Hukuman di Pondok Pesantren dan Berbagai Pelanggaran Santri

bagian amn 2016.jpg
bagian keamanan pondok pesantren Assalaam tahun 2015/2016 (sumber wordpres OP3MIA Putri)

hukuman di pondok pesantren. Dalam perjalanan pengelolaan pondok pesantren umumnya ada kejadian kejadian yang dilakukan santri melanggar aturan pondok pesantren. Bagaimana bisa santri melanggar aturan pesantren?

pontren.com – assalaamu’alaikum, Baiklah, untuk diketahui bahwa umumnya pondok pesantren mengasuh ratusan sampai dengan ribuan santri, dengan berbagai karakter, latar belakang, motivasi.

Berdasarkan keinginan, mondok di pesantren  terkait keinginan orang tua/wali dan anak :

  1. Keinginan orang tua dan anak.
  2. Keinginan anak
  3. Keinginan orang tua
  4. Keinginan orang tua karena terpaksa (anak yang nakal sehingga angkat tangan atau tidak bisa memantau dengan baik sang anak)

Pada poin c dan d lebih rawan melakukan kegiatan yang melanggar aturan, walaupun tidak tertutup kemungkinan poin a dan b juga melanggar aturan.

Baca JugaAlasan santri pindah dari pondok pesantren

Baca jugaKenakalan santri di Pondok Pesantren

baca juga : Persiapan menyekolahkan anak ke Pondok Pesantren

Secara umum pelanggaran santri antara lain :

  1. Melanggar bahasa (pada pondok pesantren tertentu yang menerapkan aturan bahasa asing)
  2. Melanggar ta’lim (makan berdiri, berkata jorok, makan tidak habis, menghina, dan yang lain)
  3. Telat datang ke pondok pesantren
  4. Keluar tanpa izin dari kompleks pondok pesantren/jumping
  5. Surat-suratan dengan lawan jenis (pacaran)
  6. Nonton film bioskop
  7. Bolos sekolah
  8. Merokok
  9. Menyimpan peralatan elektronik (bagi pondok tertentu)
  10. Berakhlak kurang baik (misalnya teriak teriak, bermain olahraga tidak pada tempatnya seperti sepakbola dalam kamar, pingpong di kelas dan yg lain)
  11. Meninggalkan kegiatan pondok, seperti muhadloroh, pramuka, kebersihan lingkungan.
  12. Bermain kartu remi
  13. Mencuri
  14. Sidang gelap (menyidang santri lain oleh santri secara ilegal)
hukuman di pondok pesantren

Selanjutnya dengan adanya pelanggaran diberlakukan juga aturan aturan yang bersifat preventif maupun bersifat sanksi.

Aturan yang bersifat preventif berupa kegiatan kegiatan yang bermuara positif menjauhkan dari hal negatif.

Sedangkan aturan berupa sanksi bagi para pelanggar bisa jadi berbeda antara satu pondok dengan pondok lainnya.

Untuk contoh beberapa sanksi pelanggar aturan pondok pesantren antara lain.

Baca Juga Santri Melamar Anak Kyai berdasarkan nama surat

Dipanggil oleh pengurus pondok pesantren

Pelanggaran ini umumnya pelanggaran ringan seperti melanggar bahasa, melanggar ta’lim, kebersihan kamar kurang terjaga, dan kesalahan ringan yang lain

Di panggil ustadz

Bagi santri yang di panggil pengasuh pondok pesantren karena pelanggaran merupakan hal yang tidak mengenakkan.

Banyak faktor pelanggaran bisa di panggil oleh ustadz pesantren.

Semua pelanggaran berpotensi dipanggil ustadz, secara umum pemanggilan terkait misalnya bolos sekolah, menggunakan uang SPP untuk jajan, mencontek, nilai belajar yang menurun drastis.

Push up/skot jump

hukuman push up di pesantren
push up

Pada sanksi ini diperuntukkan pelanggaran ringan seperti telat ke masjid, pelanggaran bahasa, pelanggaran ta’lim, tidak ikut muhadloroh, telat masuk kelas, telat kembali dari pesantren dari libur hari biasa.

sepertinya nyaris semua santri pernah mengalami hukuman ini. kalau ada yang pernah lolos dari hukuman push up, bener-bener top markotop tuh santri.

