reportase darma wisata piknik ke Guci Slawi Kabupaten Tegal 24 September 2019 rombongan dengan sewa 2 bus pariwisata tunggal Dara dengan kapasitas 45 orang/bis.
pontren.com – assalamualaikum ladies and gentlemen, sugeng pepanggihan malih, kali ini review tentang tempat wisata Guci Slawi Kabupaten Tegal yang sudah kondang terkenal dengan air panas dingin hangatnya.
baca;
Jalan jalan wisata ke Kawah Sikidang Dieng Wonosobo #
Pengalaman piknik ke Pandaan Tretes Jawa Timur #
Review Tempat Wisata Candi Cetho Karanganyar #
Tentunya dalam versi pengalaman pribadi yang subyektif dan dalam posisi piknik rombongan bukan wisata pribadi atau keluarga.
Perjalanan ke Guci Tegal Jawa Tengah
Masuk dari gerbang tol di Jalan Solo Sragen kisaran jam 6 pagi. Tepatnya di hape tempat menulis postingan ini terlihat jam 5:57 WIB.
Karena harus menunggu bus satunya yang masih belum datang, bis berjalan santai dan sempat minggir berhenti sejenak agar rombongan dapat berjalan beriringan.
Jam 10 wib sampai di Slawi dan alhamdulillah banyak peserta yang dapat bersua sillaturrahmi secara langsung dengan teman rekan sahabat yang banyak dikenal karena urusan pekerjaan maupun semasa pendidikan.
Saya sendiri alhamdulillah dapat bertemu dengan salah satu orang yang berperan penting bertahun tahun di dunia data dan perizinan pondok pesantren madin maupun TPQ di Kabupaten Tegal.
Beliau bernama pak Bantolo, yang insyaallah purna tugas di tahun 2020, sudah lama saya tidak bertemu beliau, mungkin 3 tahunan lamanya tak bersua.
Lanjut dari slawi jam 11.15 menuju lokasi di Guci, diperkirakan menempuh jarak kisaran 30 kilo meter. Tafsiran memakan waktu antara satu jam.
Jalan berkelok tajam sempit untuk ukuran jetbus sehingga perjalanan tidak bisa sekencang semisal di jalan tol. Ukuran sempitnya kira kira jika untuk simpangan bus dengan kendaraan lain perlu dilakukan sedikit pengereman.
Sebelum sampai ke lokasi sekitar 5 km, bus mampir ke rumah makan Taman Watujajar. Peserta makan model prasmanan dengan minum teh hangat.
Rumah makan luas dan dapat menampung ratusan orang, ada aula, luar ruangan, maupun model sekat sekat sehingga dapat mengakomodasi pengunjung pribadi atau rombongan besar maupun kecil.
Review menu makan dan yang lain tentang rumah makan ini akan dibahas di postingan yang lain.
Selesai makan siang, sholat dan keperluan yang lain, jam 1 lebih rombongan melanjutkan perjalanan menuju lokasi wisata Guci Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.
Akhirnya sampailah di lokasi wisata guci, kisaran setengah dua siang. Di halo halo panitia nanti kumpul kembali jam 16.00 wib alias jam empat sore.
Lokasi parkir bus agak jauh dari pintu masuk lokasi obyek wisata, tafsir saya sekitar 1.000 meter alias satu kilo meter. Anda bisa jalan kaki atau naik kuda dengan sistem sewa. Entah berapa, mungkin beberapa puluh ribu rupiah.
Dalam perjalan kaki menuju taman wisata alam guci slawi tegal, terdapat berbagai plang plakat macam tulisan, dari peringatan untuk menjaga kebersihan, petunjuk arah lokasi wisata.
Perjalanan melewati pasar wisata dan lapak toko penjual suvenir maupun makanan serta pakaian dan tas rajut termasuk buah tomat pisang ambon kuning maupun brambang atau bawang merah.
