Tembung Pepindhan Mendhak mendhak

Tembung Pepindhan Mendhak mendhak

Tembung Pepindhan Mendhak mendhak Basa Jawa beserta arti dan maknanya kedalam Bahasa Indonesia.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, tembung pepindhan merupakan ungkapan dalam Bahasa Jawa yang mengandung arti tidak sebagaimana dalam kalimat ungkapan itu.

Yaitu susunan kata yang menjadi kalimat yang mengandung arti pemisalan atau menyamakan sesuatu.

Adapun mendhak-mendhak tegese yaiku posisi ngadeg kang rada mendhek lan nekuk dhengkul karo wentise mbukak.

Mendhak mendhak dalam dunia tari yaitu posisi berdiri merendah dan menekuk lutut dengan paha terbuka.

Kalau dalam pemahaman saya sendiri, mendhak-mendhak memiliki arti cara berjalan yang kalem hati-hati atau lemah lembut dengan sedikit membungkuk.

Yaitu cara berjalan yang merendahkan diri dalam rangka memberikan penghormatan.

Tembung Pepindhan Mendhak mendhak

Berikut ini adalah ungkapan dalam bahasa Jawa tentang pepindhan mendhak-mendhak.

  • Mendhak-mendhak kaya sato memeti (seperti hewan yang bingung mencari tempat untuk bertelur).
  • Mendhak-mendhak kaya dhere memeti (seperti ayam muda yang hendak menjadi induk yang bingung mencari tempat untuk bertelur).
  • Pepindhan Mendhak-mendhak kaya babon memeti (seperti induk ayam yang bingung mencari tempat untuk bertelur).
  • Mendhak-mendhak kaya sata manggih Krama (seperti ayam jago yang bertemu dengan betinanya / pasangannya).

Sato tegese yaiku kewan. Sato artinya dalam bahasa Jawa adalah hewan.

Dhere tegese yaiku pitik meh dadi babon. Dhere adalah ayam betina muda (ayam yang belum pernah bertelur sebelumnya) yang hendak menjadi induk ayam.

Tegese memeti yaiku bingung golèk enggon dianggo ngendhog. Artinya memeti adalah perilaku hewan yang bingung untuk mencari tempat bertelur.

Sata tegese yaiku pitik jago. Artinya sata dalam bahasa Jawa adalah ayam jago.
Manggih krama tegese yaiku ketemu pasangane. Artinya manggih krama adalah bertemu dengan pasangannya , yang dalam hal ini pasangan ayam jago yaitu pitik babon (ayam betina).

Contoh kalimat dalam dunia pedhalangan atau dalang yang memberikan gambaran perilaku berjalan mendhak-mendhak ini adalah sebagai berikut;

Sowane Raden Puntadewa ngrepepeh-ngrepepeh pindha sata manggih krama; artinya ialah bahwa “kedatangan Raden Yudhistira di penghadapan itu merendah-rendahkan diri bagaikan ayam jantan bertemu betinanya”.

Contoh lainnya misalnya yaitu : Rikala acara sungkeman manten, lakune  Mellani Wanda Ayu Wulansari mendhak-mendhak kaya dhere memeti.

Artinya adalah : Pada saat acara sungkeman pengantin, berjalannya  Mellani Wanda Ayu Wulansari seperti ayam betina yang sedang mencari sarang untuk bertelur (sangat lembut dan berhati-hati).

Demikianlah kalimat pepindhan untuk menggambarkan cara berjalan yang anggun dalam Bahasa Jawa dalam rangka merendahkan diri dan memberikan penghormatan atau kehati-hatian. Maturnuwun sudah mampir, wassalamu’alaikum.

Tentang

salam blogger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*