Sumbare Kaya Bisa Mutungake Wesi Gligen Tegese, Kalebu

Sumbare Kaya Bisa Mutungake Wesi Gligen

sumbare kaya mutung wesi gligen artine utawa tegese yaiku kaya ora ana sing bisa ngalahake, ampuh banget, kagolong utawa kalebu jenise tembung pepindhan Basa Jawa, gawea ukara tuladha contoh kalimat.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng enjang selamat pagi. Dalam bahasa Jawa ada istilah untuk menyebut orang yang sesumbar tidak terkalahkan.

Terangna tegese pepindhan ing ngisor iki! Terangkanlah arti kata pengandaian atau pemisalan berikut ini! Maksudnya sebagaimana judul artikel.

Dalam bahasa Jawa sesumbar artinya adalah sumbare.

Sumbare asale saka tembung sumbar, tegese yaiku omongane gumedhe, kemlinthi, kemaki, nantang.

Jadi sesumbar atau sumbare ini memiliki makna omongan yang besar, menyombongkan diri, menantang dan lain sebagainya.

Mutungake asale saka tembung lingga tegese yaiku dicoklek tumrap barang kang dawa. Tegese mutungake nyoklek, nugel, gawe tugel.

wêsi gligèn yaiku wesi kang kuat, alot angel ditugel, yaitu jenis besi yang kuat, alot dan sulit untuk mematahkan atau memotongnya.

Maka artinya secara harfiah adalah orang yang bersesumbar bagaikan bisa mematahkan jenis besi yang sangat kuat. Maknanya yaitu merasa tidak ada yang mengalahkan.

Tuladha ukara contoh kalimat sumbare Kaya bisa mutungake gligen

Contoh kalimat tuladha ukara sebagaimana berikut ini;

“Toni kae bocah gumedhe, sumbare kaya bisa mutungake wesi gligen.

Artinya si Toni (atau Agustinus, atau siapalah bisa anda ganti sesuka anda) itu anaknya sombong takabur, sesumbarnya bagaikan bisa mematahkan besi yang kuat dan liat.

Jika merujuk dalam ungkapan bahasa ini menunjukkan kepada ungkapan berkomentar tentang seseorang yang besar kepala.

Bisa arogan karena pangkat, derajat, kekayaan, maupun kepintarannya.

Contohnya sesumbar bahwa dengan kekayaannya dia mampu membeli banyak hal, seperti beberapa kalimat sebagai berikut.

Regamu pira? Tak bayar saiki! Hargamu berapa? Saya bayar sekarang! Maksudnya adalah bertanya berapakah harga seseorang.

Tentu maksudnya adalah untuk menghina orang yang ditanya, adapun yang menghina merasa memiliki uang sehingga pertanyaan ini untuk memunjukkan dia memiliki uang atau materi yang banyak.

Atau misalnya dalam lomba, contohnya seperti ini.

Sapa sik ora kenal karo aku? Ora ana sak kampung kene sik iso ngalahne balapan mlayu 100 meter.

Artinya siapa sih yang tidak kenal dengan saya? Tidak ada orang pada kampung ini yang bisa mengalahkan lomba lari 100 meter.

Demikianlah informasi tembung pepindhan basa Jawa unine Sumbare Kaya Bisa Mutungake Wesi Gligen.

Semoga bisa untuk membantu mengerjakan soal ujian ataupun ulangan dan tugas pelajar SD SMP SMA MI MTs maupun Aliyah. Maturnuwun dan wassalamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan