Ngunduh Mantu Artinya Adalah Panen Menantu berikut Penjelasannya
Informasi mengenai pengertian dari ngunduh mantu dalam bahasa Indonesia dan Jawa tentang arti dari ngunduh mantu disertai penjelasan sekilas guna mendapatkan pemahaman yang menyeluruh terhadap prosesi upacara pesta pernikahan pengantin yang diselenggarakan oleh pihak keluarga pengantin pria/laki laki.
pontren.com – Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, pernah mendengar istilah ngunduh mantu? Apa bedanya dengan istilah mantenan? Ngunduh mantu dilakukan oleh pihak laki laki atau perempuan? Pada hari keberapa ngunduh mantu dilakukan? Dan masih banyak lagi yang akan diketengahkan guna menambah khazanah pengetahuan tentang resepsi pernikahan adat budaya jawa ini.
Yang pertama tentang arti ngunduh mantu.
Arti Ngunduh Mantu
Ngunduh mantu artinya adalah sebagai berikut, berasal dari 2 buah kata yaitu ngunduh dan mantu. Ngunduh berarti panen dan mantu memiliki arti menantu.
Jadi secara harfiah ngunduh mantu artinya panen menantu.
Langsung saja, yang dimaksud dengan ngunduh mantu adalah resepsi pernikahan yang diadakan oleh pihak (keluarga pengantin) laki laki.
Sedangkan menurut Suwarna, (suwarna, 2006:257) yang dimaksud dengan istilah ngunduh mantu adalah prosesi dari rangkaian upacara perkawinanan adat jawa pengantin diboyong dihadirkan dari kediaman orang tua pengantin wanita ke kediaman pengantin pria.
Masih menurut suwarno, bahwasanya acara pengantin diboyong ini (ngunduh mantu) dilakukan pada hari kelima atau sepasaran.
Sekedar selingan, kalau menurut pakde saya yang memberikan tausiah saat acara ngunduh mantu, dia sebut dengan ndownload menantu (secara bahasa, ngunduh adalah terjemahan dari download, sehingga ngunduh mantu disebut dengan download mantu).
Akan tetapi dalam kehidupan modern saat ini, adat istiadat ngunduh manten yang kaku harus sepasaran sudah sangat banyak diabaikan mengingat situasi waktu kesibukan pengantin orang tua maupun mertua sehingga acara ngunduh mantu tidak terpancang pada hari sepasaran atau hari kelima.
Tujuan Ngunduh Mantu
Setelah rangkaian acara prosesi pernikahan oleh pihak keluarga selesai, biasanya selang beberapa hari diadakan acara ngunduh mantu yang merupakan seremonial penutup dalam upacara pernikahan manten.
Termasuk salah satu tujuan ritual ngunduh manten ini adalah memberikan pengalaman kepada penganti perempuan supaya dapat hidup di lingkungan keluarga mempelai laki laki.
Dan juga salah dua dari tujuan ngunduh manten ya pihak keluarga laki laki ingin menggelar pesta perkawinan, bisa eksis, show off, ataupun menunjukkan kebahagiaan yang tak terkira mengantarkan anak laki lakinya ke jenjang pernikahan.
Terlepas apakah sederhana atau mewah, menerima sumbangan atau tidak menerima amplop bingkisan, terserah kepada pihah pelaksana kondangan ini (yang salah dua ini hanya opini pribadi ya, jangan dianggap serius meskipun nyata dan realistis di lapangan).
Prosesi dalam Acara Ngunduh Mantu
Dalam pelaksanaan ritual ngunduh manten, terdapat tata cara yang menjadi rumusan yang entah siapa dan darimana serta asal muasal pertama kali dilakukan belum ada yang mengklaim menjawab dengan dasar yang jelas, hanya berdasarkan kata mbah mbah terdahulu.
Berikut tata cara ngunduh mantu;
Pertama, pihak keluarga penganten pria membawa tebusan yang berwujud gedang ayu (pisang ayu), suruh ayu ke kediaman pihak keluarga manten putri.
Tujuannya supaya keluarga manten perempuan berkenan memberikan izin untuk membawa suai istri baru ke rumah keluarga pengantin pihak laki-laki.
Kedua, upacara wijik pupuk ; yaitu kegiatan pembasuhan kedua belah kaki pengantin dan ditempeli (dipupuki) dengan kembang setaman oleh ibu manten pria.
