Konco Lawas Konco Anyar Artinya dalam Kenyataan Kehidupan

konco lawas

Konco Lawas konco anyar artinya dan sebuah kenyataan. Ungkapan cerita Mbah Zaenal saat berkunjung ke rumah Bapak saat bertemu dengan uak saya yang sudah lama tinggal di Jakarta kemudian menceritakan kisah masa lalu.

pontren.com – assalaamu’alaikum. Ternyata mereka (Pakde saya Hartono, dan Mbah Zaenal) dan telah bersua pada tahun 80 an (malah sebelum tahun 1980), mungkin hanya sekali dan mereka masih mengingatnya! 42 tahun yang lalu dan hanya sekali bertemu.

Hari Kamis pada tanggal 30 September 2021 Mbah Zaenal/Mbah Jaenal bersama pak Nurhadi bertandang ke Rumah. Saat itu bertemu dengan Pakde saya yang dulu pernah maen dateng ke Karangpandan.

Kala mbah Zaenal menceritakan kisah bagaimana saat masih muda, usia sekitar 25-30 tahun yang merupakan komplot dengan bapak saya menceritakan saat jajan pada masa dahulu yang hanya jajan pasar seperti lentho dan lain sebagainya.

Juga menceritakan bagaimana menceritakan motor bapak yang nyemplung ke Kali karena salah dalam mengoperasikan kendaraan.

Kembali lagi ke kata konco lawas yang artinya teman lama (konco/kanca = teman atau kawan), sedangkan (lawas = sudah lama, sangat lama). Sebenarnya bukan hanya usangnya saja pertemanan, namun juga suasananya.

Yaitu teman pada masa atau zaman suasana masih belum punya apa – apa atau masih duit pas pasan.

Keberadaan masa berteman berkawan atau istilah mbah Jaenal “komplot” murni berupa persahabatan yang ikhlas tanpa pamrih.

Tidak ada kecurigaan dalam menjalin teman, adanya adalah saling mendukung, mengunjungi, ada sedikit senang berbagi, saat susah saling membantu, kira kira seperti itu.

singkatnya adalah konco lawas merupakan teman seperjuangan dalam hidup.

Utamanya ikatan dalam Agama dan kekeluargaan sesama saat susah tanpa harta benda yang memadai.

Konco lawas, reti reti mbayari munggah kaji

Mbah jaenal juga menceritakan tiba-tiba dia bertemu dengan kawan lama waktu sekolah SD. Temannya memuji mbah Jaenal yang merupakan pensiuna.

Rekannya berbicara kira kira seperti ini” kowe penak” (kamu sudah enak). Karena mbah Jaenal yang statusnya adalah seorang pegawai negeri pada waktu sebelumnya.

Mbah jaenal menimpali, halah podo wae, ra nduwe opo-opo, kira kira begitu. Kaji wae ora iso.

Ternyata kawannya adalah seorang yang kaya raya (dan mereka baru bertemu setelah berpuluh-puluh tahun lamanya).

Durung kaji? Yo wis suk mangkat, tak bayari, kira-kira begitu temannya mendengar kisah kawannya yang pensiunan namun belum menunaikan rukun islam ke lima itu.

Lha kae kancamu paling lak yo durung munggah kaji tho? Sisan mangkat, tak ragati.

Laah tua konco lawas, bisa menghajikan rekannya yang lama tidak bersua bahkan temannya yang dia tidak ada hubungannya dengan yang menghajikan turut kecipratan berkah kanca lawas ini.

Saking kagetnya, teman mbah Jaenal yang bernama Mbah Abdul Mungin kaget sehingga mangalami shock dan malah rodo stress mikir tau tau munggah kaji, alhamdulillah kedua beliau akhirnya munggah kaji.

Konco anyar, berbeda dengan teman lama

konco anyar

Konco anyar artinya adalah teman baru, maksudnya belum lama kenal, yaitu perkawanan relatif pada saat posisi sudah mapan baik sandang pangan panggonan serta derajat pangkat.

Setelah mbah Zaenal meriwayatkan kisah masa lalu Jajan di Karangpandan dengan makanan masa itu, Kemudian pakde saya juga bercerita, kalau dia di umrohkan oleh seorang teman, bahkan teman baru!

Wah mbah Jaenal mengacungi jempol, juoss, hebaatt, langka, kewahyon!

Kenapa?

Karena pada zaman sekarang, yang namanya konco anyar itu apabila mendekat maka yang ada alam pikiran adalah “ono opo iki”?

Ada maksud apa? Ada apa gerangan? Jangan jangan membawa masalah?

Jadi intinya kalau teman baru itu saat mendekat atau akrab maka yanga da dalam pikiran adalah waspada, hati-hati.

Tidak seperti konco lawas, meski sudah lama tak besua, pada waktu bertemu setelah sekian masa maka akan tetap akrab dan baik dengan kondisi sebagaimana zaman dahulu saat masih komplot.

Begitulah perbedaan konco lawas dengan kanca anyar atau teman baru berdasarkan penuturan mbah Jaenal saat bersillaturrahmi ke rumah Bapak.

Kalau kita angen angen dan jujur, memang ada benarnya apa yang di sampaikan oleh Mbah Zaenal yang merupakan penyuluh pada masa dulu itu.

Pertemanan pada saat masih kondisi pas pasan akan membekas sampai masa yang lama bahkan menghasilkan reuni yang menggembirakan, menjadi cerita manis dikala bertemu.

Sedangkan jika konco anyar alias teman baru,saat ini cenderung waspada dan curiga, ada maksud apa dia ini mendekat, mencurigakan. Kira kira seperti itulah banyak kenyataannya, akhirnya, wilujeng dalu dan wassalaamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan