Review Indomie Soto Lamongan khawa jawa Timur Kuliner Indonesia mie instan yang merambah berbagai rasa salah satunya wilayah arek Suroboyo.
pontren.com – assalaamu’alaikum, malam – malam jam setengah sepuluh kok laper, kemudian menuju dapur mengincar mie instan yang ada pada rak.
Saat itu tidak ada bayangan apa saja rasa yang ada, biasanya rasa ayam bawang sebagai andalan, ternyata mendapati beberapa bungkus dengan rasa
- Rasa soto lamongan dengan bungkus dominan warna hijau muda dan kuning pekat;
- Mi kriting premium collection rasa ayam panggang.
- Mie sedaap bawang goreng dan
- Indomie mi goreng aceh.
Mau nyikat indomie mi kriting premium collection rasa ayam bawang ternyata yang beli sudah melotot mengawasi, akhirnya memilih mi instan rasa soto lamongan besutan Indomie dah.
Review rasa indomie soto lamongan
Tanpa basa basi, setelah memasak beberapa menit dan memakanya dengan sigap (entah mana lebih cepat memasaknya atau menghabiskannya) berikut ulasan saya mengenai indomie kuliner Indonesia Khas Jawa Timur ini.
Yang namanya mie instan kebanyakan orang juga suka, yang saya rasakan dari mie ini adalah kuatnya rasa kecut jeruk pada soto. Bagi yang suka tentu menyegarkan, jadi dominasi rasa soto Lamongan bisa anda rasakan.
Rasa dominan ini berasal dari kuahnya, sedangkan untuk mie nya sendiri saya kurang bisa meyakinkan lidah saya mengenai rasanya.
Jadi review saya adalah penampakan rasa soto lamongan berasal dari kuah dan koya serta rasa jeruk nipis yang begitu dominan.
Nah sekarang yang kedua, dalam kemasannya menyebutkan “lengkap dengan koya & sambal soto asli”.
Perihal sambal bagaimana pedasnya?
Saya sendiri cukup merasakan kenikmatan pedesnya.
Bagi saya cukuplah, tidak terlalu pedas dan juga tidak kepedesan.
Bagi penggila cabai saya rasa pedesnya mie rasa soto lamongan ini hanya sekedar bikin lidah anda geli.
Saya pribadi tidak menambahkan telur kedalam masakan ini, sepertinya rasanya akan lebih nikmat dan asyik jika sampean menambahkan telur puyuh maupun ndog ayam.
Menurut saya mie ini akan semakin seger jika dikonsumsi saat hujan.
Sayangnya saya merasa ada indikasi rasa atau bumbu pada mie ini agak nyeggrok, haduh apa ya bahasa Indonesianya yang pas. Ya itulah agak nyegrok sedikit bikin gatel pada tenggorokan.
Seperti hendak memicu batuk atau berdehem gitu.
Nah, itulah review saya mengenai mi instan ini yang ringkasnya adalah dominasi rasa jeruk nipis soto, lumayan segar, agak pedas.
Tekstur Mi Indomie Soto Lamongan
Bagi yang kepo bagaimana teksturnya, tekstur indomie soto Lamongan bertekstur lembut dan kenyal.
Tidak mudah putus jika sampean memakan menggunakan sumpit.
Pengecualian anda memasaknya melewati batas waktu yang disarankan serta dengan api yang sangat besar.
Atau anda tidak segera menyantapnya sehingga mie menjadi ndlodor alias besar besar menyerap air kuahnya.
Cara masak, jangan lupa akhirkan koya jika sudah selesai mengaduk, jangan campur bareng bumbu yang lain
Perihal cara memasak mi instan indoie rasa soto lamongan ini ya sebagaimana mie cepat saji lainnya.
Pertama, siapkan wadah dan air sebanyak 400 cc, kira kira 2 gelas.
Selanjutnya didihkanlah air dan masukkan mie kedalam alat masak, kemudian aduklah.
Proses memasak mie rasa soto Lamongan ini kisaran waktu 3 menitan.
Sampean bisa menyiapkan bumbunya (seasoning/bumbu serta minyak dan sambalnya) dengan cara menuangkan pada mangkok atau pada piring. Bukalah 2 bumbu minyak dan saos kemudian tuangkan pada wadahnya.
Catat, untuk koya jangan anda buka terlebih dahulu.
Cara menyajikan koya ini dengan menaburkan pada mie setelah selesai mengaduk mie beserta bumbunya secara merata.
Setelah sekitar tiga menitan, sampean angkat mie dan tuangkan mie beserta kuahnya kedalam wadah yang sudah anda taruh bumbu sebelumnya.
Aduk merata.
Selanjutnya setelah selesai mengaduk dengan merata, taburkan koya yang berwujud bubuk dengan warna agak coklat muda diatas mie kuah anda. hidangan siap untuk disantap.
Nah demikian review mengenai indomie rasa soto Lamongan Khas Jawa Timur Kuliner Jawa, menurut saya lumayan juga sih dan sepertinya perlu untuk mencobanya sesekali bagi yang belum pernah mencicipinya.
Saya sendiri (sepertinya) juga baru pertama kali ini banget menyantapnya. Salam kenal, wassalaamu’alaikum.