Istri Pengen Mesin Cuci malah Suami beli Kulkas komentarnya unik

Istri Pengen Mesin Cuci malah Suami beli Kulkas komentarnya unik
pengen-mesin-cuci-dibelikan-kulkas

Kisah tentang suami istri pasangan muda yang baru memiliki anak usia beberapa bulan. Kejadian ini terjadi di wilayah Kelurahan Jungke Karanganyar.

pontren.com – assalamu’alaikum para sedulur dunia maya, selamat siang dan selamat siap siap istirahat rolasan untuk madhang isi perut.

Ceritanya sang istri mulai menabung dalam rangka beli mesin cuci guna meringankan pekerjaan rumah.

Tau sendiri khan bagaimana repot dan banyaknya cucian bayi usia 5 bulan.

Tentunya mesin cuci sangat terasa membantu meringankan pekerjaannya sehingga tenaga dapat dipergunakan untuk kegiatan lain, ya masak ya momong ya bersih bersih rumah. Seabreg gawean ibu rumah tangga yang tiada henti datang menyerang.

Pengen mesin cuci eh malah suami bawa pulang kulkas

Karena kebiasaan sang suami yang tidak taren dulu kepada istri saat membeli barang elektronik, tau tau datang sang suami dengan kotak kardus besar.

Seperti sudah bisa ditebak, kotak ini berisi kulkas.

Padahal yang diinginkan sang istri bukan itu, harapannya adalah mesin cuci.

Komentar sang istri “ealah mass mas, lha aku ki butuhe mesin cuci, dudu kulkas yoo.

Artinya : oalah mas, saya butuhnya mesin cuci, bukan lemari es.

Sekedar tambahan informasi, jika dikala bokek dan awal nikah keuangan masih mepet umumnya lemari es itu isinya ya hanya air dingin 😀 yang udah nikah punya pengalaman seperti itu?

Jawaban suami terhadap perkataan istri

Mendengar komentar istri tentang pembelian lemari es ini sang suami menimpali.

Aku tuku kulkas mergane nang ngomah wis ono mesin cuci, nek kumbahane rodo okeh sithik iso gembreneng.

Artinya : saya beli freezer karena dirumah sudah ada mesin cuci, jika cucian banyak dikit, mesinnya ngomel-ngomel.

Itulah kisah tentang kenangan seorang teman tentang ingatan masa lalu ditahun 2000, untuk anak keduanya.

Dan alhamdulillah di tahun 2005 akhirnya sang mesin cuci sudah tersedia dirumah sebagai alat meringankan pekerjaan rutin rumah tangga dalam membersihkan baju celana seragam dan lain sebagainya.

Itulah salah satu cerita rumah tangga, jadi ingat pesan seorang teman kepada agus mulyadi mengenai komunikasi dengan istri.

“tumrap wong wedok (bojo) Nek sik dudu bab prinsip, turutono utowo ngalaho”

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Santri kelas 1 PKPPS Wustha pada Pondok Pesantren Darul Mubtadi-ien Kebakkramat Karanganyar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*