Bupati Pimpin upacara Hari santri pakai celana Jeans tuai Komentar Netizen
Berita tentang Kepala Daerah di salah satu Kabupaten di Wilayah Provinsi Jawa Tengah yang menjadi inspektur upacara dalam rangka peringatan hari santri tanggal 22 Oktober 2019 yang jatuh pada hari Selasa.
Pontren.com – assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, sugeng sonten poro pembaca internet, kali ini akan menyajikan serba serbi seputar upacara hari santri tanggal 22 Oktober 2019 yang salah satunya adalah kostum celana jeans yang dipakai oleh Inspektur Upacara atau dikenal dengan Singkatan Irup.
Adalah Bupati Klaten, yaitu Sri Mulyani yang secara lengkap dengan gelar Hj. Sri Mulyani, dilahirkan di Klaten 4 Maret 1997 (usia 42 tahun) yang menjabat bupati pada periode 2017-2021. Beliau dilantik sebagai buaati menggantikan bupati sebelumnya Sri Hartini, S.E. yang tersangkut perkara korupsi. Dan dilansir dari tribunnews bahwasanya dipastikan juga ikut mencalonkan kembali dalam pilkada Klaten tahun 2020. Mestinya lewat partai PDIP.
Pakai celana jeans Saat pimpin Upacara Hari Santri
Seperti disampaikan diatas, bahawasanya dalam pelaksanaan upacara hari santri ini, kebanyakan peserta upacara disampaikan untuk memakai baju koko warna putih dan memakai sarung. Tentunya kostum ini berlaku untuk kalangan pria atau laki laki.
Bagaimana dengan peserta upacara? Biasanya disebutkan menyesuaikan dengan yang pada umumnya memakai baju atasan warna putih, kerudung hitam dan bawahan menyesuaikan kesepakatan, ada yang kain batik atau warna polos senada kerudung yang dipergunakan.
Uniknya, sebagai kepala daerah dan inspektur upacara hari santri, bupati Klaten menggunakan bawahan berupa kain dengan bahan jeans, yang lidah jawa mengatakan celana levi’s (karena kuatnya merk ini, seperti sanyo untuk pompa air, odol untuk pasta gigi atau aqua untuk air kemasan mineral).
Berikut 2 buah foto penampakan ibu bupati Kabupaten Klaten memakai celana jeans saat menjadi inspektur upacara hari santri tanggal 22 Oktober 2019 tingkat Kabupaten Klaten yang mengundang beberapa orang untuk berkomentar, ada yang sifatnya bercanda, ada yang mengkritik dan lain sebagainya.
Komentar Netizen tentang celana jeans Bupati Klaten saat menjadi Inspektur Upacara Hari Santri
Dari grup yang didalamnya terdapat beberapa orang, berikut beberapa komentar yang menanggapi kostum bupati klaten dengan celana jeans saat menjadi inspektur upacara peringatan hari santri nasional 22 Oktober 2019, ada yang bernada candaan dan juga mengkritisi pakaian yang dipergunakan yaitu celana dengan bahan denim atau jeans.
Ida : Bupatinya Keren, upacara hari santri pake jeans (pakai emot mringis dan mulut ditutupi masker)
Agus Iklas menimpali; ha ha ha ….. tadi juga banyak yang protes
Ida menimpali ; Gaul tenan bupatine
Akrom H : luwes nggih
Nor : Mampir koh shopping, trus dadi Irup…. joos….
Nor : Modis sih ok, tapi liat sikon dong, di belakangnya para ngalim ngulama;….
Titik : Hrsnya bisa menempatkan diri dan menyesuaikan (emot tertawa ditutupi dua kali, wajah tutupi masker, emot telunjuk di bibir sstttt)
Warda : sepakat buk, kpn hrs pake jins, pake kebaya, PSH dan pke daster (pake emot tertawa ngikik).
Itulah serba serbi informasi mengenai upacara hari santri dimana salah satu hal yang unik yaitu inspektur upacara menggunakan celana berbahan denim atau jeans.
Kalau saya sih netral saja, lha wong peserta upacaranya juga santai, memakai sarung dan banyak yang pakai sandal entah selop carvil atau apalah, yang mana nuansa pemakaian sandal juga bisa disejajarkan kesantaiannya dengan pemakaian celana jeans, tapi ya monggo terserah berpendapat, lha juknis pasti kostum upacara saya juga belum menemukannya harus apa dan bagaimana.
Tapi satu hal yang saya yakini bahwa para pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten tidak ada yang berkomentar miring dengan pakaian jeans ini dan mungkin ada yang mendukung dengan kostum yang dipergunakan disertai dengan argumen yang panjang lebar dan dapat diterima oleh akal dan khalayak ramai.
Selamat hari santri, santri Indonesia untuk perdamaian dunia. Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Tinggalkan Balasan