Suduk Gunting Tatu Loro Tegese yaiku tumindak ora bener pisan, njalari kapitunan rong warna, ukara iku Kalebu tuladhane Tembung bebasan Basa Jawa.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu, yang namany manusia pastinya pernah melakukan kesalahan dan kekhilafan.
Dalam keadaan tertentu, adakalanya satu kesalahan mengakibatkan dua hal yang tidak menyenangkan atau menjadikan penyesalan yang bukan hanya satu saja, bahkan dua.
Hal ini ada dalam tembung bebasan basa Jawa sebagaimana dalam judul pada tulisan ini.
Secara harfiah, arti dari ungkapan ini adalah tusukan gunting dua luka.
Jadi jelasnya, namanya gunting kan memiliki 2 bilah ujung. Apabila gunting ini menusuk kepada sesuatu dalam keadaan yang terbuka maka akan menyebabkan dua buah luka akibat tusukannya.
Tegese Suduk Gunting Tatu Loro Kalebu jenise Tembung bebasan
Dalam basa rinengga, tegese tembung bebasan yaiku unen-unen kang ajeg panggonane, mawa teges entar lan pepindhan (kahanan, sipat, tumindak/solah bawa.
Bebasan adalah ungkapan bahasa jawa yang tetap tempatnya, menggunakan arti kiasan dan pemisalan (keadaan, sifat, tindakan/perilaku).
Dalam hal ini yang menjadi gambaran keadaan satu perbuatan menyebabkan dua penyesalan dengan penggambaran tusukan gunting (menyebabkan) 2 buah luka.
Bagaimana penjelasannya?
Mari kita bahas arti setiap kata dalam tembung bebasan ini.
Suduk tegese yaiku gegaman sing dicoblosaké (keris lan sakpiturute). Arti suduk adalah senjata yang ditusukkan, misalnya keris, jarum, dan lain sebagainya.
Gunting yaiku araning piranti awujud kaya lading loro kaya kacip. Gunting adalah sebutan alat berwujud seperti pisau 2 yang kacip.
Kacip merupakan suatu benda atau alat yang mirip bentuknya dengan gunting.
Tatu tegese yaiku tilasing kena ing gegaman, geni lan sakpiturute. Utawa (ketaton) kena ing gegaman, geni lan liya liyane.
Arti tatu adalah luka. Yaitu bekas kena senjata, api atau yang lainnya. Atau kena senjata, api ataupun benda yang lain.
Loro tegese yaiku dobel, ora mung siji, artinya dua adalah jumlah angka lebih dari satu kurang dari tiga.
Contoh misalnya ada kasir yang salah dalam menghitung barang belanjaan pelanggan yang membeli.
Akibat kesalahan ini dia mendapatkan marah dari boss atau manajernya, dan juga dia harus menggati selisih biaya karena kesalahan penghitungannya. Kira kira situasinya seperti itu.
Demikianlah ungkapan tembung bebasan basa Jawa suduk gunting tatu loro kang ateges wong nindakake pagawean mung sarwa kleru, mula kapitunane luwih saka siji (melakukan pekerjaan serba keliru sehingga penyesalannya lebih dari satu).