Pepindhan wayang lan tegese beserta Artinya sebagai acuan dalam mempelajari mata pelajaran muatan lokal Basa Jawa tentang pepindhane wayang nganggo Basa Jawa.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng enjang selamat siang para pembaca internet yang budiman khususnya pemerhati Budaya Jawa.
Berikut ini adalah pepindhan wayang lengkap dengan penjelasan dan alasan kenapa memakai para tokoh wayang ini untuk memisalkan sesuatu.
Becik bebudene kaya Prabu Darmakusuma.
Artinya adalah baik budinya seperti Prabu Darmakusuma.
Prabu Darmakusuma merupakan gelar dari Puntadewa atau Yudhistira setelah dinobatkan menjadi raja di Kerajaan Amarta.
Alasan kenapa Prabu Darmakusuma sebagai pepindhan becik bebudene adalah karena sifat dan wataknya yang sangat baik, sopan santun dan menghormati orang lain.
Watak murka kaya Prabu Dasamuka
Artinya adalah watak angkara murka seperti Prabu Dasamuka atau Rahwana.
Gambaran tentang watak buruk angkara murka ini bagaikan si Rahwana atau Prabu Dasamuka. Yang mana sifatnya adalah mau menangnya sendiri, menghalalkan segala cara, berkhianat, tidak mendengarkan nasehat orang lain serta sifat buruk lainnya.
Cerita bagaimana jahatnya Dasamuka ada dalam kisah epos Ramayana yang menceritakan penculikan Dewi Shinta oleh Rahwana.
Gagah Prakosa kaya Raden Werkudara, Gathutkaca.
Artinya adalah gagah perkasa seperti Werkudara atau Raden gathutkaca. Gagah perkasa menggambarkan postur tubuh yang tinggi besar dan juga mempunyai kekuatan yang sangat hebat.
Gambaran ini ada dalam Werkudara yang memiliki tubuh tinggi besar, serta anaknya yaitu Gathutkaca yang memiliki julukan otot kawat balung wesi (ototnya dari kawat dan tulangnya dari besi).
Selain itu, Raden gathutkaca juga merupakan keturunan raksasa dari jalur ibunya yang bernama Dewi Arimbi. Sehingga gen raksasa ini menjadikan tubuhnya tinggi besar dan kuat.
Bares, kures lan jujur kaya Arya Bima
Artinya bares kures adalah sangat lugu dan jujur.
Watak lugu dan jujur serta sederhan (prasaja) ini ada dalam diri Arya Bima atau werkudara. Hal ini bisa kita dapatkan dia apabila berbicara dengan singkat padat apa adanya alias prasaja.
Mumpuni kaya Raden Janaka
Dalam Bahasa Jawa tegese mumpuni yaiku ndarbèni, nguwasani; pinter ing sakèhing kawruh. Artinya mumpuni adalah memiliki, menguasai, pandai dalam banyak pengetahuan.
Raden Janaka memiliki banyak keahlian utamanya dalam bidang memanah. Selain itu dia juga punya kecerdasan yang bagus dan memiliki pengetahuan luas.
Karena itu kemampuan yang banyak ibaratnya seperti raden Arjuna atau Janaka.
Kenes kaya wara Srikandi
Artinya adalah kenesnya seperti wara Srikandi. Dalam bahasa Jawa, kenes memiliki arti solah tingkahé kurang jinem sarta kumayu. Artinya yaitu perilakunya kurang diam.
Arti jinem adalah anteng, jatmika, samun, yang artinya dalam bahasa Indonesia yaitu kalem.
Sehingga arti kenes adalah tingkah laku yang kurang kalem.
Wara Srikandi memiliki perilaku tingkah polah yang kurang kalem alias banyak gerak maupun berbicara. Sehingga gambaran untuk wanita yang tidak anteng adalah kenese kaya Dewi Srikandhi.
