Blilu Tau Pinter Durung Nglakoni Tegese, Kalebu Unen Unen

Blilu tau pinter durung nglakoni tegese yaiku wong bodho nanging sering nglakoni iku luwih pinter tinimbang wong pinter nanging durung tau nglakoni artinya orang bodoh yang sering melakukan lebih ahli daripada orang pandai yang belum pernah praktek/melaksanakan, kalebu unen unen jenise paribasan Basa Jawa.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng enjang selamat pagi, kali ini kita akan membahas tentang paribasan Basa Jawa kang ateges wong bodho nanging sering nglakoni iku luwih pinter tinimbang wong pinter nanging durung tau nglakoni paribasane kaya ana ing ndhuwur kuwi mau.

Jadi dalam peribahasa petuah bijak Bahasa Jawa ini menyapaikan bahwa meskipun seseorang memiliki anugerah berupa kecerdasan otak, kepintaran dalam berpikir, namun apabila tidak pernah atau belum melakukan akan kalah ahli dengan orang biasa atau bahkan bodoh namun rutin atau sering melakukan.

Kenapa bisa seperti itu? Apa sih blilu itu? Untuk lebih meresapi maknanya, mari kita bahas arti dan terjemahnya perkata masing masing tembung dalam pepatah Jawa ini.

Tegese Blilu tau pinter durung nglakoni

blilu tau pinter durung nglakoni

Tegese blilu yaiku bodo, durung mangerti, artinya adalah bodoh, belum mengerti, atau tidak memiliki pengetahuan.

Tegese tau yaiku wis ngalami, wis nindakake; (utawa tau-tate) wis bola-bali nindakake, wis kulina; êngg wis mangêrti, wis manuh, wis pundhuh; artinya sudah pernah mengalami, melakukan atau bolak balik melaksanakan, sudah mengerti, dan lain sebagainya.

Pinter tegese yaiku otake cerdas, encer artinya adalah pandai, cakap, dan lain sebagainya.

Durung tegese yaiku dereng, isih kurang karo mangsane (kaanan, tindak, lêlakon) kang dituju, kb wis; upama durung tau, durung matêng, durung bisa. Artinya belum, masih kurang musimnya (keadaan, bepergian, kejadian) yang dituju, kebalikan kata sudah, mislnya belum pernah, belum masak, belum bisa, dan lain sebagainya.

Jadi dalam paribasan ini memberikan gambaran bahwasanya orang orang meskipun biasa saja alias tidak terlalu pintar, namun sudah pernah melakukan atau praktek maka akan lebih ahli, lebih pandai dalam suatu hal daripada orang cerdas yang belum pernah sekalipun mencobanya.

Dalam pepatah toyota menyebutkan “practice makes perfect, artinya adalah latihan membuat sempurna. Hal ini nampak cocok apabila memadankannya dengan pepatah jawa ini. Secerdas-cerdasnya orang bisa saja dia kalah dengan orang biasa karena belum pernah latihan ataupun mencoba hal tersebut.

Alasannya, orang biasa apabila sering melakukan maka hal ini menjadi lahan latihan dia dalam mengasah kemampuan, meningkatkan keahlian dan sebagainya yang intinya semakin membuat lebih baik.

Contoh kongkrit dalam kalimat Basa Jawa misalnya adalah sebagai berikut;

Para petani luwih pinter macul tinimbang mahasiswa pertanian amarga gaweane saben ndina, pada karo unen unen paribasan sing unine Blilu tau pinter durung nglakoni

Artinya, para petani lebih ahli dalam mencangkul daripada mahasiswa pertanian karena sudah menjadi pekerjaannya setiap hari, sama sebagaimana pepatah dalam bahasa jawa yang artinya bodoh pernah melakukan, pintar namun belum pernah praktek (yang maknanya orang biasa lebih jago karena pernah melakukan daripada orang pandai namun belum pernah mencoba).

Demikian informasi yang bisa kita haturkan kali ini, maturnuwun sudah mampir, wilujeng enjang, selamat pagi dan wassalamu’alaikum.

Ibnu Singorejo

Postingan baru : Kami usahakan Jadwal hari Senin dan Jumat akan ada tambahan postingan artikel baru. Terima kasih sudah menyimak. saran dan kritik serta sumbangan artikel kami tunggu. contact info : cspontren@yahoo.com twitter : PontrenDotCom FB : Gadung Giri

Tinggalkan Balasan

This Post Has One Comment