Makanan didominasi oleh manisan, telor asin telur bakar, brem, pilus, carica, intip, kripik tahu, slondok atau apalah saya kurang paham namanya.
Sedangkan untuk kenang kenangan berupa kaos juga ada, dengan tulisan guci maupun yang berkaitan dengannya, ada juga salah satu toko yang menjual tas rajut. Tapi saya tidak tanya berapa harganya, lha wong saya sendiri juga jualan tas rajut.
Panitia menanggung biaya masuk kompleks lokasi obyek wisata, akan tetapi urusan memasuki masing masing obyek bayar sendiri sendiri.
Ternyata di Guci itu terdapat berbagai macam lokasi dengan tarif yang beraneka ragam, ada pemandian air hangat tertutup, pancuran 13 guci, pancuran 5, guciashafana wana wisata, ada juga kolam renang barakah, wisata arung jeram rainbow rafting, entah apalagi object wisatanya sampai bingung saya memperhatikan.
Pancuran 13 Guci
Karena bingung, akhirnya saya memilih obyek wisata alam pancuran 13 guci, disitu beli tiket seharga 6 ribu rupiah (karena hari biasa bukan libur), jika waktu prei ada kenaikan harga tiket menjadi Rp. 8.500,-.
Di area pancuran 13 guci ini merupakan wisata mandi air hangat dan panas, ada yang bisa kungkum santai atau berendam maupun grujug dibawah pancuran.
Airnya relatif panas, sayangnya saat saya tanya penjaga pintu masuk kisaran berapa derajat celcius suhu airnya beliau tidak tahu.
Ya menurut saya memang fokus utama dari obyek wisata pancuran 13 ya mandi air hangat ini, tentunya wisata melihat orang mandi tidak ikut dalam hitungan. Karena secara tampilan selfie maupun yang lain relatif biasa.
Oh iya, banyak tulisan peringatan untuk berhati hati, misalnya awas copet, jaga barang bawaan anda. Entah memang lokasi wisata ini rawan tangan jahat atau himbauan untuk lehati hatian dari pengunjung, tapi melihat massifnya papan peringatan bisa jadi memang perlu konsentrasi ekstra terhadap barang bawaan, dampaknya ya mengurangi relaksasi liburan karena kepikiran barang berharga.
Tapi jangan khawatir, di awal masuk tersedia tempat penitipan barang yang saat saya kesitu dijaga oleh gadis manis imut imut yang susah untuk difoto. Sediakan uang 10 ribu rupiah untuk menitipkan tas atau barang barang anda.
Atau jika anda iseng seperti rekan saya yang menempatkan tas pada tikar yang disewakan, dia kena biaya Rp. 25.000,-. Entah itu memang sudah harga fix yang selalu seperti itu setiap harinya atau teman saya yang sedang apes. Belum lagi resiko jika tas di taruh pada tikar akan lebih mudah di sikat maling jika tak ada teman yang menjaga.
Gambaran tentang pancuran 13 ini adalah wisata alam dengan sentuhan manusia, berupa adanya kolam air hangat, sungai air panas dan juga grojogan atau pancuran yang lumayan tinggi. Jalan terbuat dari batu yang di plester.
Ada patung kurcaci yang berjumlah tujuh, akan tetapi enam berkumpul berdekatan, sedangkan satunya agak jauh sehingga saya sempat tertipu bahwa kurcacinya hanya enam.
Ada juga patung naga maupun macan dan juga cewek yang lumayan seksi, untungnya bukan realistis bentuknya sehingga tidak terlalu bikin hebooh hehehe.
Puas mengamati pancuran 13 guci, saya menuju ke penjual kaki lima di lokasi wisata untuk pesan coffeemix satu gelas. Harganya Rp. 5.000,-. Ditempatkan pada gelas plastik kecil. Lumayan cocok suasana agak dingin.
Rampung berendam mandi air hangat, tentunya perlu berbilas dan ganti pakaian. Di lokasi ada kamar mandi gratis dengan air dingin dan adapula kamar yang dikelola orang entah siapa, biayanya Rp. 2.000,-.
