Alasan Santri Pindah dari Pondok Pesantren

Alasan Santri Pindah dari Pondok Pesantren
santri selesai sholat

Alasan santri pindah dari pondok pesantren. Pernahkah anda menimba ilmu di pondok pesantren?

pontren.com – assalaamu’alaikum, Jika sudah maka sedikit banyak anda akan menemui rekan anda yang pindah/keluar dari pondok pesantren.

Kenapa pindah pondok pesantren?

Adalah hal yang lumrah keluarnya santri dari pondok pesantren dengan beberapa alasan. Keluarnya santri dari pondok pesantren dapat dibagi menjadi dua.

Yang pertama adalah keluar sendiri (keluar karena keinginan sendiri), yang kedua karena dikeluarkan.

Yang pertama (keluar sendiri)

Dari ratusan bahkan ribuan santri yang menimba ilmu di pesantren ada beberapa yang meninggalkan pondok pesantren karena keinginan sendiri dengan alasan pribadi. Beberapa alasan pribadi yang umum terjadi karena :

  1. Tidak Krasan : umumnya santri tidak krasan dikarenakan beberapa hal, misalnya tidak bisa jauh dari orang tua, susah mandiri (mbok mboken), merasa terkekang tidak bebas karena aturan pendidikan yang disiplin
  2. Tidak Kuat mengikuti pelajaran : kenapa tidak kuat mengikuti pelajaran? Bisa jadi karena muatan keagamaan yang umumnya menggunakan bahasa Arab menjadikan santri mengalami kesulitan adaptasi sehingga menjadi gagal dalam fokus belajar yang mengakibatkan patah arang mengikuti pelajaran.
  3. Ekonomi : biasanya jarang terjadi tapi tetap ada. Karena biaya operasional pendidikan santri yang tinggi (dalam hal ini konsumsi listrik air dan yang lain) sehingga biaya SPP (syahriah) pada pondok pesantren tentunya berbeda dengan sekolahan yang hanya menyediakan biaya belajar mengajar. Dengan begitu terdapat beberapa kasus gagal bayar SPP (syahriah) yang menjadikan santri terpaksa pindah ke sekolah lain.
  4. Tidak kuat dengan disiplin : umumnya pondok pesantren menerapkan aturan dan ada sanksi bagi yang melanggar. Peraturan umum bagi pondok pesantren setingkat smp dan sma misalnya, tidak boleh merokok, keluar dari kompleks hanya ketika libur, harus sholat berjamaah di masjid, mengaji ba’da magrib dan isya, dilarang pacaran, nonton film, lihat tv hanya ketika hari libur, tidak diperkenankan membawa alat elektronik (handphone, radio, televisi, mp3 dan yang lain), tidak boleh membaca komik, novel terlebih bersinggungan pornografi. Dengan banyaknya kedisiplinan yang ada menjadikan anak yang tidak kuat mengikuti pola pendidikan disiplin menjadi mumet dan puyeng dalam memikirkannya saja. Sehingga gagal fokus dalam menikmati suasana pondok dan berujung keinginan kuat untuk keluar dari pondok pesantren.
  5. Dipaksa sekolah di pondok. Sebenarnya anak ingin sekolah di sekolahan yang bukan pondok pesantren, sehingga pada perjalanan waktu anak akan menjadi tidak semangat di pondok bahkan sering kabur sehingga umumnya terpaksa orang tua memindahkan anak ke sekolah umum.
  6. Kesehatan. Alasan umum yang juga terjadi adalah fisik anak yang tidak memadai untuk pondok pesantren sehingga sering sakit sakitan. Hal ini yang menyebabkan pindah sekolah untuk recovery fisik anak. Umumnya santri pondok pesantren mandiri dalam segala bidang maka sebaiknya jika secara fisik kurang baik sangat disarankan untuk sekolah di sekitar rumah yang setiap hari pulang sehingga kesehatan dapat dipantau setiap hari.
  7. Kecewa dengan pondok pesantren. Umumnya bayangan santri yang masuk ke pondok pesantren dengan harapan dan cita cita yang tinggi. Sayangnya ternyata pondok pesantren yang dimasuki jauh dari harapan, entah karena kecewa terhadap fasilitas, metode mengajar, suasana pondok pesantren yang kurang baik, sehingga akumulasi kekecewaan terhadap pondok pesantren menjadikan alasan untuk pindah.
  8. Tidak naik kelas. dalam hal ini bisa jadi bukan karena kecerdasan santri yang di bawah rata rata. Akan tetapi karena banyak alasan. Misalnya tidak cocok dengan metode, tidak punya basic pendidikan agama sehingga santri tidak bisa naik kelas ke level yang lebih tinggi. Dengan begitu umumnya diberi pilihan jika tetap di pondok pesantren maka akan tetap tinggal kelas, jika dilanjutkan di sekolahan lain (pindah) maka akan di naikkan kelas.