Maksud diadakan ritual ini agar kedua manten yang baru saja melakukan perjalanan jauh segera hilang sarab sawan atau kotoran spiritualnya.
Minum unjukan tirta wening ; yaitu mempelai diberikan air minum ketenangan (unjukan tirta wening), dilakukan setelah acara wijik pupuk, ini melambangkan pengantin akan saling bertukar pikiran yang dilandasi kebeningan jiwa tanpa ada rahasia yang disembunyikan (Pringgawidagda : 197).
Penggantian keris oleh ayah pengantin pria, yaitu proses dimana Bapak dari manten laki laki mengambil keris yang dipakai anaknya kemudian digantikan dengan senjata atau pusaka lain (biasanya keris, saya belum pernah menemukan dengan pusaka sejenis tombak, pedang ataupun pistol yang dipergunakan dalam prosesi ini).
Selanjutnya kedua raja dan ratu sehari ini dikalungi kain sindur oleh ibu mempelai pria dan sang bapak berada di berisan depan dalam rangka menuntun penganti menuju pelaminan dan diikuti oleh orang tua manten putri.
Ketiga, upacara sungkeman. Dan selanjutnya kirab sebagai tanda telah berakhir acara ngunduh manten.
Begitulah hal seputar ngunduh manten yang dapat dihaturkan. Dengan begitu artikel ini dibuat untuk menjawab pertanyaan seputar ;
Ngunduh mantu
Ngunduh mantu adalah
Ngunduh mantu artinya
Ngunduh mantu adat jawa
Dilanjut pernak pernik sekitar ngunduh mantu, mari kita lanjut lagi.
Hantaran Seserahan Ngunduh Mantu untuk Mempelai Pria Istilahnya Angsal Angsul
Sebagai tambahan informasi, bahwasanya dalam tradisi adat jawa untuk wilayah Surakarta dan Yogyakarta, seserahan bukan hanya dari pihak laki laki kepada wanita, akan tetapi juga pihak pria mempunyai hak untuk menerima bingkisan dari mempelai perempuan.
Dalam hantaran untuk pengantin pria ini (angsal angsul) tidak ada spesifikasi rumusan barang yang dibawa, hanya umumnya berupa makanan yang terdiri dari kue kue maupun masakan khas daerah tempat pengantin wanita berdomisili.
Penyerahan angsal angsul dilakukan pada saat malam midodareni, diwaktu pengantin wanita sedang melakukan tirakatan berdoa meminta restu kepada Tuhan.
Yang menjadi harapan dalam keberadaan angsal angsul ini adalah sebagai tanda kasih yang dapat mempererat hubungan dengan besan.
Hal yang umum terjadi pada barang angsal angsul adalah, jumlah barang biasanya tidak sebanyak sebagaimana srah srahan untuk wanita, akan tetapi dalam pemberian angsal angsul ini tetap dilakukan dengan ciamik yaitu memperhatikan cara pengemasan dan dibuat seindah mungkin.
Biasanya di desa sudah ada ahli yang sering menjadi rujukan untuk melakukan pengemasan barang angsal angsul, sedangkan orang orang kota cenderung menyewa jasa profesional dengan pemesanan siap pakai dan dipergunakan, tinggal bayar dan barang jadi.
Namun adapula yang dibuat oleh keluarga tentu dengan bantuan orang yang memiliki jiwa seni dan rapi dalam urusan kemas mengemas barang, utamanya makanan.
Setelah ibu pengantin wanita memberikan angsal angsul makanan dan kue kue, selanjutnya bapak pengantin wanita memberikan angsal angsul utama yang disebut dengan kancing gelung.
Kancing gelung ini berupa satu set busana pengantin dan sebilah keris yang nantinya dikenakan pada hari pernikahan.
Selanjutnya adalah angsal angsul. Yang dimaksud dengan angsal angsul adalah hantaran atau seserahan untuk pihak keluarga mempelai pria
Bagaimana jika ada yang mencari artikel ngunduh mantu bahasa jawa?
Ngunduh mantu yaiku reroncening acara mantenan adat jowo manten sajodo kaboyong seko omah wong tuwo manten kenyo marang papan panggonan manten lanang.
Demikian informasi tentang ngunduh manten, semoga dapat melengkapi informasi tentang adat budaya jawa dalam hal rangkaian prosesi pernikahan. Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Tinggalkan Balasan