Kebiasaan mandi di tempat terbuka tentu masih ada kain atau pakaian yang menempel di badan, dampaknya selesai mandi akan mendapatkan baju celana luar dalam yang basah sehingga perlu plastik untuk membawanya, jadi sarannya kalau pergi ke wisata guci jangan lupa bawa plastik untuk wadah baju basah dan handuk yang berguna mengeringkan badan dan rambut di area manapun berada.
Terpaksanya lupa, anda bisa mengikuti cara mas Djahit yaitu beli plastik hitam yang dijual pada loket penitipan barang. saat itu pak Jahit membeli sebuah plastik dengan biaya Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah).
Harga Tiket Guci Tegal Jawa Tengah
karena wisata di guci Kabupaten tegal Jawa Tengah ini terdiri dari beberapa macam obyek wisata, yang pertama dikenakan adalah tarif masuk menuju area wisata yang dibedakan hari biasa dan hari libur. berikut harga tiket masuk kompleks gerbang utama sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
Kemudian setelah memasuki kompleks perpariwisataan ini terdapat macam macam wahana wisata baik yang bersifat alam maupun buatan. berikut informasi harga tiket masuk beberapa macamnya.
Tarif Masuk Loket TWA Pancuran Tiga Belas
lokasi mandi air hangat ini mempunyai tiket biaya masuk relatif murah. perbedaan harga tiket masuk didasarkan pada perbedaan hari biasa dan hari libur serta turis domestik dan wisatawan manca negara turis asing.
berikut harga tiket Pancuran Tiga Belas Guci Tegal Jateng.
Wisatawan Nusantara;
- Hari Biasa (senin s/d jumat : Rp. 6.000,-
- Hari Libur (Sabtu, Minggu/libur nasional : Rp. 850.000,-
Wisatawan Manca Negara;
- Hari Biasa Rp. 101.000,-
- Hari Libur Rp. 151.000,-
Catatan bahwa anak usia diatas 3 tahun dihitung membayar penuh. uang Rp. 1.000,- dari biaya tiket diatas merupakan kontribusi asuransi.
Tiket Masuk Kolam Renang Barakah Guci Tegal
untuk yang menginginkan berenang dengan air hangat di Kolam renang Barakah, berikut biaya tiketnya;
- Dewasa Rp. 15.000,-
- anak – anak Rp. 10.000,-
di dalam pengumuman loket tertulis untuk anak usia diatas 2 tahun.
Harga Tiket Masuk Guci Ashafana
bagi yang menginginkan melihat lihat obyek wisata Guci Ashafana Wana Wisata, berikut daftar biaya masuknya.
- Hari Minggu/Libur Rp. 20.000,-
- Hari Biasa Rp. 15.000,-
- Parkir Mobil Rp. 10.000,-
- Parkir Sepeda Motor Rp. 5.000,-
adapun ketentuan dalam tiket diatas adalah tiket berlaku untuk 1 kali masuk, anak usia 3 tahun bayar penuh.
terdapat pengumuman juga pedagang asongan dilarang masuk, kami tidak menyelenggarakan pencucian mobil atau motor.
Tiket Pemandian Kamar tertutup, Kolam Renang Mini Air Panas Alami
yang lebih menyukai mandi secara tertutup tidak di intip manusia yang lain, anda dapat memilih pemandian kamar tertutup. siapkan saja dana untuk bayar tiket sebagai berikut;
Hari Biasa Senin sampai Jum’at;
- Dewasa Rp. 3.500,-
- Anak anak Rp. 30.000,-
Hari Libur Biasa (sabtu & Minggu dan hari Libur Nasional.
- Dewasa Rp. 5.000,-
- Anak-anak Rp. 4.500,-
Kesan Pengunjung tentang Obyek Wisata Guci Tegal Jawa Tengah
berikut adalah kesan dari pengunjung yang menjadi rekan saya saat berdarmawisata piknik ke objek wisata Guci Tegal Jateng.