Boxing (pake kemoceng, selang, sajadah dll)

brush-15931_1920

Secara umum penerapan ini diberikan kepada pelanggaran seperti pelanggaran diatas. sabet sabet sabet, lazimnya pengurus pesantren dari kalangan santri. istilahnya santri senior yang mendapati anggotanya melakukan pelanggaran.

Putar mengelilingi bangunan/gedung

Sama seperti pelanggaran di atas dan juga kadang juga pada kasus pencurian dihukum untuk mengelilingi suatu bangunan dengan membawa barang hasil pencurian, kadang juga dikeluarkan dari pondok.

kalau misalnya karena hal sepele, pas putaran pertama si santri pede, berjalan mengelilingi pondok, sambil lihat-lihat anak putri.

pada putaran ketiga mulai ada yang kasak kusuk, kenapa tuh anak kelihatan lagi?

dan pada putaran ketiga, fix nih anak kena hukuman mengeliligi pesantren hahaaa….

Bros (potong pendek kiri kanan)

potong bros hukuman di pondok pesantren
ini potong rambut yang belum selesai. bukan bross

Umumnya karena terlambat masuk ke pondok pesantren selepas libur panjang.

jadi mereka yang datang terlambat ke pondok melewati batas waktu yang ditentukan akan mendapati rambutnya bagian kiri kanan menjadi hilang. meski tidak semua pesantren memberlakukannya.

jadi ingat zaman dahulu, ketua OSIS nya pesantren pun telat datang, akhirnya kena potong bros cepak ala tentara atau polisi ini.

Gundul/pakai kerudung warna tertentu (misalnya warna hijau cerah)

cukur gundul sebagai hukuman di pondok pesantren

Biasanya karena keluar kompleks pesantren tanpa izin, menonton film bisokop, merokok, mencuri, bermain kartu remi, menyimpan gambar atau kontent asusila.

pokoknya paling lazim kalo melakukan pelanggaran maka hukumannya adalah cukur gundul.

adapun bagi santri tentu tidak potong habis. mereka akan mendapatkan kewajiban untuk menggunakan kerudung warna tertentu yang begitu mencolok.

jadi ingat jaman dulu ada ustadz pengajar bahasa Inggris yang mengatakan “Silau meeennnn” karena mendapati santri putri yang kena iqob dan memakai jilbab yang berwarna terang menyala.

Di keluarkan dari pondok pesantren (Huukuman di Pondok Pesantren)

Baca Juga Profesi lulusan pesantren

Biasanya pelanggaran berat yang sudah tidak bisa di tolerir seperti pencurian, pelanggaran berulang ulang seperti keluar kompleks berkali kali, atau sering ketahuan merokok (bagi pondok tertentu), dan pelanggaran berat yang bisa dipidanakan.

Saat ini mungkin sudah jauh lebih lunak dalam pelanggaran fisik karena ketakutan pesantren dari tekanan HAM, dikhawatirkan dilaporkan ke polisi untuk dipidanakan.

Dengan adanya sanksi yang hanya bersifat verbal menjadikan aturan rawan dilanggar dan sulit ditegakkan.

Entah apa solusi dari para penggiat HAM guna penegakan disiplin para santri maupun murid sekolah.

Sebagai contoh ketika murid disuruh potong rambut akan tetapi hanya bilang iya dan iya dan tetap tidak mau potong rambut padahal secara verbal sudah capek di arahkan.Silakan beri solusi guna peningkatan disiplin generasi anak dan generasi muda.

demikianlah sekedar ocehan tentang hukuman di pondok pesantren dan berbagai macam variasi pelanggarannya. meski tidak semua pesantren memberlakukan hukuman dan kesalahan seperti ini, namun zaman dulu (era 90 an) kebanyakan seperti itu.

terima kasih sudah mampir, wilujeng dalu dan wassalamu’alaikum.

Ibnu Singorejo

Postingan baru : Kami usahakan Jadwal hari Senin dan Jumat akan ada tambahan postingan artikel baru. Terima kasih sudah menyimak. saran dan kritik serta sumbangan artikel kami tunggu. contact info : cspontren@yahoo.com twitter : PontrenDotCom FB : Gadung Giri

Tinggalkan Balasan

This Post Has One Comment

  1. Ridha Harwan

    Kalau hukuman Bros itu bukannya malah jadi aneh yah tampilannya. Kenapa gak sekalian dicukur aca seluruh rambutnya bukan sebagian.