Memisahkan Huruf Hijaiyah dari sambung menjadi Tunggal (Materi TPQ)
Memisahkan Huruf Hijaiyah Arab dari sambung menjadi Tunggal sebagai panduan dalam menyampaikan Materi TPQ mata pelajaran tahsinul kitabah atau menulis Arab untuk jenjang kelas 2 Taman Pendidikan Al-Qur’an.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, lanjut lagi tentang pembahasan untuk penyampaian materi tahsinul kitabah bagi santri TPQ TPA atau lembaga pendidikan Islam lainnya.
Mohon maaf dalam menulis hal ini agak acak-acakan tidak berurutan karena mood dan materi yang adakalanya belum bisa kita rangkai dan susun serta kelengkapan penjelasan yang belum mumpuni.
Pada akhirnya hal ini mengganggu dalam urutan penulisan materinya.
Baiklah tanpa basa basi, untuk materi pokok menulis huruf hijaiyah kelas 2 TPQ ada 4 hal yaitu;
- Menulis huruf tunggal;
- Memisahkan huruf sambung;
- Menulis susunan kata;
- Menuliskan angka 1 sampai 100 dalam huruf Arab.
Pada awal pembelajaran yaitu dengan huruf-huruf yang mudah. Guru memberikan satu atau dua contoh kata yang bersambung, kemudian memisahkannya.
Tahapan awal jangan begitu banyak, misalnya memisahkan dua huruf lebih dahulu, apabila sudah lancar lanjut dengan 3 huruf kemudian 4 huruf.
Jika anak-anak sudah mahir memisahkan huruf hijaiyah sampai tahap 4 huruf, anda bisa melanjutkan dengan membuat tugas untuk memisahkan kalimat toyyibah atau biasa orang muslim ucapkan.
Misalnya basmalah, hamdalah, tahmid, tasbih dan lain sebagainya.
lebih kongkritnya adalah sebagai berikut;
Materi TPQ Memisahkan Huruf Hijaiyah dari sambung menjadi Tunggal
Akan lebih efektif apabila ada papan tulis untuk membuat contoh dan praktek pemisahan huruf hijaiyah ini.
Awalnya guru menuliskan huruf hijaiyah sambung, kemudian meminta santri mengucapkan bacaannya. Setelah itu guru menjelaskan cara memisahkannya sekaligus mempraktekkan cara pemisahan dengan memperagakan pada papan tulis.
Tahap awal yang mudah, jadi guru bisa membuat tulisan a – ba ( اَ بَ ). Guru memberi penjelasan bahwa huruf alif tidak bisa menggandeng huruf setelahnya.
Setelah itu guru menuliskan, misalnya huruf ba ta secara sambung ( بَاَ) kemudian pada sampingnya memberi tanda sama dengan (=) dan memisahkannya menjadi ba – a ( بَ – اَ ).
Selanjutnya ta – ba, ta – tsa, ja – kho, ro – za dan sampai dengan pemisahan huruf ya.
Setelah anak-anak sudah memahami pemisahannya, anda bisa meningkatkan menjadi huruf yang variatif tidak urutan dan bertambah jumlahnya.
Misalnya memberikan contoh huruf hajaro ( هَجَرَ ) serta meningkat ke beberapa huruf unik semisal kaf, lam alif, ha sambungan huruf jim kha kho di tengah awal dan akhir.
Tingkat Lanjutan bagi yang sudah Lumayan Mahir
Apabila merasa sudah begitu mahir maka anda bisa mencoba dengan memberikan contoh bacaan yang sudah familiar.
Misalnya memberikan soal yang berbunyi Tulislah huruf hijaiyah pisah bacaan bismillah
Contohnya adalah memisahkan huruf bismillahirrahmanirrahim dan guru menjawab sebagai contoh jawaban yang benar yaitu sebagai berikut ini;
ب س م ا ل ل ه ا ل ر ح م ن ا ل ر ح ي م
Apabila lengkap dengan harakat syakal untuk tulisan Arab pisah bismillah adalah sebagai berikut;
بِ سْ مِ ا ل لَّ هِ ا ل رَّ حْ مٰ نِ ا ل رَّ حِ يْ مِ
Atau jika sekiranya anak-anak kesusahan, anda bisa memberikan contoh kata bismillah saja tanpa sampai di kata arrahmaan dan arrahiim.
Kemudian anda bisa mengajarkan memisahkan kalimat hamdalah yaitu alhamdulillahirobbil ‘alamin, subhanallah, lailahaillallah, masyaAllah, allahu akbar dan lain sebagainya.
Dan ada baiknya guru setelah memberikan contoh serta memberikan soal latihan untuk berkeliling memperhatikan siswa dalam cara menulis dan memisahkan huruf.
Dari situ nanti guru bisa menilai bagian mana santri yang mengalami kesusahan dan banyak melakukan kesalahan dalam pemisahannya.
Demikian sekedar berbagi opini tentang materi memisahkan huruf hijaiyah dari sambung menjadi tunggal, apabila ada ide yang lebih cemerlang dalam mengajar tahsinul kitabah, silakan anda tulis pada kolom komentar.
Maturnuwun sudah mampir, salam kenal, wilujeng dalu dan wassalaamu’alaikum.
Tinggalkan Balasan