Nyangapa dhalang kuwi yen mati ora ana sing layat, begitulah cangkriman basa Jawa bedhekan yang menanyakan alasan saat dhalang meninggal dunia tidak ada yang melayat. Simak jawabannya sampai akhir.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh, dalam kamus besar Indonesia menyebutkan bahwa dalang adalah orang yang memainkan wayang, misalnya wayang kulit, golek dan lain sebagainya.
Dalam bahasa Inggris kita menyebut dengan kata master of puppet, sebagaimana judul album milik grup band legendaris Metallica.
Pada saat Ki Manteb Sudarsono meninggal dunia, banyak orang yang melayat.
Sebagaimana kita ketahui beliau dalah seorang dalang, serta mendapat gelar Empu Paripurna dari Sekolah Tinggi Seni di Solo.
Suatu gelar yang setara dengan profesor dalam bahasa yang lebih mudah kita pahami.
Tentunya hal ini bertentangan dengan cangkriman bahasa Jawa yang menyebutkan dhalang apabila meninggal tidak ada yang melayat, ora ono sik layat, ora ono sik mikul, lan sak piturute.
Ternyata alasannya adalah sebagai berikut.
Nyangapa dhalang kuwi yen mati ora ana sing layat kalebu cangkriman blenderan lan wancahan
Jadi cangkiman atau tebak tebakan teka teki berbahasa Jawa diatas masuk dalam cangkriman blenderan atau plesetan/plesedan.
Yaitu suatu teka teki yang sifatnya menjebak atau menjerumuskan lawan tandingnya supaya keliru dalam menerka jawaban cangkriman.
Lebih lagi cangkriman ini mengandung unsur wancahan atau singkatan kata.
Semakin banyak yang kena tipu dengan tebakan ini (sebagaimana saya waktu masih SD tertipu dengan cangkrimane mas Andri Wahyudi, dalang nek mati ora dikubur).
Jadi dalam teka teki ini apabila anda mengira dhalang maksudnya adalah suatu profesi orang yang memainkan wayang, anda sukses masuk perangkap jebakan cangkriman.
Karena dhalang dalam tebakan kata ini merupakan tembung wancahan (singkatan) saka tembung kadal lan walang.
Dha = kadal (hewan kadal)
Lang = walang (hewan belalang)
Maka jangan heran apabila ada dhalang mati tidak ada yang melayat, karena yang mati adalah hewan kadhal dan walang (kadal dan belalang).
Jadi batangane ukara tembung unen unen cangkriman sing ukarane “Nyangapa dhalang kuwi yen mati ora ana sing layat?” bedhekane yaiku “amarga dhalang iku wancahan saka kadal lan walang.”
Demikian informasi yang bisa kami sampaikan, semoga menambah koleksi tebak tebakan blenderan atau plesetan dalam Bahasa Jawa. Salam kenal, wilujeng sonten dan wassalamu’alaikum.