dan semuanya semoga Allah mengabulkan doa dan cita cita, mendapatan keberkahan dan lain sebagainya.
untuk teks ikrar halal bihalal akan kami tulis pada artikel yang lain.
Acara Salam-salaman warga dusun Gadungan
selesai ikrar halal bihalal kemudian bapak Kepala Desa (Ponco Adi Prasetyo) dan pak Kadus (Wahyudi Sutrisno) berdiri di pojok paling barat utara kemudian para warga berbaris menyalami dan gantian bersalaman dengan warga lainnya.
adapun para ibu juga melakukan hal yang sama dengan para ibu-ibu.
setelah selesai bersalam-salaman para warga kembali ke rumah masing-masing untuk melanjutkan kegiatan perayaan hari raya Idul Fitri Tahun 2022 Hijriyah.
Kenangan Tulisan Idul Fitri tahun 2021
Salat Idul Fitri di Lapangan Gadungan Girimulyo Ngargoyoso 1 Syawal 1442 H/13 Mei 2021 dengan jamaah mayoritas berasal dari Masjid Besar Baiturrahman Ngargoyoso, Masjid As-sofwa Dusun Tlukan Gadungan Wetan dan Masjid An Nuur Segondang.
Alhamdulillah salat sunnah Idul fitri di Lapangan dusun Gadungan Girimulyo Ngargoyoso berjalan dengan lancar dan baik serta patuh dalam protokol kesehatan. Para jamaah pada memakai masker dan membawa sajadah sendiri-sendiri.
Jam 6 pagi berangkat dari rumah bersama anak lanang menuju lapangan yang semakin rapi dan tertata ini, nampak dari usaha meratakan tanah dengan bekas kerukan backhoe yang masih nampak pada sebelah timur dekat dengan gawang.
Duduk dibelakang pak Kepala Desa
Duduk pada shof barisan kedua, berada dibelakang sedikit kekiri samping pak Kepala Desa yang masih reyen. Pak Ponco atau Mas Lurah Ponco berada pada barisan depan dengan anaknya.
Semenjak saya lahir sampai sekarang baru kali ini saya mengalami punya lurah yang berasal dari Dusun Gadungan.
Sepanjang yang saya ingat, semanjak lahir, sekolah SD, MTs, Aliyah, Ngampus dan Kerja, sudah ada beberapa orang asal dusun Gadungan Etan maupun Kulon yang njago Lurah atau Kepala Desa, sayangnya takdir menentukan yang jadi bukan dari Dusun Gadungan.
Seingat saya lurah atau kepala desa Sebelumnya yaitu Pak Pono Erlambang Dalemnya Segondang, pak Sukarno dari Munggur dan satu lagi Lurah Menje juga bukan dari Gadungan.
Barulah pada tahun 2021 ini ada Kepala Desa yang Lahir dan Besar di Dusun Gadungan. Btw Selamat kepada Pak Ponco, semoga dimudahkan dan dijauhkan dari kesalahan dalam memimpin desa Girimulyo.
Di sebelah kanan saya ada mas Sukarno Sigit, kalau sekarang namanya bertambah menjadi Wignyo Sukarno, salah satu bek yang malang melintang pada kesebelasan Gadungan Wetan membela bendera panji persega (atau apa ya namanya kok saya agak lupa).
Kembali lagi ke pelaksanaan sholat Id,
Sebelum sholat dimulai, Bapak Mugiyono, SE selaku takmir masjid memastikan pada jalan yang menuju tempat ibadah salat idul Fitri ini tidak ada yang ketinggalan.
Pak Diyono, masih adakah jamaah yang berada dijalan yang menuju lapangan? Begitu pemantauan pak ketua Takmir kepada Bapak Diyono yang stand by memantau situasi.
Setelah dirasa sudah tidak ada jamaah yang ketinggalan kemudian sholat dilaksanakan.
Imam dan Khotib H. Rohadi Widodo (SALAT IDUL FITRI DI LAPANGAN GADUNGAN)
Adapun yang menjadi khotib sekalian imam pada salat idul fitri tahun 1442 H/2021 M di lapangan gadungan adalah Bapak Rohadi Widodo, SP.
Merupakan tokoh yang sudah dikenal masyarakat karena pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Karanganyar.
