Wis kepenak ditambahi kepenak maneh

Wis kepenak ditambahi kepenak maneh kahanan kaya ing dhuwur kena diparibasakake Endhas gundul dikepeti atau dalam ungkapan lain adalah sirah gundhul dikepeti, artinya sudah nyaman atau enak masih dibuat lebih nyaman dalam peribahasa Basa Jawa yaitu kepala gundul dikipasi.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng sonten selamat sore para pemirsa internet yang setia melihat ke layar hape maupun monitor laptop.

Lain ladang lain belalang, itulah kira kira pepatah yang menyatakan beda tempat berbeda pula situasinya. Termasuk juga adalah pepatah atau kata mutiara sebagai ungkapan bahasa yang indah, kalau pada sastra jawa kita mengenal dengan basa rinengga.

Tentunya masing-masing negara bahkan sampai daerah memiliki ungkapan atau pepatah yang beraneka warna beragam dan bermacam macam.

Sebagaimana pula dalam pepatah Jawa (paribasan) yang menggambarkan kondisi seseorang atau apapun itu yang sudah nyaman atau enak, mapan masih pula ditambah kenyamanannya.

Wis kepenak ditambahi kepenak maneh kahanan kaya ing dhuwur kena diparibasakake Endhas gundul dikepeti

Adapun pepatah ini menggambarkan dengan keadaan orang dengan kepala botak yang dikipasi.

Jadi orang yang tidak memiliki rambut di kepalanya akan merasakan sumilir angin yang sejuk dan mencapai permukaan kulit kepala, tentu rasanya sumilir segar.

Berbeda jika orang itu memiliki rambut tebal atau gondrong, lazimnya akan merasa gerah, sumuk dan lain sebagainya.

Sudah kondisi seperti itu (kepala yang segar kena terpaan angin tanpa halangan rambut) masih pula ada yang mengipasinya, tentunya semakin enakan yang dia rasakan. Makanya penggambaran situasi keadaan nyaman dan masih pula dibuat lebih nyaman ini gambarannya seperti itu.

Contoh Wis kepenak ditambahi kepenak maneh (paribasane endhas gundul dikepeti)

Seperti apa sih contohnya atau tuladhane paribasan kang ateges wis penak isih dikepenakake maneh?

Anda bisa memberikan puluhan atau ratusan jawaban untuk contoh situasi seperti ini, berikut gambaran kami mengenai keadaan tersebut.

Misalnya ada seorang pria yang masih lajang, kira kira umurnya 24 atau 25 tahun, kemudian dia mendapatkan tawaran untuk menikahi wanita yang cantik, baik hati pula, dan dia juga menyukai wanita tersebut.

Setelah dia menyetujui pernikahan dengan wanita yang molek ini ternyata sang mertua masih memberikan tanah pekarangan yang luas, kemudian juga membangunkan rumah yang besar, lanjut membelikan kendaraan roda empat atau mobil yang baru.

Jadi contoh diatas merupakan hal yang cocok sebagaimana paribasan endhas gundul dikepeti. Dia dinikahkan dengan wanita yang cantik sudah merupakan sesuatu yang kepenak (menyenangkan, nyaman). Ini seperti endhas gundul, yaitu kepala botak yang nyaman karena angin bisa mencapai kut kepala tanpa harus kena halangan rambut.

Kemudian dari mertuanya masih memberi pekarangan yang luas, membangunkan rumah, serta mobil yang baru, hal ini bagaikan paribasan situasi dikepeti (dikipasi) untuk kepala botak tadi (sirah gundul).

Nah demikianlah paribasan Basa Jawa berkenaan dengan keadaan yang nyaman masih dibuat lebih nyaman lagi, sampai jumpa dalam paribasan yang lainnya, salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan