Materi untuk anak TPA doa serta adab sebelum makan. Disertai dengan teks bahasa arab dan cara membaca dalam huruf latin beserta terjemahannya.
Target pembelajarannya adalah santri bisa hafal doa sebelum makan dan mengetahui adabnya.
Waktu pemberian materi.
TKQ Level A, Satu Bulan terakhir (bulan ke-6) pada semester 1
TKQ Level B, disisipkan pada awal pembukaan sebagai penguatan hafalan TKQ Level A
TPQ Level A, –
TPQ Level B, –
TPQ Level C, disisipkan dalam pembukaan sebagai pemantapan hafalan dari salah satu doa-doa
Baca :
Materi Adab dan Doa Belajar TPQ TKQ
Materi Adab dan Doa Senandung Alquran TPQ TKQ
Doa pembukaan dan Penutupan kegiatan KBM TPQ
Tentunya pemberian materi doa ini menyesuaikan dengan keadaan Taman Pendidikan Kanak-kanak maupun Taman Pendidikan Alquran setempat.
Waktu dan target diatas hanyalah acuan berdasarkan buku pedoman dari Kementerian Agama RI Jakarta.
Sifatnya bisa dijadikan oleh para guru pengajar TPQ ataupun TKQ sebagai parameter dalam kegiatan belajar mengajar dan utamanya urutan dan waktu serta target pembelajaran.
Teks Doa Sebelum Makan dan terjemahnya
Berikut adalah teks doa sebelum makan dengan cara membaca secara latin, dan terjemahan
الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar
Artinya :
Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka
Adab sebelum makan
Hendaknya memilih makanan dan minuman yang halal serta tidak mengandung unsur tidak baik apalagi haram. Hal ini termuat dalam qur’an surat al Baqarah (2) ayat 172.
Niat makan untuk menguatkan jasmani, supaya bisa beribadah.
Dengan begitu kegiatan makan dan minum tidak hanya sebagai kegiatan ragawi, akan tetapi juga mengandung unsur spiritual yang mengandung nilai ibadah.
Cuci tangan sebelum makan jika merasa kedua tangan dalam keadaan tidak bersih, atau karena berhati-hati.
Ridha dengan hidangan makanan yang akan di santap serta tidak mencela makanan tersebut. jika tidak suka untuk menyantap hidangan, maka tinggalkan tanpa caci maki.
مَا عَابَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعاَماً قَطُّ إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَ إِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ
“Rasulullah saw tidak pernah mencela makanan, apabila beliau berselera, (menyukai makanan yang telah dihidangkan) beliau memakannya, sedangkan kalau tidak suka (tidak berselera), maka beliau meninggalkannya.”
Hendaknya makan bersama – sama dengan yang lain seperti saudara, ayah, ibu, anak, maupun asisten rumah tangga. Hal ini karena makanan bersama akan mendatangkan barokah.
