Ada berbagai macam quote dalam bahasa arab yang merupakan kata kata mutiara yang dapat dikatakan sebagai petuah bijak baik dari nabi sahabat orang terkenal cerdik pandai filosof sampai dengan mahfudzot kehidupan yang berasal dari animous.
Pontren.com – assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, kumpulan berbagai macam mahfudzot tentang kehidupan menjadi penyemangat dalam mengarungi kehidupan dan mengerjakan pekerjaan yang menumpuk serta menyelesaikan masalah kerumitan hidup yang datang silih berganti.
Ada berupa mahfudzot sederhana yang singkat nan pendek namun bermakna, adapula mutiara kata yang mengena dengan situasi kehidupan nyata tapi adakalanya mudah dikatakan namun perlu perjuangan untuk melaksanakan.
Maka benarlah perjuangan adalah pelaksanaan dari kata kata.
Berikut berbagai mahfudzot tentang kehidupan yang layak dijadikan kaligrafi maupun tempelan pada dinding anak mahasiswa kuliah supaya segera rampung skripsi dan mendapat pekerjaan, atau juga orang dewasa yang telah berumah tangga mempunyai pasangan hidup anak istri, termasuk kalangan biasa, pejabat, ulama dan lain sebagainya.
3 mantra kehidupan dengan mahfudzot singkat padat arab
Ini termasuk 3 dari ungkapan arab / pepatah yang terkenal karena singkat padat dan mudah diingat, apakah itu?
Yaitu arti dari man jadda wajada, man sobaro dhofiro, man saara ‘alaa darbi wasola,
Berikut tulisan dari ketiga mahfudhot diatas beserta tulisan arab dan arti terjemah dalam bahasa Indonesia.
مَنْ جَدَّ وَجَدَ
Tulisan arab man jadda wajada
Barang siapa bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil.
مَن صَبَرَ ظَفِرَ
Man shobaro dhofiro
Barang siapa bersabar, ia akan beruntung.
مَنْ سَارَ عَلَى الدَرْبِ وَصَلَ
Man saaro alad darbi wasola
Barang siapa berjalan pada relnya, maka ia akan sampai.
Yang pertama adalah man jadda wajada, suatu kalimat yang mengatakan bahwa siapapun yang bersungguh-sungguh akan berhasil, sungguh-sungguh ini dapat berupa benar benar berusaha mengerjakan dengan baik, tekun, tidak pantang menyerah dan mau belajar.
Walaupun mengalami kegagalan karena dia berupaya keras agar supaya berhasil tentunya akan belajar dari kegagalan untuk mendapatkan apa yang dia cita citakan.
Kata generasi milenial disebut dengan usaha tidak mengkhianati hasil.
Man shobaro zhofiro artinya barang siapa yang bersabar dia akan beruntung, kesabaran ini dapat berupa mental menghadapi orang yang menghina mencaci maupun menyepelekan, dapat pula kesabaran dalam meniti menyelesaikan pekerjaan atau kesabaran dalam menghadapi lelahnya kehidupan dengan tetap berusaha.
Man saaro ala darbi wasola, artinya barang siapa yang berjalan pada relnya dia akan berhasil, yaitu suatu pepatah yang menunjukkan kepada seseorang yang hendak meraih sesuatu maka hendaknya dia fokus dengan segala hal yang mengarahkan jalan menuju yang dia inginkan.
Niscaya akan tergapai apa yang diinginkan jika dia melakukan apa yang ada dalam arah atau rel dari yang dituju dengan fokus, semangat, pantang menyerah dan kesabaran.
Keberhasilan perlu landasan semangat dan aksi nyata
وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَعَبِ
Wa malladzdzati illa ba’dat ta’abi
Tiada kenikmatan kecuali setelah bersusah payah.
Suatu hal yang dicapai tanpa perlu memeras keringat akan terasa biasa biasa saja karena tanpa pengorbanan dan perjuangan yang sepadan.
Suatu hal yang benar dapat dinikmati adalah sesuatu yang diraih dengan penuh perjuangan dan kerja dengan susah payah
Saat yang diraih tergapai maka akan terasa begitu nikmat dan kisah perjuangan yang susah payah sebelumnya menjadi kisah manis untuk cerita dan kenangan dalam meraih kesuksesan.
مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ
Man yazro’ yahsud
Barang siapa menanam, maka dia akan memetik.
Tentunya orang yang berusaha dengan gigih akan meraih hasil yang sepadan dibandingkan orang yang tidak menanam, meskipun dalam perjalan waktu adalakanya menanam padi tumbuh disekitarnya rumput dan gulma.
Akan tetapi bagi siapa yang tidak pernah menanam apapun tentunya darimana dia akan mengharapkan panen padi? Merampok?
الإِتِّحَادُ أَسَاسُ النَجَاحِ
Alittihaadu asassun najaahi
Persatuan adalah dasar keberhasilan.
