Idu didilat maneh Tegese, Kalebu Tembung

tegese idu didilat maneh

Murungake janji sing wis diucapake, njabel janji sing wis kaucapake, wong kang menehi dijaluk bali maneh, nyeled gunem kang wis kawetu, kalebu jenise tembung bebasan Basa Jawa.

Pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng enjang selamat pagi. Kali ini kita akan membahas bebasan basa Jawa kang tegese yaiku njabel janji uwis kaucapake utawa murungaki janji sik wis kawetu.

Dalam bahasa Indonesia unen-unen atau ungkapan ini dalam peribahasa Bahasa Indonesia adalah menjilat air ludah sendiri. Maksudnya yaitu mengurungkan (mengingkari) janji yang sudah diucapkan, menarik omongan yang sudah keluar, meminta kembali sesuatu yang sudah diberikan.

Jadi dalam unen unen ini merupakan perumpamaan orang yang berperilaku ingkar janji, atau omongannya berbeda dengan yang dia ucapkan seperti perilaku orang yang menjilat air ludahnya sendiri yang sudah keluar.

Tentunya hal ini adalah sesuatu yang menjijikkan.

Contoh misalnya ada seorang pemuda yang mengatakan “Kalau jadi pebisnis, saya tertarik, tapi kalau politikus tidak”. Namun pada kenyataannya selang beberapa saat kemudian maju untuk menjadi calon walikota.

Nah ucapan seperti inilah yang orang telah mengatakan sesuatu namun dengan berjalannya sesuatu dia melakukan hal berbeda dari apa yang dia ucapkan.

Contoh lain misal pemberian yang ditarik kembali misalnya adalah bantuan paving ditarik karena gagal menjadi anggota dewan.

Dalam kasus ini yaitu perilaku mengambil kembali pemberian. Yaitu berupa bantuan paving alasannya karena suara pada TPS ini tidak sesuai dengan harapan.

Apakah ada perjanjian apabila suara tidak sesuai target maka bantuan paving akan diambil kembali? Wallahu a’lam bishshowab.

Tegese Idu didilat maneh, tuladha ukara

Ada banyak lagi perilaku atau peristiwa yang menarik lagi ucapan yang sudah keluar ini.

Gawea tuladha ukara contoh kalimat idu didilat maneh dan artinya!

Berikut adalah contoh kalimat ungkapan ini.

Agustinus menehi Asti sepatu anyar, ananging wingi sore dijaluk maneh, bebasane idu didilat maneh. Artinya si Agustinus memberi Asti sepatu yang baru, namun kemarin sore diminta kembali, seperti peribahasa menjilat air ludahnya sendiri.

Apabila ini menggunakan kata kaya, kadya, dan lain sebagainya maka ungkapan unen unen ini bisa masuk dalam kategori jenis pepindhan, yaitu memisalkan.

Demikian informasi pada pagi hari ini tentang Basa Jawa, maturunuwun sudah mampir, wassalamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan