Jawaban Saat Dipuji Ganteng, Para Jomblo Jangan Coba Pakai No 2

Jawaban Saat Dipuji Ganteng, Para Jomblo Jangan Coba Pakai No 2

Jawaban Saat Dipuji Ganteng, Khusus Para Jomblo Jangan Coba coba menjawab dengan jawaban yang kedua karena resiko malah kena bully dan ejekan orang yang memujinya.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, bagi anda yang mendapatkan pujian dari wanita atau cewek, baik itu idaman maupun hanya kawan, atau bahkan orang yang lebih tua umurnya, tentu perlu merespon balik pujian tersebut.

Tentu kurang sip kalau anda tampak kegeeran (Ge er) jika mendengar pujian ini.

Namun juga tidak pas kalau anda seakan akan menolak pujian ini dengan menyebut bahwa diri anda tidak layak untuk menerima pujian ganteng dari orang lain.

Jawaban yang elegan namun tetap netral, menghargai pujian namun tidak menolaknya tanpa nampak norak ge er atau merendahkan diri maka menjawabnya dengan kalimat atau ucapan “terima kasih”.

Misalnya seperti ini, wuih gantengnya dirimu hari ini.

Anda tinggal menjawab sambil tersenyum tipis seraya mengatakan “terima kasih”.

Tidak kurang tidak lebih, enggak usah pake embel embel apapun.

Jadi jawaban anda ini menyampaikan terima kasih karena sudah mendapat pujian ganteng alias bagus.

Tidak norak tampak kegeeran, atau malah kakean ndremimil mengatakan anda tidak layak menerimanya.

Misalnya menjawab,” halah masa kayak gini ganteng? Biasa saja bu, mbak, dek, yank, dan lain sebagainya. Malah kurang asyik menurut saya.

Itu catatan bagi anda para jomblowan yang belum punya pasangan atau belum menikah. Jawaban relatif formal namun elegan.

Contoh jawaban kedua bagi yang sudah menikah ketika dipuji ganteng, bagi yang single jomblo jangan mencoba ya

jawaban ada yang memuji ganteng

Khusus bagi cowok-cowok yang sudah menikah, yang belum rabi jangan njijal memakai jawaban ini, nanti malah balik ke diri anda kena bully.

Jawaban kedua ini memang cenderung kurang ajar dan rada nganyelne.

Perlu mental baja menjawabnya jika sampean mengatakan di depan istri sampean.

Jadi suatu hari Senin, ada pejabat eselon IV yang menyapa staff salah satu pegawai yang bekerja pada wilayah Kecamatan (bukan Kantor Kecamatan ya) yang memangkas rambutnya karena sudah panjang cetar membahana.

Pengen njambak-njambak orang orang namun engga berani, lha yo ra sopan njambak rambute wong wis ora cah cilik.

Bilangnya kira kira begini,” weh le, bagus timen mboso cukur,” artinya wah dik, cakepnya habis potong rambut”.

Mau mengiyakan pujian ganteng nanti dikira ke geeran, samar malah mbalik di nyek i.

Menolak pujian juga tidak sopan, sudah ada yang jujur mengatakan kondisi sebenarnya.

Akhirnya staff tersebut menjawab begini.

Halah bu, podho wae, ngganteng ora ngganteng, bagus ora bagus yo podo wae, bojone yo siji bu.”

Artinya,” Halah bu, cakep tidak cakep, ganteng tidak ganteng sama saja, istrinya juga tetap satu bu.

Maksud tersiratnya, seandainya ganteng, lak yo iso imbuh gitu. 😀

Nah itulah alasannya kenapa para jomblowan sangat tidak di sarankan menggunakan jawaban ini.

Alasannya belum punya istri, kalau jomblo njawab ganteng atau tidak istrinya satu, malah di ece, bojo wae ora nduwe kok semaur ngono.

Atau mental baja jika menjawab di depan bini.

Iso – iso di kruwes kruwes di raupi lombok mergo bagus ora bagus bojone mung siji.

Demikian saran menjawab pujian ganteng secara serius ataupun menjawab bercanda, semoga anda mampu mempraktekkannya, Sugeng Raharto, eh salah, Sugeng Enjang, wilujeng makaryo, salam kenal dan wassalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Tentang

salam blogger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*