Sebutna Paugerane Tembang Macapat Gambuh. Pauegran yaiku titikane tembang macapat.
Pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, kali ini kita akan membahas tentang ciri-ciri patokan dari tembang Gambuh Basa Jawa.
Apa yang dimaksud dengan paugeran? Arti kata paugeran adalah ketentuan. Jadi dalam pertanyaan soal bahasa Jawa ini adalah menanyakan apa saja ketentuan yang ada dalam lagu gambuh berbahasa Jawa ini.
Berikut akan kami jawab apabila ada soal atau pertanyaan dengan jawaban sebagaimana berikut lengkap dengan arti dan terjemahnya kedalam Bahasa Indonesia.
Paugeran Tembang Macapat Gambuh (Ketentuan dari Tembang Gambuh)
Paugeran tembang macapat ana telu, yaiku: guru gatra, guru lagu, lan guru wilangan. Ketentuan lagu macapat ada 3 yaitu guru gatra, guru lagu dan guru wilangan.
Guru lagu yaiku: tibaning swara vocal (a, i, u, e, o) ing pungkasaning gatra. Artinya yaitu jatuhnya suara vokal a i u e dan o pada akhir baris.
Guru gatra yaiku: cacahing gatra saben sapada. Jumlahnya baris atau larik pada setiap bait.
Guru wilangan yaiku: cacahing wanda saben sagatra. Jumlahnya suku kata dalam sebuah baris
Analisis, paugeran ing tembang macapat gambuh yaiku; jadi analisa tentang ketentuan lagu macapat tembang gambuh adalah sebagai berikut ini;
Guru lagu: u, u, I, u, o
Guru gatra: 5
lan Guru wilangan: 7, 10, 12, 8, 8
Contoh Tembang Gambuh
Contohnya tembang gambuh misalnya yaitu;
Pupuh Gambuh
Rasaning tyas kayungyung,
Angayomi lukitaning kalbu,
Gambir wana kalawan hening ing ati,
Kabekta kudu pinutur,
Sumingkiring reh tyas mirong.
Serat wulangreh kaanggit dening Paku Buwono IV. Panjenengane luwih kawentar kanthi asma
Sunan Bagus.
Serat wulangreh ini disusun atau menjadi karya dari Paku Buwana keempat. Beliaunya lebih kondang dengan nama Sunan bagus.
Kenangapa kawentar kanthi asma Sunan bagus? Kenapa terkenal dengan nama sunan Bagus?
amarga panjenengane pancen kagungan praupan kang bagus, cakrik. Karena beliaunya memang mempunyai wajah yang bagus, bentuk yang ideal.
Ing yuswa kang isih timur yaiku yuswa 19 tahun, panjenengane wis dadi ratu ing Kraton Surakarta Hadiningrat wiwit tahun 1768 nganti tekan 1820.
Pada usia yang masih muda yaitu 19 tahun beliau sudah menjadi raja di Keraton Solo mulai tahun 1768 sampai dengan 1980.
Demikianlah informasi tentang Paugeran Tembang Macapat Gambuh SERAT WULANGREH. Maturnuwun sudah mampir, wilujeng enjang salam kenal dan wassalamu’alaikum.