Dalam hal ini adalah bersatu menyelesaikan pekerjaan atau bersatu dalam menyelesaikan masalah, dimana maksud bersatu yaitu saling mendukung dan memberikan solusi serta koreksi apabila terjadi hal yang kurang pas dalam penanganan.
مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
Man ‘arofa bu’das sfari ista’adda
Siapa yang mengetahui jauhnya perjalanan dia akan bersiap-siap.
Seseorang yang akan melakukan perjalanan tentu akan mempersiapkan bekal, begitu pula dalam kehidupan, yang hendak menikah tentu mempersiapkan apa saja yan diperlukan untuk perkawinan,
Hendak bekerja meraih kedudukan tentu juga akan mempersiapkan hal yang berkenaan dengan kelengkapan syarat dan ketentuan yang diperlukan.
Ini merupakan seni manajemen antisipasi dan persiapan masa depan yang diibaratkan orang akan melakukan perjalanan jauh.
إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ
Idzaa shodaqol ‘azmu wadhohas sabiilu
Jika benar tekadnya maka akan jelas perjalanannya.
Seseorang yang bertekad untuk meraih sesuatu dengan keinginan kuat yang diwujudkan dalam aksi nyata maka lama kelamaan akan tampak jalan yang mengarah kepada hal yang diraihnya.
Atau keinginan guna menyelesaikan problem yang datang, dengan tekad dan aksi yang nyata dan perhitungan tentunya akan sedikit demi sedikit mendapatkan secercah jalan yang kemudian akan menjadi rute terbaik guna merampungkan problem yang mendera.
اِجْهَدْ وَلَا تَكْسَلْ وَلَا تَكُ غَافِلًا # فَنَدَامَةُ العُقْبَى لِمَنْ يَتَكَاسَلُ
Ijhad walaa taksal, wa laa taku ghoofilan, fanadaamatul ‘uqbaa liman yatakaasal
Bersungguh-sungguhlah dan jangan malas dan jangan jadi lalai, karena penyesalan mendalam itu adalah milik mereka yang bermalas-malasan.
Standar aksi orang yang sukses adalah melakukan segala sesuatunya dengan sungguh sungguh dan jauh dari kata malas, karena orang yang sukses menyadari bahwa mereka akan menyesal nantinya jika mereka bermalas malasan.
الأَعْمَالُ بِخَوَاتِمِهَا
Ala’maalu bikhowaatimihaa
Semua pekerjaan harus dituntaskan.
Seni dalam tanggungjawab kehidupan dimana pekerjaan untuk dirampungkan bukan dikerjakan separohnya kemudian ditinggalkan.
Pekerjaan yang setengah setengah akan menyusahkan diri sendiri maupun orang dibelakangnya yang bertanggungjawab dengan kerjaan yang telah dimulai.
مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى
Man ta’mannaa naala maa tamannaa
Barang siapa yang berhati-hati maka dia akan mendapatkan apa yang dia impikan.
Grasa grusu dan tergesa gesa dapat membuat kebat kliwat atau tercecer banyak hal yang kemungkinan merupakan sesuatu yang penting.
Dengan kehati hatian yang di ejawantahkan dengan aksi cermat, hati hati, serta tabayyun dan tentunya usaha yang keras niscaya akan teraih apa yang dicita citakan.
العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلًا
Al’amalu yaj’alus su’ba sahlan
Tindakan, membuat yang sulit menjadi mudah.
Ini merupakan mahfudhot tentang kehidupan kongkrit, yaitu bergerak mengerjakan sesuatu, pekerjaan maupun problem kehidupan akan semakin menumpuk dan banyak jika hanya dilihat, dihayati, diratapi, disesali.
Dengan melakukan pergerakan perbuatan atau aksi maka sedikit demi sedikit akan rampung pekerjaan itu atau terselesaikan masalah, selain itu perasaan yang sesak mendera menekan dalam dada dan jiwa dapat terkurangi dengan usaha dan aksi perbuatan guna menyelesaikannya.
Setidaknya dengan berusaha keras membuat kelegaan hati dan semangat nothing to lose dalam berbuat.
Beda keinginan dan beda kenyataan
Penutup, ada kata kata dari Warren Buffet, salah satu orang dari 10 terkaya sejagad yang memberi kuliah kepada para mahasiswa di universitas.
Salah satunya adalah menyuruh para mahasiswa banyak membaca, dia mengisahkan dalam satu hari bisa menghabiskan 5 jam untuk membaca berbagai koran yang sama seperti pada umumnya dibaca orang.
Akan tetapi warren buffet menambahkan dalam kalimatnya kira kira seperti ini “bahwa pasti banyak dari kalian yang ingin melakukannya akan tetapi hanya sedikit dari kalian yang melaksanakannya”.
Hikmah yang dapat dipetik dari omongan warren buffet ini kadangkala semangat dan keinginan kita tidak berjalan sebagaimana keinginan karena kemalasan dan kemalasan dan kemalasan kita.
Sugeng dalu, wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.