Bapak Pucung Dudu Tampar Dudu Dhadhung Batangane

Bapak Pucung Dudu Tampar Dudu Dhadhung

Bapak Pucung Dudu Tampar Dudu Dhadhung dawa kaya ula penclokanmu kayu garing prapteng griya si pucung ngetokne cahya batangane cangkriman sinawung tembang ing ndhuwur iku yaiku kawat listrik.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, ini merupakan cangkriman bapak pucung kawat listrik, merupakan jinise cangkriman tembang, tebak tebakan atau teka teki yang berbentuk atau jenis lagu macapat Basa Jawa.

Untuk lebih mendalami arti serta makna dalam tembang ini, yang mana kita mungkin kurang familiar mendengarkan karena jarang penggunaan pada percakapan sehari hari (pacelathon padinan).

Langsung saja berikut arti dan terjemahnya;

Tegese dudu tampar dudu dhadung

Bapak pucung dudu tampar dudu dadung tegese yaiku barang utawa kang kudu di batang dudu tali (cilik) utawa tali (gedhe).

Tegese dudu yaiku ora, kliru, salah. Artinya dudu adalah bukan

Tampar tegese yaiku tali sing digawe plintiran serat nanas, sepet, lan sakpiturute. Artinya tali yang bahannya dari untiran serat daun nanas, sabut kelapa dan lain sebagainya.

Dadung, utawa dhadung utawa dadung tegese yaiku tampar gedhe (kanggo nancang sapi lan sakpiturute. Artinya dadung adalah tali yang besar (untuk mengikat sapi maupun kegunaan lainnya, misalnya menambatkan kapal saat bersandar).

Jadi dalam petunjuk teka teki berbentuk lagu tembang macapat pucung ini adalah yang menjadi pertanyaan bukanlah tali baik tali yang besar (dhdhung) ataupun kecil (tampar).

Dawa kaya ula penclokanmu kayu garing tegese yaiku bentuke dawa, merga dawa memper kaya ula. Basa krama inggile ula yaiku sawer. Barang mau mencok utawa manggon ana ing kayu sik uwis garing.

Artinya panjang bagaikan ular, hingapmu pada kayu kering. Petunjuk selanjutnya adalah dia berbentuk memanjang seperti ular, serta hingap atau berdiam pada kayu yang kering.

prapteng griya si pucung ngetokne cahya tegese yaiku tekan ngomah si pocung iku mau mgetokake sinar utawa gawe murup.

Artinya sampai rumah si pocung ini mengeluarkan cahaya.

Prapteng asale saka tembung prapta ing, tegese yaiku tekan, tutug, teka ing.

Artinya prapteng berasal dari kata prapta dan ing yang mempunyai arti sampai, mencapai ke sesuatu.

Batangane Cangkriman Bapak Pucung Dudu Tampar Dudu Dhadhung (Tembang Macapat)

Jadi berdasarkan petunjuknya yang pertama adalah dia bukan tali baik itu yang kecil maupun besar alias tambang.

Petunjuk selanjutnya dia panjang bagai ular dan hingap pada kayu kering. Bentuk dari kawat listrik adalah panjang dan lazimnya bulat, bentuk seperti ini merupakan bentuk dari ular yaitu panjang dan bulat.

Kemudian hingap pada kayu kering (penclokanmu kayu garing) bisa jadi orang yang membuat teka teki ini sudah lama dalam menyusunnya.

Kenapa?

Karena maksud dari kayu garing adalah tiang listrik itu sendiri. Dan pennggunaan kayu untuk tiang listrik pada zaman yang dahulu kala. Mungkin saja untuk daerah pedalaman masih ada yang memakainya.

Karena sepanjang orang Jawa ketahui kebanyakan tiang listrik saat ini berupa beton yang bentuknya bulat memanjang dan berdiri.

Petunjuk selanjutnya inilah yang bisa menjadi kunci atau lebih mengerucutkan, atau membuat sepesifik jawaban.

Yaitu apabila dia sampai di rumah maka akan mengeluarkan cahaya. Maksudnya kabel listrik yang menuju kerumah selanjutnya menjadi sumber daya dan kebanyakan penggunaan utamanya dalam rumah tangga untuk lampu penerangan.

Demikianlah cangkriman Bapak Pucung kawat listrik sing unine Dudu Tampar Dudu Dhadhung beserta penjelasan sekilas untuk memudahkan memahami maksud cangkriman sinawung tembang pocung kalebu jenise macapat ini. Maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan