Sekarang motor sudah bukan barang mewah lagi, nyaris setiap rumah sudah ada kendaraan roda dua ini.
Kalau jaman dahulu era 90 an, motor hanya milik orang tertentu yang punya uang lebih. Bahkan nonton televisi hitam putih ke tempat tetangga sudah hal yang biasa.
pontren.com – assalaamu’alaikum, berbeda dengan masa sekarang atau di tahun 2024 ini. Bahkan bukan hanya satu saja, mungkin ada dua atau tiga kendaraan bermotor di rumah.
Pertama milik ayah, kedua kendaraan ibu kegiatan sehari-hari dan satu lagi untuk anak berangkat sekolah.
Lha ini kisah anak sekolah yang nglajo dengan sepeda motor berangkat pagi dari rumah di area Karangpandan.
Satunya dari Sapitan Ngemplak dan satunya lagi dari daerah salam nggedangan Karangpandan.
Keduanya sama-sama sekolah di SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar mengambil jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.
Enaknya sekolah naik Motor
Tentunya praktis kalau sekolah naik motor sendiri. Jadi tidak perlu antri menunggu bus bahkan adakalanya tidak kebagian tempat duduk.
Dan pada saat pulang juga tidak perlu repot menunggu angkot dan pindah bus yang adakalanya perlu menunggu lama kedatangannya.
Sekolah di Karanganyar masuk pada pukul 07.00 WIB. Biasanya siswa sekitar karangpandan berangkat dari rumah pukul setengah tujuh pagi.
Ada siswa yang sendirian ke sekolah naik motor, adapula yang berboncengan.
Menilik biaya operasional, perjalanan pulang pergi dari Karangpandan – Karanganyar tidak menghabiskan bensin satu liter.
Namun ada komponen biaya lain yang perlu siswa keluarkan apabila membawa kendaraan roda dua ini.
Adapun pengeluaran ini adalah biaya parkir. Apabila parkir dalam sekolahan maka kena biaya Rp. 1000 (seribu rupiah) dan jika parkiran di tempat umum diluar sekolah kena harga 1.500 (di SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar).
Namun ada yang memilih parkir di luar meski ada selisih harga Rp. 500,- per hari. Alasannya karena bisa keluar lebih cepat (yang parkir tidak sebanyak di sekolahan).
Lebih irit lagi yang berboncengan. Anak yang membonceng memberikan uang bensin 20.000 dalam satu minggu.
Jadi biaya anak yang membonceng ini pulang pergi selama sekolah satu minggu (5 hari) yaitu Rp. 20.000,-.
Apabila dibandingkan dengan nglajo naik bus maka untuk transportasi pulang pergi sehari menghabiskan biaya antara 8.000 – 10.000 (delapan sampai sepuluh ribu rupiah).
Lebih hemat 50% apabila berboncengan.
Bahkan apabila sendirian, sepertinya naik motor bisa lebih hemat karena sehari tidak menghabiskan pertalite seliter (pakai motor Honda Karisma yang kapasitas tangki BBM nya 3,7 liter).
Nah yang mbonceng ini bilangnya tidak pernah naik didepan. alasannya sederhana saja yaitu temannya kalo naik motor ngebut, jadi lebih cepat sampai ke sekolahan.
Jadi ingat anak sekolah kalau jam sudah mepet was wus kayak alap alap, tidak perduli cewek atau cowok jalannya pada kencang.
Hal tidak enak Berangkat sekolah naik motor (Pulang Pergi)
Ada positif, adapula hal negatifnya.
Saat ngobrol dengan siswi SMK ini menyampaikan hal tidak enak naik motor adalah panas.
Jadi pada saat sore hari, apabila berkendara roda dua, tidak ada atap yang menaungi. Hal ini membuat sinar matahari menerpa langsung ke pakaian atau bahkan ke kulit.
Dan apabila musim hujan, mereka akan menggunakan mantol agar pakaian tidak basah. Selain itu memakai sandal dan memasukkan sepatu kedalam bagasi motor.
Untungnya anak – anak sekarang model motor masa kini ada bagasi luas. Kalau kendaraan roda dua jaman dahulu biasanya tidak ada ruang untuk bagasi kecuali menempatkan kunci busi dan tang.
Trus yang selanjutnya adalah kendaraan mengalami kerusakan atau ban nggembos. tentunya akan telat sampai di sekolahan.
Untungnya anak sekarang sudah pada punya ponsel sendiri-sendiri. mereka izin telat atau ada kendala dengan motornya cukup mengirimkan pesan whatsapp. weleh-weleh… kalau jaman saya dulu tidak masuk sekolah ya ada surat izin dari orang tua.
Selanjutnya, ini apakah merupakan hal tidak enak atau malah suatu kebanggaan. Jadi saat berhenti di lampu merah, ada saja anak cowok yang suit suit heheehe menggoda.
Tapi tentu mereka menggoda juga pilih-pilih, yang cantik imut rupawan tentunya.
Makanya mendapatkan siulan dari cowok yang juga berangkat ke sekolah merupakan hal tidak enak atau bukan yaa… bergantung dari keadaan atau suasana.
Apapun itu, semoga para murid atau siswa sekolah yang nglajo dengan sepeda motor mendapatkan kemudahan dalam belajar, mencari rizki, mendapatkan pekerjaan dan dapat jodoh yang soleh solihah.
Begitu pula doa yang sama bagi mereka yang sekolah dengan berjalan kaki, naik sepeda, atau nglajo bus angkot kendaraan umum maupun diantar orang tuanya. Amiin, selamat belajar.
Sumber :
Adinda Mayzahwa
Shinta Katmadona