Selain itu juga termasuk putra asli kelahiran Ngargoyoso.
Sebagai catatan pribadi dan pengingat apa saja materi yang disampaikan berikut rangkuman yang bisa kami tangkap, jika ada yang kurang atau salah mengutip mohon untuk melakukan ralat pada kolom komentar.
Rangkuman materi khutbah Idul Fitri
Setelah salam kemudian takbir beberapa kali, selanjutnya mengingatkan untuk bertaqwa kepada Allah “ittaqullah haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illa wa antum muslimuun.”
Selanjutnya ucapan syukur kepada Allah atas kenikmatan yang diberikan utamanya nikmat iman.
Selanjutnya untuk hidup memerlukan tiga keunggulan.
Maksud hidup disini adalah hidup kala berada di Dunia serta pada saat kehidupan di Akhirat.
3 keunggulan yang perlu dimiliki untuk mengarungi kehidupan (disebut dengan tafawwuq).
Ketiga keunggulan tersebut adalah;
- Keunggulan iman;
- Keunggulan ilmu; dan
- Unggul dalam amal.
Attafawwuq fil iman, keunggulan dalam iman
Dalam keunggulan iman ini khatib mengutip surat an nahl ayat 97 yang berbunyi;
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
artinya : Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Beberapa point dalam keunggulan iman yaitu;
Iman ibarat angka 1 didepan angka nol.
Berapa banyak deret angka nol ini semisal berbuat baik, melakukan kebajikan maupun kebaikan yang lainnya.
Angka nol nol yang banyak ini tidak akan memiliki makna jika didepannya tidak ada angka yang lainnya.
Untuk itulah iman diibaratkan angka satu sebelum atau didepan deretan angka nol sehingga menjadi jumlah angka yang mempunyai arti.
Dengan begitu berbagai amalan maupun kebajikan yang dilakukan akan bermakna jika ada iman yang melandasi perbuatan.
Kemudian bagaimana jika orang berbuat kebaikan tanpa landasan keimanan?
Pembicara mengibaratkan bahawasanya perbuatan yang baik seperti apapun tanpa adanya seperti angin yang lewat pada saat panas terik matahari. Maksudnya hanya sekilas saja tanpa ada bekasnya.
At tafawwuq fil ‘ilmi keunggulan bidang ilmu
Yang kedua, senjata untuk mengarungi kehidupan adalah dengan ilmu.
Mengutip hadits nabi yang berbunyi;
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim.
Dalam mencari ilmu, khotib mewanti-wanti kepada para jamaah, seberat apapun keadaan untuk tetap semangat dalam menyekolahkan anak.
Setidaknya sampai dengan jenjang pendidikan S1 (strata satu).
Karena masa sekarang banyak sekali lulusan SMA yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Singkatnya banyak yang nganggur.
Dalam khutbahnya khotib menyampaikan angka tingkat pendidikan di Ngargoyoso untuk jenjang SMA sekitar 75%, sedangkan untuk jenjang Strata satu (S1) atau kuliah pada kisaran 20%.
Awal mula aplikasi whatsapp dan zoom
Selanjutnya menceritakan bahwa keberadaan SMK ngargoyoso salah satunya karena keprihatinan banyaknya anak di Ngargoyoso karena faktor jarak yang jauh untuk Sekolah.
Sebagaimana mafhum, keberadaan SMK Ngargoyoso ada saat Pak Juliyatmono dan Pak Rohadi Widodo sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Karanganyar.
Kemudian menambahkan juga keberadaan aplikasi whatsapp untuk memudahkan orang orang dalam berkomunikasi. Dalam keterangannya bahwa pada masa sekarang aplikasi whatsapp digunakan oleh 2 miliar penduduk dimuka bumi ini.
Contoh lain yaitu adanya zoom yang meraih untung triliunan rupiah karena pemakaiannya yang massive pada saat pandemi corona.
Berawal dari keinginan pembuat aplikasi ini agar bisa bertemu dengan temannya secara live yang jaraknya mencapai 10 jam perjalanan.
Masih dalam keunggulan dalam bidang ilmu, menceritakan kisah nabi Sulaiman yang memilih ilmu diantara tiga pilihan yaitu Harta, Kekuasaan dan Ilmu.
