Ukara unen-unen Basa Jawa kementhus ora pecus tegese yaiku seneng umuk ananging ora sembada, kalebu jenise paribasan Basa Jawa, yang artinya adalah berlagak atau sombong bergaya (kemaki) namun tidak bisa (tidak seperti sebagaimana kesombongannya.
Dalam penjelasan lain menyebutkan arti atau tegese yaiku seneng umuk nanging ora mrantasi karya (sembada) yang artinya adalah suka bicara tinggi-tinggi namun tidak merampungkan pekerjaan (tidak sepadan dengan ucapannya).
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, namanya manusia, ada saja sifat dan wataknya. Ada yang ikhlas, rendah hati, dermawan, adapula yang congkak, sombong, bergaya, sok keren dan lain sebagainya.
Dalam ungkapan unen – unen tembung bahasa Jawa ada yang menggambarkan kelakuan seseorang yang berlagak, sombong, bergaya, sok yes namun tidak sesuai dengan kesombongannya.
Adapun ungkapan ini sebagaimana dalam judul pada artikel yang sedang anda baca ini.
Jadi pangertene paribasan basa Jawa yaiku Yaiku unen-unen kang ajeg panganggone, mawa teges entar, ora ngemu surasa pepindhan.
Suatu ungkapan atau frasa kalimat yang tetap susunannya, menggunakan arti misal namun tidak memiliki arti pemisalan.
Secara harfiah, paribasan kementhus ora pecus artinya adalah berlagak atau bergaya namun tidak bisa atau tidak mampu.
Kementus tegese yaiku ambek wani, ambek pinter (artinya kementhus adalah sok berani, sok pintar.
Pecus tegese yaiku bisa, mampu, mumpuni, lantip, gathekan, landhep pikire, artinya adalah cerdas, pintar, pandai bertaktik, mampu merampungkan permasalahan menyelesaikan persoalan.
Tuladha Ukara Kementhus Ora pecus
Gawea tuladha ukara (contoh kalimat) nganggo tembung paribasan ana ing ndhuwur! Berikut ini adalah contohnya kalimatnya menggunakan unen unen ini menggunakan Bahasa Jawa.
Gawea ukara mawa paribasan, bebasan, lan saloka ing ngisor iki ….
Langsung saja berikut adalah tuladhane ukarane.
Akeh wong ora seneng karo Pak Agustinus amarga wonge senangane kumenthus ora pecus. Artinya adalah banyak orang yang tidak menyukai Pak Agustinus karena sukanya bergaya namun tidak mampu menyelesaikan masalah atau tidak sesuai antara omongannya dengan kemampuannya.
Contoh misalnya ada keadaan orang-orang perlu mengangkat meja yang sangat berat. Kemudian sekonyong-konyong si Agustinus ini datang dan menyombongkan diri mampu mengangkat mejanya sendirian.
Nek gur meja entheng kaya ngene cukup aku dhewe sik ngangkat, kira-kira begitu omongannya. Yang artinya adalah “Kalau hanya meja yang ringan seperti ini cukuplah saya sendiri yang mengangkatnya.
Hal ini merupakan kesombongannya yang kemaki bisa mengangkat benda berat sendirian. Namun pada kenyataannya dia tidak mampu mengangkatnya, bahkan untuk sekedar menggeser saja sudah kesusahan.
Nah kira-kira seperti itulah kondisi untuk paribasan basa Jawa kang nduweni teges seneng umuk nanging ora sembada paribasane yaiku kumenthus ora pecus. Maturnuwun dan wassalamu’alaikum.