metode pengajaran al-Qur’an dan Tajwid. Saat bongkar-bongkar file saya menemukan berkas materi pelatihan tentang Metode pengajaran Al-Quran dan Tajwid.
Pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, adapun materi ini disampaikan dalam Program Pelatihan Mengajar Baca Al Quran untuk semua usia dengan Mudah, Cepat dan Menyenangkan.
Yang menjadi pemateri adalah Muhammad Amrullah di Balai Diklat PU Jl. Negesigondo 1 Kotagede Yogyakarta.
Jadi praktis saya hanya memindahkan materi beliau (Muhammad Amrullah di Balai) dari format doc ms word kedalam blog ini. Mohon pemaklumannya nggih.
Jadi dalam Bahasa Arab judul dari materi ini adalah
أساليب تدريس القرآن الكريم والتجويد
Sebelumnya ada materi berkenaan dengan sifat mu’allim atau pengajar yang menyampaikan materi dalam pengajaran al-Qur’an ataupun tajwid. Kami skip karena nanti ada pembahasannya sendiri.
Menurut materi ini bahwasanya metode pembelajaran Al-Qur’an ada beberapa, yang diantaranya 3 hal yaitu;
- Talqin
- Tasmi’
- Muroja’ah
Talqin
Menurut Bahasa talqin adalah memahamkan
Sedangkan Talqin Menurut yaitu Mu’allim mengucapkan satu kalimat atau ayat al-qur’an lalu diulangi oleh murid setelahnya dengan tujuan utk membetulkan kesalahan murid sebelum mulai menghafal
Hukum Talqin
- Wajib bagi murid yang masih kecil yang mau menghafal al-qur’an
- Wajib bagi orang dewasa yang masih banyak kesalahan ketika membaca al-qur’an
Hal ini agar menjamin murid memiliki bacaan yang benar. Baru setelah itu menuju ke bacaan yang bagus (lagunya)
Urgensi dan Faidahnya adalah
- Mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dalam mengajarkan al-qur’an
- Menambah kepercayaan murid terhadap bacaan mu’allim
- Menghilangkan batas antara murid dan mu’allim
- Membiasakan lisan murid dengan bacaan yang benar dan membetulkan kesalahan murid sebelum dihafalkan
Pembagian Talqin
Pembagian Talqin ada dua.
yang pertama adalalah Talqin Pemula dan satunya lagi yaitu Talqin Lanjutan (Semua bila dilakukan dengan Individu maupun bersama-sama)
Talqin Pemula adalah Khusus bagi murid pemula yang masih kecil yang memiliki bacaan kurang baik atau yang masih banyak kesalahannya
Bagaimana Caranya…..?
Mu’allim membaca ayat sendirian, murid melihat mushaf dan jarinya menunjuk bacaan yg dibaca. 3x atau sesuai kebutuhan
Mu’allim mengulangi membaca ayat sendirian, murid melihat mulut mu’allim, lalu mengulanginya bersama mu’allim. 3x atau sesuai kebutuhan
Mu’allim memberikan kesempatan murid utk membaca sendiri selama beberapa menit
Setiap murid membaca ayat sendiri-sendiri dihadapan mu’allim dan temannya sambil membetulkan kesalahan jika ada.
Penopang…
- Bacaan mu’allim dan murid harus sesuai dan jelas
- Mu’allim harus membaca dengan tartil
- Membagi bacaan jika ayatnya panjang
- Bacaan tidak boleh lebih dari 5 baris
- Menulis kalimat yang sullit di papan tulis kemudian di eja
- Fokus terhadap kegiatan, tidak boleh disibukkan dengan kegiatan yang lain
yang kedua yaitu Talqin Lanjutan. Adalah Bagi murid yang bacaannya sudah bagus setelah melalui talqin bersama atau bagi yang bacaanya bagus ketika masuk halaqoh
Caranya
- Mu’allim membaca ayat yg telah ditentukan ((hafalan baru), murid membuka mushaf dan diam mendengarkan
- Murid mengulangi bacaan mu’allim (hafalan baru) dari mushafnya, mu’allim diam mendengarkan dan membetulkan kesalahan jika ada.
Penopang
- Memelihara kemampuan murid dalam memberikan batasan hafalan
- Dilakukan setelah dia menghafal hafalan lama secara langsung
- Memelihara kaidah tajwid ketika membaca
- Tidak disibukkan dengan kegiatan yang lain
- Menggunakan satu mushaf saja
- Mencatat kesalahan bacaan murid pada mushaf atau buku murid
- Jika waktu sempit boleh meminta tolong murid yang sudah bagus atau menggunakan kaset murottal*
Metode Tasmi’ (metode pengajaran al-Qur’an dan Tajwid)
Pengertiannya Menurut Bahasa adalah memperdengarkan.
Sedangkan pengertian metode tasmi’ secara istilah yaitu seorang murid menyetorkan bacaan barunya untuk pertama kali dihadapan mu’allim dalam satu kali duduk atau lebih.
Hukumnya : diantara tujuan utama pembentukan halaqoh al-qur’an
Adapun Urgensinya adalalah Menguatkan bacaan dengan menyetorkannya kepada mu’allim yang dipercaya, menjaga bacaan dari kekeliruan atau yang semisalnya Membetulkan kesalahan.
Penopangnya yaitu;
- Bacaan tidak diterima kecuali apabila telah ditalqin terlebih dahulu
- Memperhatikan bacaan murid
- Kesalahan maksimal 3x dalam 1 halaman
- Jangan terburu-buru membetulakan kesalahan murid
- Mencatat bacaan dalam buku mutaba’ah
- Dianjurkan untuk tidak tasmi’ bacaan baru kecuali setelah muroja’ah bacaan lama
- Jangan membiarkan murid pindah ke bacaan baru kecuali jika sudah lancar bacaan lama
- Tidak ada toleransi kesalahan pada harokat walaupun hanya satu kesalahan saja
- Tidak boleh mewakilkan tasmi’ kepada murid walaupun kepada murid yang bagus
- Taasmi’ bagi semua murid
Metode Muroja’ah (Pengajaran al-Qur’an dan Tajwid)
Pengertian metode muroja’ah Menurut bahasa adalah mengulangi
Menurut istilah metode murojaah adalah seorang murid mengulangi bacaannya yang lalu dihadapan mu’allim dalam satu kali duduk atau lebih
Hukumnya : wajib . Sebagaimana sabda Rosulullah SAW “ Jagalah al-qur’an karena sesungguhnya ia jauh lebih liar dari unta yang diikat di lehernya.
Urgensinya:
- Melaksanakan perintah rasulullah SAW
- Selamat dari ancaman lupa, baik disengaja atau tidak
- Wasilah utama utk menjaga bacaan dan mengetahui kesalahan
- Memanfaatkan waktu utk kegiatan yang bermanfaat (membaca al-qur’an)
Penopangnya….
- Murid tidak boleh malas/ meninggalkannya walaupun sehari
- Mu’allim bertanggungjawab penuh tapi boleh juga memasangkan muridnya 2-2
- Membatasi muroja’ah sesuai kemampuan murid
- Bacaan harus sama sejak awal sampai akhir
- Kesalahan maksimal dalam 2 hal = 2
- Apabila muroja’ah murid tidak lancar maka tidak boleh di acuhkan tapi harus diberi jalan keluar segera
Nah itulah artikel metode pengajaran al-Qur’an dan Tajwid menggunakan metode Talqin, Tasmi’ dan Muroja’ah, semoga menambah khazanah dalam cara mengajar al-Qur’an. Akhirnya maturnuwun sudah mampir, wilujeng siang dan wassalaamu’alaikum.