Pengumuman Orang Meninggal Dunia Bahasa Jawa Indonesia

pengumuman berita duka obituary

Informasi tentang contoh siaran orang meninggal dunia di masjid menggunakan bahasa Indonesia dan pengumuman lelayu Bahasa Jawa lewat masjid atau mushola menggunakan loud speaker atau yang dikenal dengan pengeras suara / pelantang.

Pontren.com – assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Selain berfungsi sebagai sarana pelantang saat adzan dan iqamah, alat pengeras suara pada masjid juga beberapa kali digunakan guna pengumuman pengumuman kemasyarakatan.

Jangkauan suara yang luas dan setelan tata suara yang sudah di setting dengan kebutuhan masyarakat sekeliling memudahkan sound system ini menjadi pilihan terbaik guna kepentingan warga dalam menyampaikan berita yang sifatnya umum kepada masyarakat di sekitar masjid.

Salah satu yang lazim adalah pengumuman orang meninggal dunia atau obituary / berita duka baik menggunakanboso jowo (Bahasa Jawa) maupun dengan pemakaian Bahasa Indonesia.

Akan lebih memudahkan bagi yang mengumumkan berita lelayu di masjid ini jika menggunakan teks supaya dalam menyampaikan berita kematian ini lebih tertata dan mudah dipahami oleh masyarakat.

Yang jelas ada 2 hal pokok yang di titeni (diberi tanda) oleh masyarakat tentang berita lelayu yaitu ucapan istirja’ ( inna lillaahi wa innaa ilaihi rooji’un) dan nandang gerah sak wetawis wekdal (artinya dalam bahasa Indonesia = menderita sakit untuk beberapa saat).

Berikut adalah contoh siaran pengumuman berita kematian orang meninggal dunia di masjid dengan bahasa jawa maupun menggunakan bahasa Indonesia

Siaran orang meninggal dunia di Masjid Bahasa Indonesia

tulisan-innalillahiwainnailaihirojiun-arab
istirja’

Yang pertama dicontohkan adalah pengumuman dengan menggunakan bahasa Indonesia perihal informasi berita lelayu, berikut contoh teks berita kematian orang meninggal dunia;

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Innalillahi Wainna Ilaihirooji’uun

Telah meninggal Dunia Bapak /Ibu/Saudara …Pada hari …, Tanggal … Jam … WIB di Rumah kediaman di Dusun … RT … RW … karena (sakit beberapa saat).

Almarhum meninggal dunia dalam Usia (-+ ) … Tahun. Dan disemayamkan di Rumah Duka yaitu di Dusun … RT … RW …

pemakaman Insya Allah akan dilaksanakan pada Hari … Tanggal …
Jam … Tempat di Pekuburan Umum ….

Demikian pengumuman berita duka, untuk menjadi periksa para warga sekalian.
wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Yang berduka cita

Bapak …
Ibu …
Suami/istri ….
Anak …
Cucu …

Pengumuman orang meninggal dunia di Masjid Bahasa Jawa

Dibawah ini adalah contoh pengumuman melalui pengeras suara masjid dengan menggunakan bahasa Jawa, anda dapat mengubah sesuai dengan selera ataupun adat isitiadat penggunaan bahasa yang dipergunakan pada wilayah setempat.

Menggunakan bahasa jawa kromo inggil atau halus yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan baik tua muda maupun masih anak-anak (paham secara maksud umum bahwa ini merupakan obituary).

Berikut contohnya

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Innalilahi wa inailaihi Roji’un

Sampun katimbalan sowan wonten ngarsanipun Gusti Allah SWT , panjenenganipun Bapak/Ibu/Sederek …. Yuswo ….. tahun Pidalem Desa ….. RT ….. Rw ……..

Sedo rikolo Dinten … Tanggal … Wanci Jam …

Wodene jenazah bade dipun makomaken benjang Dinten … Tanggal … Wanci Jam …
Wonten makom pasarean …

Mekaten menggah pawartos lelayu, mugi andadosno ing pamrekso.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Igkang nandang sungkowo :

Bopo
Ibu
Garwa
Putro
wayah

Yang perlu diperhatikan saat menyampaikan pengumuman Duka Cita

microphone-masjid

Dalam penyampaian pengumuman berita kematian ini ada hal yang layak dan perlu untuk mendapat perhatian dalam penyajian pengumuman melalui pengeras suara milik masjid atau mushola.

