Tegese Wong Legan golek momongan yaiku wis kepenak malah golek rekasa artinya sudah dalam kondisi nyaman malah mencari perkara kerepotan, kalebu jenise tembung bebasan, tuladha ukara contoh kalimatnya sebagaimana nanti pada bagian bawah.
Pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng sonten selamat sore, adapun contoh kalimatnya adalah sebagai berikut ini” Pak Karjo uwis pensiun, saiki malah njago ketua RT, wong legan golek momongan.
Artinya adalah pak Karjo sudah memasuki usia pensiun, malahan menjagokan diri menjadi ketua RT, sudah nyaman malah mencari repot.
Sebagaimana kita ketahui menjadi ketua RT insentifnya sangat kecil, atau bahkan pada beberapa wilayah tidak ada sama sekali.
Kemudian banyak tanggungjawabnya serta pastinya akan mendapatkan rasan-rasan (gunjingan) dari tetangga kiri kanan.
Makanya perilaku orang yang sudah pensiun yang saatnya menikmati masa usia senja kemudian malahan menjagokan diri sebagai ketua erte sesuai dengan paribasan yang berwujud bebasan ini.
Itu hanyalah salah satu contohnya saja.
Contoh lainnya misalnya yaitu sudah punya mobil yang baru akan tetapi membeli kendaraan yang bobrok dan rusak. Nah hal seperti ini cocok dengan ungkapan unen unen basa Jawa ini.
Tegese Legan Golek Momongan
Dalam penjelasan lainnya maksud dari unen unen ini nduweni teges utawa ateges wong golek perkara ing kahanan kang wis mapan. Yaitu orang yang mencari perkara kesulitan atau kesusahan dalam keadaan yang sudah nyaman.
Lebih mendalam mengetahui maksudnya tentu akan lebih jelas apabila kita tau arti bausastra (kosakata) dalam bebasan ini.
Legan asale saka tembung lega, tegese yaiku longgar, ora repot, rileks. Artinya adalah santai, tidak repot, nyaman dan lain sebagainya.
Golek tegese yaiku luru, nggoleki supaya entuk, artinya adalah mencari, untuk mendapatkan.
Momongan asale saka tembung lingga momong, tegese yaiku bocah sing diemong, njaga, ngulatke bocah kang diemong. Maksute yaiku tanggungjawab, kewajiban, tanggungan lan sak piturute.
Artinya momongan berasal dari kata momong yang artinya yaitu mengasuh, yaitu anak kecil yang dipelihara, menjaga, mengawasi anak kecil yang diasuh.
Dalam hal ini maksudnya yaitu tanggungjawab, kewajiban, urusan yang perlu untuk dilakukan.
Tentunya mengasuh anak kecil merupakan sesuatu yang ribet, perlu waktu dan juga meluangkan tenaga pikiran khusus untuk merawat dan mengawasinya.
Makanya gambaran orang yang sudah keadaan mapan santai namun malah mencari kesulitan peribahasa Basa Jawanya adalah sebagaimana dalam judul artikel ini.
Demikian informasi tambahan sore hari ini tentang paribasan Basa Jawa tegese lan ukarane. Maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalamu’alaikum.