Mbak Yossy ; berencana kembali kesini lagi suatu saat karena asyik mandi air hangat tanpa rasa kepitheren (rasa dingin akibat terkena air sampai pada tahap keadaan menggigil).
Mbak Endang ; lah koq tidak seperti yang ada dalam foto foto suami saya, di foto nampak macam macam permainan, tapi yang saya lihat koq hanya pemandian air hangat. (bisa jadi hal ini terjadi karena perbedaan lokasi wisata yang dikunjungi. sesuk moro maneh mbak endang.
Mas Yuli, Pakde Sriyanto Abi : asyiknya bisa mandi air hangat, sayangnya kebersihan tempat lokasi wisata terlihat buruk, contohnya di bagian atas terdapat sampah. bukan hanya dari alam semisal daun atau ranting, lha pampers juga ada disitu. biaya tikar dan penitipan koq yo rodok muni regane
menurut saya sendiri ; menurut saya wisata di guci ini unik ada air hangat yang dihasilkan secara alami, tidak setiap kabupaten kota terdapat air hangat alami. sayangnya tampilan lokasi terkesan agak usang dengan cat yang sudah suram dan tampak kluwus. seandainya di refresh dengan pengecatan ulang dengan kualitas mumpuni dan pralon dirapikan dan sarana prasarana ganti baju dan mandi bilas yang dibuat lebih segar, akan semakin membuat betah dan ingin berkunjung.
Guci Tegal ditutup Jam ini
oh iya, disaat ngopi di seberang sungai beli pada pedagang kaki delapan, saya iseng bertanya tentang kapan waktu tutup obyek wisata khususnya yang pancuran 13.
mbak mbak asli tegal memberitahu dengan bahasa khas bahwa umumnya petugas loket selesai jam 4 sore, sehingga apabila orang orang datang setelah para petugas pulang malah bisa masuk obyek wisata secara gratis.
lain halnya jika sedang ramai liburan panjang atau sabtu minggu, loket dijaga sampai malam hari adakalanya sampai dengan jam delapan malam.
Perjalanan Pulang dari Guci
Karena kisaran jam 3 hujan agak deras turun, dan puas menyiramkan air hangat ke tubuh, para pelancong lokal ini mentas dari persemayaman di kolam air hangat, kemudian bilas di kamar mandi yang tersedia gratis (tapi ada kotak infaqnya) dan mengeringkan tubuh.
perjalanan menuju ke tempat parkir kisaran 10 sampai 15 menit dengan berjalan kaki, kami berbeberapa kawan mampir ke warung kopi sekedar menghangatkan tubuh. akhirnya entah itu ber berapa orang pada pesan 3 kopi hitam, 2 teh hangat, 1 gelas teh panas. biayanya sebesar Rp. 24.000,- (pat likur ewu).
dasare rejeki anak sholeh, alhamdulillah malah di traktir pak shidiq, (maturnuwun pak kepala). dan para mas mbak melihat lihat pasar yang menjual carica dengan harga Rp. 15.000 – 20.000, pilus 5 ribuan per plastik kecil, manisan yang dapat beli hanya dengan uang lima ribu, telur bakar Rp. 3 ribuan, dan telur asin kisaran Rp. 2.000,- an.
setelah puas ngopi ngeteh dan belanja, setengah lima bus cabut dari tempat parkiran menuju lokasi awal pemberangkatan. Sholat Magrib di Daerah Tegal, kemudian mampir makan di Rumah Makan Kurnia Jawa Timur Kabupaten Kendal.
dan akhirnya sampai di haribaan bumi pertiwi jam 12 malam. mayan lenyu awake.
Disclaimer : ini merupakan pengalaman pribadi, bisa jadi anda mengalami pengalaman berbeda dan pendapat tak serupa karena keadaan dan kondisi yang berbeda dengan ketidaksamaan hari maupun waktu kunjungan.