Hal ini dapat anda lihat apabila melihat pertunjukan wayang. Cara berbicara Wara Srikandi yang cepat dan meliuk-liuk naik turun menggambarkan bagaimana perilaku dia dalam berbicara. Kemudian karena dia ahli dalam perang maka tentu mempunyai karakter yang lincah dalam bergerak.
Ayune kaya Dewi Ratih
Menggambarkan kecantikan seseorang yang nyaris paripurna atau sangat cantik. Siapakah Dewi ratih?
Dia adalah istri dari Bathara Kamajaya. Sebagai seorang wanita, Dewi Ratih memiliki wajah yang sangat cantik atau bahkan paling cantik dalam dunia pewayangan. Selain itu bentuk tubuhnya juga indah proporsional.
Selain kecantikan yang bersifat fisik, Dewi Ratih juga sebagai gambaran dari istri yang baik, setia dan etia dan penuh cinta kasih, murah hati, baik budi, sabar dan sangat berbakti terhadap suami.
Gambaran pernikahan antara Betari Ratih dengan Bathara Kamajaya ini menjadi gambaran ideal tentang kehidupan harmonis suami istri di masyarakat Jawa.
Yaitu suaminya ganteng tampan, istrinya sangat cantik, keduanya saling mengasihi menyayangi dan dapat berkomunikasi saling mendukung, bla bla bla lainnya yang baik-baik.
Ruruhe kaya Wara Sembadra
Arti ruruhe adalah tindak tanduk tingkah laku sopan santun dalam bertindak.
Gambaran orang yang mempunyai adab sopan santun dalam bertindak maupun bergaul dalam Bahasa Jawa seperti Dewi Wara Sembadra.
Wara Sembadra adalah adik dari Narayana (Sri Kresna) dan Kakrasana (Prabu Baladewa).
Berbeda dengan watak Kakaknya yang bernama Baladewa. Dewi Sembadra memiliki perilaku yang sangat santun, kalem sabar dan bertindak sangat sopan.
Baguse kaya Bathara Kamajaya
Artinya adalah sangat ganteng tampan bagaikan Raden Kamajaya. Dalam dunia wayang, Raden Kamajaya merupakan lambang keindahan wajah dan postur untuk seorang pria.
Selain postur tubuh yang sangat bagus serta penampakan wajah yang sangat ganteng, dia juga memiliki sifat dan sikap sangat baik. Dia juga beristrikan Dewi Ratih yang sangat cantik dan sebagai lambang kecantikan masyarakat Jawa dalam wayang.
Keserasian ini menjadi contoh keluarga harmonis antara suami istri yang rukune kaya mimi lan mintuna.
Brayake kaya Raden Samba
Saya masih bingung apa arti dari brayak. Namun dalam kisah wayang, raden samba merupakan kesayangan dari Nata Dwarawati Bathara Krisna. Apakah artinya manjanya, atau ceriwisnya atau seperti apa kurang begitu paham.
Yang jelas dalam tembung pepindhan brayak yaiku brayake kaya raden samba.
Padha rupane kaya Nakula lan Sadewa
Padha rupane kaya Nakula lan Sadewa tegese yaiku kembar kang mirip banget. Artinya yaitu sama wajahnya/bentuknya seperti wuragile pandhawa yaiku nakula lan Sadewa.
Nakula Sadewa merupakan anak nomor empat dan nomor lima dalam keluarga Pandhawa lima. Meskipun sama, dalam wayang kulit ada tanda untuk membedakan kedua tokoh ini.
Meskipun ada yang membuat wayang kulit nakula Sadewa dengan sama persis, ada juga yang memberikan tanda untuk membedakannya.
Ada yang menggunakan tanda sinom (rambut halus yang ada pada dahi) pada keningnya untuk Sadewa karena dia lebih muda, sedangkan Nakula tidak memiliki sinom di jidatnya.
