Aja Nganggo Klambi Ijo Utawa Biru nalika Marang Pantai

Aja Nganggo Klambi Ijo Utawa Biru nalika Marang Pantai

Tulisen tegese gugon tuhon ing ngisor iki! Aja nganggo klambi ijo utawa biru nalika marang pantai nduwene teges utawa ateges (artine) dikhawatiraken nalika ana ombak gedhe wonge keseret ombak, tim SAR bakal angel anggone nulungi amarga werna klambine ameh padha karo waernane laut.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullai wa barakaatuhu, dalam khazanah orang Jawa, ada larangan untuk memakai baju warna hijau atau biru.

Ada yang mengait-ngaitkan utamanya dengan pantai laut selatan.

Intinya bagi orang – orang yang memakai baju atau celana dengan warna utamanya hijau berbahaya karena menarik penghuni lautan untuk membawanya ke dasar laut. Intinya kena seret ombak dan tenggelam sehingga tidak bisa kembali lagi.

Namun apabila melihat dari segi teknis keselamatan, warna hijau atau biru memiliki kemiripan dengan warnanya lautan.

Dengan adanya kemiripan warna ini bisa semakin membuat sulit tim SAR dalam menemukan korban kena seret ombak dan arus laut.

SAR sendiri merupakan singkatan dari Search And Rescue, yang artinya mencari dan menyelamatkan.

makanya pelampung untuk penyelamatan lazimnya berwarna oranye dan mencolok. Tujuannya agar orang lebih mudah melihatnya saat berada di lokasi yang luas, rimbun maupun laut dan juga danau waduk.

Aja Nganggo Klambi Ijo Utawa Biru nalika Marang Pantai

Bisa jadi dengan adanya wawelar atau gugon tuhon aja nganggo klambi biru utawa ijo naloka ana pante utaw laut menguatkan kepercayaan dan mitos penguasa lautan menyukai warna hijau.

Bahkan beberapa lukisan bergaya mistis membuat gambar seorang ratu yang berada di ombak lautan dengan menggunakan pakaian Jawa berwarna hijau.

Secara tidak sadar, beredarnya gambar seperti ini di dunia maya maupun gambar pajangan pada dinding semakin menguatkan kesan menakutkan pakaian warna hijau saat berada di pinggir laut.

Namun setelah mengetahui bahwasanya kedua warna ini memiliki kemiripan dengan lautan tentu sekarang lebih paham dan bagaimana seharusnya bersikap.

Dan lebih penting yaitu sikap hati-hati saat nerada di pantau, utamanya yang suka berenang. Harus memperhatikan tanda peringatan dari pengelola tempat wisata.

Serta pastinya adalah berdoa memohon perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT agar senantiasa selamat sentausa mendapatkan keberkahan.

Demikian informasi tentang gugon tuhon wewaler Basa Jawa ora ilok nganggo klambi ijo nalika ana ing pantai, wilujeng dalu, salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan