Metode Baghdadiyah
Pontren.com – Assalamu’alaikum para pembaca internet, bertemu kembali dalam blog sederhana ini, kali ini kami akan menyampaikan mengenai suatu metode cara membaca huruf hijaiyah atau al Qur’an yang sudah sangat senior dan malang melintang perkembangannya di Indonesia.
Saking sudah sangat senior atau lama menjadi cara membaca / metode baca alquran, sampai saat ini tidak dapat terdeteksi kapan metode ini di temukan, hanya nama metode Baghdadiyah yang dapat memberikan secercah informasi bahwa metode ini berasal dari zaman khalifah abbasiyah yang di nisbatkan kepada kota Baghdad di Irak.
Selanjutnya dalam tulisan ini akan di sampaikan mengenai sejarah, pengertian, cara pembelajaran metode, serta kekurangan dan kelebihan dari metode baghdadiyah ini. Tulisan ini secara umum merujuk hasil karya dari Nur Nissa Nettiyawati, SS yang berjudul metode Baghdadiyah yang disusun untuk bahan pembelajaran.
Yang pada tahun 2013 Nur Nissa Nettiyawati, SS merupakan Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab.
Berikut beberapa hal yang bisa digali informasi dari paper hasil tulisan Mahasiswi S2 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sejarah Metode Baghdadiyah
Dalam paper ini disebutkan bahwa metode Baghdadiyah merupakan metode masa lampau yang telah teruji keberkahannya (suatu hal yang abstrak?) dari waktu ke waktu.
Disimpulkan berasal dari masa kekhalifahan Bani Abbasiyah. yang saking begitu lama metode ini dipakai dan digunakan sampai tidak dapat terdeteksi siapakah orang yang menemukan atau menyusun metode ini dan digunakan dalam pembelajaran membaca alquran atau huruf hijaiyah.
Menurut tulisan nona Nur Nissa dalam paper, disebutkan bahwa metode ini telah seabad lebih berkembang merata di Indonesia (hmmm, kira kira tahun 1900 an?).
Itulah sejarah metode Baghdadiyah yang karena begitu lama metode ini digunakan sehingga catatan penemu atau penyusun metode ini tidak dapat diketemukan dan kapan secara pasti mulai dipergunakan secara sistematis dalam pembelajaran membaca huruf hijaiyah.
Pengertian Metode Baghdadiyah
Secara analisa kenyataan penggunaan metode ini, disebut dengan metode “eja” yaitu mengeja huruf yang ada dalam turutan baghdadiyah. Pengejaannya secara dikdaktik dan materi yang diajarkan diurutkan dengan;
- Dari yang kongkrit ke abstrak
- Dari yang mudah ke sulit atau susah atau sukar
- Dari materi yang bersifat umum ke yang bersifat khusus terperinci
Adapun secara global, metode ini memerlukan 17 langka, dimana 30 huruf hijaiyah selalu ditampakkan pada setiap langkah. Dengan begitu seakan akan ke tigapuluh huruf hijaiyah tadi menjadi tema pusat walaupun menggunakan berbagai macam variasi.
Dalam pengajarannya, metode ini dapat dilakukan dengan cara privat ataupun secara berkelompok/klasikal.
Cara pembelajaran dengan menggunakan metode Baghdadiyah
Ada 5 cara yang dipergunakan dalam metode ini, adapun kelima cara dimaksud adalah;
(1)Hafalan
Sebelum para siswa atau murid mengaji mendapatkan materi, para anak didik diharuskan menghafal huruf alif sampAai dengan ya plus huruf hamzah dan lam alif
(2)Eja atau Mengeja
Seperti disampaikan diatas, bahwasanya metode ini lekat sekali dengan mengeja, contohnya adalah alif fathah a ba kasrah bi, dimana disebutkan nama huruf serta harakat yang ada.
(3)Modul
Bagi santri yang sudah bisa atau paham dan menguasai materi pembelajaran (huruf huruf misalnya) dapat melanjutkan materi atau halaman lanjutan dengan tidak menunggu rekannya yang lain yang belum mencapai seperti dia.
