Belajar diwaktu kecil bagai mengukir diatas batu bahasa arab, belajar pada waktu besar dewasa atau tua bagai mengukir diatas air dalam bahasa arab. Sebuah mahfudzot yang menggambarkan perbedaan antara belajar pada saat masih usia belia dan pada waktu sudah besar (dewasa atau bahkan tua).
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu, berikut ini adalah mahfudzot tentang belajar pada saat masih kecil dan sudah dewasa dalam bahasa Arab beserta perbedaannya.
Dalam Bahasa Arab, belajar disaat kecil bagaikan menulis atau mengukir di atas batu.
Adapun teks tulisan Arabnya adalah ;
اَلتَّعَلُّمُ فِي الصِّغَرِ كَالنَّقْشِ عَلَى الْحَجَرِ
Artinya yaitu pembelajaran pada masa masih kecil bagaikan mengukir diatas batu.
Dalam mahfudzot ini, salah satunya adalah memberikan motivasi agar orang tua sedini mungkin memberikan pengajaran yang baik kepada anak-anaknya.
Selain itu, kepada para anak-anak maupun remaja agar bisa memanfaatkan waktu untuk belajar giat agar dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya.
Kenapa bagai mengukir diatas batu?
Batu sendiri memiliki karakter yang keras dan tidak mudah rusak. Sehingga jika bisa mengukirnya maka ukiran itu akan bertahan sangat lama.
Inilah gambaran tentang keberadaan ilmu pada seseorang pada saat dia mempelajarinya dengan baik dan sungguh-sungguh pada saat masih kecil atau pada saat masih muda usia.
العلم في الصغر كالنقش على الحجر belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, belajar saat dewasa seperti mengukir diatas air (Bahasa Arab dan Teks Tulisannya
Berbeda dengan Belajar ketika dewasa itu bagaikan mengukir di atas air. Maksudnya adalah ilmu akan mudah hilang ).
Adapun Bahasa Arabnya belajar pada saat dewasa berbunyi “atta’allumu fil kibari kan-naqsyi ‘alal maa-i. Tulisan Arabnya adalah sebagai berikut;
التَّعَلُّمُ فِى الكِبَرِ كَالنَّقْشِ عَلَى المَاءِ
Karakter air adalah sangat mudah berubah dalam jangka waktu yang sangat singkat. Jadi jika anda mencoba membuat suatu tulisan atau ukiran pada air, maka dalam sekejap akan hilang.
Ini adalah gambaran tentang bagaimana tidak mudahnya orang dewasa untuk mengingat dan menambahkan ilmunya karena faktor usia, pikiran, banyak urusan, kurangnya waktu, serta fokus otak pikiran untuk belajar.
Meskipun begitu (susah untuk mengingat ilmu yang dipelajari pada saat sudah besar atau dewasa) maka hal ini tidaklah lantas sebagai alasan untuk tidak belajar.
Karena menuntut ilmu itu adalah selamanya. Menuntut ilmu selamanya ini sebagaimana mahfudzot yang berbunyi “uthlubil ‘ilma minal mahdi ilal lahdi (menuntut ilmu itu dari buaian sampai dengan liang lahat.
Jadi tidak ada batasan waktu kapan menuntut ilmu, karena mencari ilmu itu semenjak bayi (mulai dalam buaian) sampai dengan saat kita mati ajal menjemput (liang lahat).
Demikianlah gambaran mahfudzot tentang perbedaan menuntut ilmu pada saat masih kecil dan kala sudah besar dewasa ataupun tua. Maturnuwun sudah mampir, wassalamu’alaikum.