baca juga

Kenakalan santri di Pondok Pesantren

Persiapan menyekolahkan anak ke Pondok Pesantren

Hukuman di pondok pesantren

Alasan Yang Kedua ( dikeluakan dari pondok pesantren)

kenakalan santri

Dalam perjalanan waktu ternyata tidak semua santri yang berada di pondok pesantren adalah mereka yang memang sudah siap untuk menjadi santri atau niat menimba ilmu agama.

Ada yang karena dipaksa ke pesantren, ada yang karena orang tua sudah angkat tangan karena nakalnya anak, ada yang karena orang tua tidak bisa mengawasi.

Akibat dari para santri yang dalam kondisi dipaksa ke pondok pesantren menjadikan mereka berpotensi melanggar aturan pondok pesantren yang pada akhirnya dikeluarkan dari pondok pesantren.

Berikut alasan alasan dikeluarkan dari pondok pesantren

  1. Melakukan pelanggaran berkali kali misalnya merokok, sidang gelap, nonton film, pacaran, jumping (keluar tanpa izin), bolos sekolah)
  2. Mencuri
  3. Pacaran kelewat batas
  4. Minum minuman keras
  5. Narkoba
  6. Perbuatan kriminal
  7. Melawan ustadz
  8. Aturan lain pondok pesantren

Secara umum begitulah alasan santri pindah pondok pesantren atau pindah ke sekolahan atau santri di pulangkan dari pesantren. Tidak tertutup kemungkinan artikel ini akan mengalami perubahan atau penambahan dalam alasan pindah santri.

demikian ulasan kali ini, wilujeng dalu, wassalaamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

Baca Juga

Kalau aku lebih cantik ……

Kisah Finhash dan akrobat kata di Masa Modern

Santri Putri, Ibu Rumah Tangga dan Wanita Karir

CARA CEK KEBERANGKATAN HAJI

Postingan baru : Kami usahakan Jadwal hari Senin dan Jumat akan ada tambahan postingan artikel baru. Terima kasih sudah menyimak. saran dan kritik serta sumbangan artikel kami tunggu. contact info : cspontren@yahoo.com twitter : PontrenDotCom FB : Gadung Giri

6 Comments on “Alasan Santri Pindah dari Pondok Pesantren

  1. Sya sih ginihhh

    Kalau teman 2 saya lagih ngumpul terkadang saya selaku d anggap tidak ada gituh
    Kesepian di kobong sendirian tidak ada teman

    • sebenarnya kalau mengingat tujuan ke pesantren adalah belajar maka tidak dianggap eksis temannya malah bisa membuat anda fokus belajar. semoga bisa bersosialisasi dengan kawan anda. dan saya yakin anda memiliki teman yang tidak hanya satu, ada puluhan bahkan ratusan rekan di pesantren yang bisa menghargai anda. ya begitulah, bullying memang ada. tergantung bagaimana taktis mensikapi dan beradaptasi, muhasabah diri juga perlu kenapa ada teman yang begitu kepada kita.

  2. Ngak enak di ponpes yapink 01 biasanya dibuli temen sekamar di elgibity kaya disodok pantatnya sama abang kelas 3 kali di ancem dikacangin kalau lagi ngobrol pernah brantem muka saya sampai bonyok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*