Yang lain menggunakan tanda dengan menggunakan jamang sada sak ler atau jamang lidi
Cepak nepsune kaya Prabu Baladewa
Cepak nepsune kaya Prabu Baladewa tegese yaiku gampang nesu, ngamukan kaya watake Nata Mandura Prabu Baladewa.
Prabu Baladewa merupakan tokoh sakti dalam dunia wayang kulit. Dia merupakan saudara Sri Kresna dan Lara Areng atau Wara Subadra. Baladewa juga mempunyai senjata yang sangat ampuh yaitu nanggala dan alugara.
Meskipun dia memiliki sifat pemarah, namun baik hati serta adil dan lembah manah atau bisa menerima kebenaran (bukan keras kepala tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.
Bengak bengok swarane Kaya Arya Dursasana
Bengak bengok swarane Kaya Arya Dursasana tegese yaiku suarane banter lan akeh kaya Sata Kurawa kang nomer loro. Artinya adalah berteriak-teriak suaranya seperti Arya Dursasana. Dursasana adalah anak nomor dua dalam keluarga sata Kurawa. Dia merupakan adik dari Prabu Duryudana atau Suyudana.
Prabu Suyudana juga mendapatkan sebutan Prabu Anom Kurupati (Raja Muda Kerajaan Kuru).
Brengose nguler keket kaya Raden Werkudara
Salah sawijining candrane brengose yaiku nguler keket. Artinya adalah bentuknya seperti ulat. Panjang melintir. Contohnya sebagaimana kumisnya Bimasena atau Werkudara.
Selain nguler keket, candrane brengose yaiku nglaler menclok, artinya bentuk kumis seperti hingapnya lalat. Contohnya sebagaimana dalam karakter jojon, charlie caplin maupun Hitler
Mengkis mengkis ambegkane kaya sengkuni
Mengkis mengkis ambegkane kaya Sengkuni yaiku ambegane ora lancar kaya wong seseg dhadane. Artinya adalah nafasnya mengkas mengkis sebagaimana pernafasan dari patih Sengkuni.
Dalam cerita wayang, tidak ada kisah bahwa dia mengidap penyakit asma. Malahan dia memiliki kesaktian berupa kekebalan tubuh dari senjata yang ada di dunia maupun kahyangan.
Kesaktiannya ini karena dia melumuri sekujur badannya dengan minyak tala.
pakulitane putih kaya Prabu Baladewa
pakulitane putih kaya Prabu Baladewa tegese yaiku putihe kulite kaya kulite Prabu Baladewa. Dalam kisah wayang, warna kulit antara Baladewa dengan Sri Kresna sangat bertolak belakang meskipun mereka adalah bersaudara.
Dalam kisah wayang menyebutkan bahwa kulitnya kresna berwarna hitam legam, sedangkan kulitnya Baladewa atau balaram adalah bule atau sangat putih sekali.
Meski dalam cerita bahwasanya kulitnya Baladewa adalah putih bule, namun dalam wayang kulit wajahnya berwarna merah. Wajah merah ini menggambarkan sifatnya yang mudah naik darah dan gampang marah.
Tapane ngidang kaya Raden Sugriwa
Tapa ngidang tegese yaiku tapa kaya kidang, mlaku ana ngalas kaya kidang. Artinya tapa ngidang adalah bertapa seperki kijang, berjalan di hutan bagaikan kijang.
Cara bertapa lain dalam dunia pewayangan misalnya yaitu;
Dewi Anjani tapa ngodhok yaiku kungkum kaya kodhok.
Dewi Anjani tapa ngodhok yaitu bertapa dengan cara kungkum bagaikan katak.
Subali tapa ngalong, yaiku glantungan kaya kalong
Subali Tpa ngalong yang artinya cara bertapa dengan bergelantungan sebagaimana kelelawar.
Demikianlah informasi tentang pepindhane wayang atau pepindhan wayang lan tuladhane (contohnya) lengkap penjelasan ala kadarnya. Maturnuwun sudah mampir, wassalamu’alaikum.