Yang pertama, memastikan keabsahan kebenaran nama alamat dan sebab kematian si mayit dan waktu pemakaman, beserta informasi nama para keluarga yang sedang berduka cita (jika dicantumkan dalam pengumuman).

Kedua, memastikan peralatan sound sistem atau pengeras suara telah di setting sesuai dengan kebutuhan sehingga suara yang dihasilkan tidak terlalu pelan atau terlalu keras bagi warga yang berada disekitar masjid sebagai sasaran yang mendapatkan pengumuman.

Ketiga, membacakan pengumuman dengan pelan pelan (tidak tergesa gesa) utamanya terkait nama dan kapan waktu upacara pemakaman dilaksanakan.

Keempat, dalam membacakan pengumuman berita kematian di masjid sebaiknya tidak hanya sekali namun setidaknya diulang sekali lagi dan maksimal 3 kali pembacaan pengumuman (pembacaan pengumuman 2-3 kali.

Hukum mengumumkan Berita Duka Cita lelayu di Masjid dan dalilnya

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah boleh mengumumkan berita kematian ini melalui masjid atau mushola? Jika dilarang ataupun dibolehkan, bagaimana bunyi matan hadits yang menunjukkan boleh tidaknya mengumumkan berita kematian melalui masjid?

Mengutip dari situs rumaysho.com disebutkan bahwa ;

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seseorang yang biasa mengumpulkan sampah di masjid (laki-laki atau perempuan hitam) meninggal dunia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menanyakan tentang orang tersebut dan dikabarkan pada beliau bahwa ia telah meninggal. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,

أَفَلاَ كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِى بِهِ دُلُّونِى عَلَى قَبْرِهِ

“Kenapa kalian tidak mengabariku tentang kematiannya? Sekarang tunjukkan padaku di manakah kuburnya.” (HR. Bukhari no. 458 dan Muslim no. 956).
Juga terdapat hadits,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَعَى النَّجَاشِىَّ فِى الْيَوْمِ الَّذِى مَاتَ فِيهِ ، خَرَجَ إِلَى الْمُصَلَّى ، فَصَفَّ بِهِمْ وَكَبَّرَ أَرْبَعًا

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumumkan berita kematian An Najasyi pada hari kematiannya. Lalu beliau keluar menuju tempat shalat dan membentuk shaf para jama’ah, lantas melaksanakan shalat jenazah dengan empat kali takbir.” (HR. Bukhari no. 1245).
https://rumaysho.com/7611-hukum-mengumumkan-berita-kematian-di-masjid.html

Penutup tulisan contoh pembacaan pengumuman orang meninggal dunia di Masjid

Begitulah informasi tentang contoh tentang teks berita pengumuman orang meninggal dunia di masjid, yang tentunya dimaksudkan diumumkan melalui pengeras suara masjid, bukan orang yang saat meninggal di masjid.

Semoga kita semua diampuni dari segala salah dan khilaf dan dimudahkan dalam urusan dunia dan akhirat.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan

This Post Has 6 Comments

  1. Yahya

    Terimakasih Ustadz, telah berbagi ilmunya semoga bermanfaat dan berkah didunia sampai akhirat, karena bahasa Jawa ada tingkatannya… rupanya agak kesulitan. Dengan informasi ini sangat membantu.. kalau perlu beberapa versi perlu ditampilkan contoh nya.

    1. Ibnu Singorejo

      sama sama, bisa memberi petunjuk kepada kami versi apa yang perlu kita tambahkan?

  2. Supendi

    Kalo bisa tolong di terjemahin memakai bahasa Sunda yang alus pak ustadz,, sekali lagi saya pribadi ucapin banyak2 Terima kasih atas ilmu nya, di karenakan saya pribadi pengen banget belajar dan mampu melontarkan pengumuman berita duka di mesjid..

    1. Ibnu Singorejo

      waduh, saya bukan orang sunda, ya nanti saya tanyakan kepada teman saya yang geulis dan fasih berbahasa sunda untuk menerjemahkan kedalam Bahasa Sunda.

  3. Wiratno

    Mf ustad untuk bahasa jawanya kayaknya kok trlalu halus banget yah,terkesan kayak pasrahan pengantin

    1. Ibnu Singorejo

      lah lazimnya memakai bahasa Jawa halus, untuk area lainnya mungkin berbeda dalam ungkapannya.