Kenyataannya dengan ilmu akhirnya kekuasaan (nabi sulaiman menjadi raja) dan Harta (nabi Sulaiman terkenal dengan jumlah kekayaannya yang fantastis) mengikuti pilihannya Nabi Sulaiman yaitu Ilmu.
Kehebatan orang berilmu masa nabi Sulaiman yang sampai saat ini belum bisa ditandingi oleh teknologi manapun adalah memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya yang jauh dalam sekejab.
Padahal pada zaman nabi Sulaiman dahulu ada orang berilmu yang mampu memindahkan singgasana ratu Bilqis dalam sekejap padahal jaraknya sangat jauh sekali.
At tafawwuq fil amal keunggulan dalam amal
Masih mengutip surat an nahl ayat 197 khotib memberikan tips dan kiat untuk melakukan amal.
Yang pertama adalah model amal yang bersifat pelopor, yaitu mempelopori, menjadi pioneer dalam melakukan kebaikan.
Contohnya menjadi pelopor gerakan salat berjamaah, menjadi pioneer dalam mengaji tadarus, jadi orang yang memulai menghidupkan TPQ dan lain sebagainya.
Dengan kepeloporan ini akan menjadi ladang amal yang tidak putus-putusnya.
Yang kedua yaitu mengerjakan amalan yang sifatnya berlipat.
Contohnya adalah salat berjamaah. Sama-sama mengerjakan salat, jika melaksanakan secara sendirian (munfarid) maka nilainya hanya satu derajat. Akan tetapi jika mengerjakan dengan jamaah maka akan mendapatkan 27 derajat.
Dalam satu hari perbandingannya antara sholat sendirian dan berjamaah sehari semalam yaitu 5 derajat berbanding dengan 135 derajat pahala.
Dan ketiga yaitu model amalan yang bersifat rutin atau continue, misalnya dengan membaca al-Qur’an rutin, mengerjakan salat sunnah dengan teratur, atau sedekah yang berkesinambungan meskipun tidak banyak akan tetapi sifatnya rutin.
Dalam keterangannya apabila suatu saat repot tidak bisa melakukan amalan ini bisa tetap mendapatkan pahala karena kerutinan yang dilaksanakan sebelumnya.
Penutup khotbah
Pada khotbah kedua ini khatib menyampaikan untuk memohon kepada Allah segera berakhir wabah corona covid nineteen, mendoakan para pejuang islam dimanapun, pejuang Islam di Palestina.
Selanjutnya berdoa dengan doa rodhitu billahi robba dan seterusnya, memohon mendapatkan petunjuk yang benar adalah benar dan bisa mengikutinya (allahumma arinal haqq haqqa dst), dan macam macam doa lainnya diakhiri dengan doa sapu jagad robbana atina fid dunya hasanah.
Laporan Takmir Masjid Seputar Sholat Ied (SALAT IDUL FITRI DI LAPANGAN GADUNGAN)
Setelah khatib salam, kemudian pak Mugiyono menyampaikan beberapa pengumuman.
Diantaranya yaitu hasil infaq adalah sebesar Rp. 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah).
Perihal zakat, ada 302 yang membayar zakat dan penyalurannya telah dilakukan kepada 46 orang yang berhak dan 9 lembaga.
Selanjutnya ucapan terima kasih kepada semua jamaah khususnya jamaah masjid Baiturrahman Gadungan Kulon, Masjid As Sofwa Tlukan Gadungan Etan dan Masjid An Nur Segondang.
Menurut estimasi Sekjen Masjid Baiturrahman (Bp. Panoto, SHI) bahwasanya jamaah yang hadir sekitar 500 orang.
Hitungan ini mengacu jumlah 7 shof pria yang dihitung oleh mas Boban satu deretnya berisi sekitar 40 orang jamaah salat.
Dengan begitu jamaah laki laki sekitar 280 orang pria. Sedangkan asumsi jamaah perempuan adalah pada kisaran 250 orang.
Dengann begitu analisa paling dekat dan akurasi jumlah jamaah salat iedul fitri di Lapangan Gadungan Girimulyo sekitar 500 orang. Semoga yang hadir pada salat idul fitri di lapangan gadungan tahun ini mendapatkan keberkahan, kesehatan dan kemudahan dalam mendapatkan rizki halalan thoyyiban.
Demikian wassalaamu’alaikum.