(4)Tidak Variatif
Dalam metode baghdadiyah, tidak dipecah pecah atau dibagi menjadi beberapa jilid buku, dalam tulisannya nur disebutkan bahwa metode ini hanya memiliki 1 jilid buku.
(5)Pemberian contoh yang mutlak atau absolut
Seorang guru ngaji atau pengajar membaca alquran bagi santri dengan metode Baghdadiyah, dalam melakukan bimbingan membaca adalah memberikan contoh terlebih dahulu (mengejanya atau mengucapkannya) selanjutnya santri atau para santri menirukan.
Menurut penulis paper bahwasanya tidak diperlukan keaktifan dari santri.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Baghdadi
Yang namanya metode, ada saja kelebihan dan kekurangannya jika diteliti secara mendalam dan mendetail. Adapun dalam hal metode al Baghdadi ini menurut Nur Nissa Nettiyawati memiliki 7 kelebihan. Berikut kelebihan dan kekurangannyar
Kelebihan Metode Al Baghdadi
- Santri mudah dalam pembelajaran karena sebelum pemberian materi para murid sudah hafal huruf hijaiyah;
- Santri dengan kemampuan baik bisa segera selesai tanpa terpancang dengan rekannya yang berbeda tingkat kemampuan;
- Bahan materi metode ini disusun secara sekuensif;
- Adanya penyusunan wazan atau pola bunyi secara rapi;
- 30 huruf hijaiyah di setiap jenjang secara utuh dan menjadi tema pokok pembelajaran ini;
- Daya tarik tersendiri dalam ketrampilan mengeja yang dikembangkan;
- Materi Tajwid yang terintegrasi pada setiap langkah pembelajaran;
Kekurangan
Setelah disebutkan mengenai keunggulan dari metode baghdadiyah ini, terdapat 7 buah kekurangan yang disampaikan oleh Mahasiswi pasca sarjana ini dalam karya tulis singkatnya. Ketujuh hal dimaksudkan yaitu;
- Memerlukan waktu yang luama;
- Santri kurang aktif karena metode mengekor ucapan dari pengajar;
- Kurang variatif karena hanya menggunakan 1 jilid;
- Belum diketahui qaidah baghdadiyah yang asli dan metode ini diyakini telah memiliki perubahan atau modifikasi minor / kecil;
- Penyajian materi yang membosankan/menjemukan karena begitu begitu saja;
- Penampilan huruf yang mirip bisa berakibat siswa mengalami kesulitan;
- Diperlukan waktu yang relatif lama guna dapat membaca alquran dengan metode ini.
Itulah tadi tentang metode baghdadiyah, suatu metode yang relatif lama dan mungkin kita kesulitan menemukan pembelajaran metode alquran sebagaimana ini karena sudah tergantikan oleh metode Iqra.
Walaupun begitu, jasa metode ini juga tidak bisa dipandang remeh karena sudah berapa ribu atau jutaan orang yang bisa membaca alquran melalui cara belajar membaca dengan metode al Baghdadi.
Bisa dikatakan akhir kejayaan di Indonesia sebelum digantikan dengan metode iqra adalah sebelum tahun 1990 dimana masyarakat pada masa itu banyak yang menggunakan turutan untuk belajar mengajar membaca alquran pada surau surau atau masjid dan dengan meja bundar.
Demikian semoga menambah wawasan dan menimbulkan kenangan bagi yang pernah diajarkan baca alquran dengan metode ini.
Dan satu lagi jika anda pernah diajar dengan metode ini bisa dikatakan anda adalah orang yang berumur dewasa, bukan remaja atau ABG heheheee…..
Salam metode al Baghdadi
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
metode baghdadiyah/al-baghdadi ini menurut kami sendiri tiada terbilang ke unggulanya & tidak punya celah soalnya metode ini warisan para wali-wali Allah di baghdad sana jadi tidak etislah klo masih ada peneliti zaman now yang menilai ada kekurangan dimana etika beradabnya pada beliau2 muallif metode al-baghdadi # metode baghdadiyah selalu di hati Salam Etika SANTREH MADUREH.
Kalo sudah masuk ke ranah seperti yang anda sampaikan kami angkat tangan untuk komentar.