Ikatlah Ilmu dengan Tulisan (Hadits dan Mahfudzot)

Ikatlah Ilmu dengan Tulisan (Hadits dan Mahfudzot)

Ikatlah ilmu dengan tulisan, suatu quote nasehat petuah kata bijak agar kita bisa ingat suatu keilmuan dengan membuat catatan.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, dalam mahfudzot mengatakan bahwa manusia itu adalah tempat salah dan lupa (Arti Al Insanu Mahalul Khoto Wan Nisyan).

Hal ini menggambarkan tentang sifat manusia yang pelupa dan juga sering berbuat salah.

Karena mempunyai sifat dan watak yang lupa, maka potensi kehilangan ilmu akan sangat besar karena kemampuan ingatan manusia yang memiliki batas.

Adapun bunyi hadits untuk mengikat ilmu dengan menulis atau tulisan ini dalam kitab Shahih Al-Jami’, no.4434, Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih.

Berdasarkan riwayat dari sahabat Abdullah bin ‘Amr dan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

قيِّدُوا العِلمَ بالكِتابِ

Qoyyidul ‘ilma bil kitaabati (ikatlah ilmu dengan tulisan).

Dengan memiliki catatan atau tulisan, apabila suatu saat kita lupa detil dari sesuatu, apabila catatan lengkap dan detil akan memudahkan kita memahami keilmuan yang sudah kita dapatkan.

Apabila tidak ada catatannya maka akan kerepotan melakukan analisa mendalam karena keterbatasan informasi yang masih ada dalam ingatan kita.

Mahfudzot ikatlah ilmu dengan tulisan dari Imam Syafi’i

Nasehat imam Syafi’i berkenaan dengan ilmu sebagaimana mahfudzot yang menggambarkan kebodohan seseorang yang tidak mencatat ilmu, bagaikan orang sudah menangkap kijang namun tidak mengikatnya.

Dalam hal ini imam Syafi’i menggambarkan ilmu bagaikan buruan, sedangkan catatan atau tulisan adalah sebagai tali pengikatnya.

Bunyi mahfudzot beserta artinya adalah sebagai berikut;

الْعِلْمُ صَيْدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيْدُهُ * قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَهْ
فَمِنَ الْحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غَزَالَةً وَتَتْرُكَهَا بَيْنَ الْخَلاَئِقِ طَالِقَهْ

Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat
Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang, Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja.

Itulah pentingnya membawa buku dan pena atau pulpen saat menghadiri pengajian, halaqah, ataupun kegiatan lain dalam menimba ilmu. Dengan mencatatnya maka apabila ada hal lupa kita bisa membuka tulisan yang telah kita buat.

Maturnuwun sudah mampir, wilujeng enjang salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Tentang

Santri kelas 1 PKPPS Wustha pada Pondok Pesantren Darul Mubtadi-ien Kebakkramat Karanganyar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*