Khutbah Idul Adha Masa Pandemi Covid-19 th 2021

sholat-idul-adha-lapangan-wisata-girimulyo

Download contoh Khutbah Hari Raya Idul Adha pada Masa Pandemi Covid-19 yang ditulis oleh DOktor Zainal Arifin, MSI, salah satu Dosen Pengajar di Uniersitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Tarbiyah yang diberi judul “Menggerakkan Semangat Berkurban dan Berbagi pada Masa Pandemi Covid-19.

pontren.com – Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, dan guna memudahkan dalam pengeditan teks khutbah Hari Raya Idul Adha 1441 H/ 2020 M yang masih relevan untuk tahun 2021 M/ 1442 H.

file khutbah ini disediakan dalam format doc ms word sekalian model PDF yang tinggal cetak print out bagi yang sudah cocok tanpa perlu adanya revisi atau perubahan.

Tanpa Basa Basi, berikut bunyi teks dari khutbah Idul Adha dimaksud.

Teks Khutbah Idul Adha 1442 H masa pandemi covid-19

“MENGGERAKAN SEMANGAT BERKURBAN DAN BERBAGI PADA MASA PANDEMI COVID-19”
(KHUTBAH HARI RAYA IDUL ADHA 1442 H)

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ. لاإله إلا الله واللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ ولله الحَمْدُ. اللهُ اَكْبَرُ كبيرًا والحمدُ لله كثيرًا وسبحان اللهِ بكرةً وَ أصيلاً لآإله إلا الله وحده‘ صَدَقَ وعده‘ وَنَصَرَ عبده‘ وأعزَّ جنده‘ وهَزَمَ الأحزابَ وَحْدَه‘ لا إله الا الله ولا نعبد الا ايَّاهُ مخلصين له الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكافِرُوْنَ. لاإله إلا الله واللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ ولله الحَمْدُ.

اَلْحَمْدَ لِلَّهِ الَّذِيْ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَامَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ, أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ.

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

وَقَالَ تَعَالَى: إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ, فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ, إِنَّ شَانِئَكَ
هُوَ الأبْتَرُ. اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ، ولله الحَمْدُ

Hadirin Kaum Muslimin-Muslimat Rahimakumullah

Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat, hidayah, kesehatan, serta keselamatan sehingga dapat menjalankan sholat Idul Adha 1441 H secara berjamaah di masa pandemi covid-19. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in hingga kita sebagai umatnya. Semoga kita termasuk umat Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan syafaatnya di Hari Kiamat, aamiin.

اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ، ولله الحَمْدُ

Hadirin Kaum Muslimin-Muslimat Rahimakumullah

Sejak tadi malam terdengar gemuruh takbir, tahlil, dan tahmid yang terus dikumandangkan oleh kaum muslimin wal muslimat di pelosok Nusantara sebagai ungkapan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia Allah Swt yang diberikan kepada kita semua, sehingga hanya Allah-lah Maha Besar dan yang berhak untuk dipuji.

اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ، ولله الحَمْدُ

MAKNA BERKURBAN

Hadirin Kaum Muslimin-Muslimat Rahimakumullah

Istilah “Kurban” dalam bahasa Arab disebut Qurban berasal dari kata Qaruba-Yaqrabu-Qurban wa Qurbanan yang berarti mendekati/menghampiri. Maka, berkorban dapat dimaknai sebagai usaha manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui penyembelihan binatang kurban untuk disedekahkan bagi orang-orang yang tidak mampu. Definisi ini mengisyaratkan bahwa kedekatan kepada Allah dapat ditempuh melalui ibadah sosial, yaitu saling berbagi daging korban. Perintah Allah Swt untuk menyembelih hewan kurban terdapat dalam QS. al-Kautsar [108]: 1-2

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢

Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak, (1) Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). (2)

TAFSIR QS. AL-IKHLAS

Prof Dr. Quraish Shihab M.A menafsirkan “a’thainaaka” berasal dari kata “a’tha” yang berarti ”pemberian yang sedikit”. Jadi, makna ayat pertama ini adalah anugerah Allah yang diberikan kepada nabi Muhammad atau diberikan kepada kita di dunia, walaupun kelihatannya banyak atau melimpah-ruah, tapi masih dianggap sedikit dibandingkan nikmat yang akan diterima kelak di Akhirat. Sedangkan kata ”al-Kautsar” diartikan ”nikmat yang banyak atau (nama) sungai di Surga”.

Ayat kedua menjelaskan bahwa setelah Allah memberikan nikmat yang banyak, kemudian kita diperintahkan untuk melakukan shalat dan berkurban. Menurut Prof Dr. Quraish Shihab M.A, ”shalat” di sini bukan hanya perintah menjalankan shalat Idul Adha tapi juga shalat dan ibadah-ibadah yang lain, sebagai bentuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Kata ”Wanhar” diartikan ”menyembelih binatang sebagai syiar agama”, sehingga Idul Adha juga disebut dengan istilah ’Id an-Nahr (menyembelih binatang).

Maka, Prof Quraish Shihab mengartikan ”Wanhar” berarti perintah menyembelih binatang baik dalam rangka Idul Adha maupun Aqiqah untuk anak yang baru lahir.

QS. Al-Ikhlas [108]: 1-2 ini dapat disimpulkan bahwa setelah Allah memberikan nikmat kepada kita (nikmat iman, kesehatan, keselamatan, harta, dan lain sebagainya), maka kewajiban kita adalah sholat sebagai bentuk ibadah vertikal kepada Allah Swt dan berkurban sebagai ibadah sosial kepada sesama manusia.

اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ، ولله الحَمْدُ

MENGGERAKAN SEMANGAT BERKURBAN DAN BERBAGI PADA MASA PANDEMI COVID-19”

Hadirin Kaum Muslimin-Muslimat Rahimakumullah

Sejak bulan Maret hingga sekarang, negara kita masih diuji dengan adanya pandemi Covid-19. Pandemi ini pun telah menyebar ke beberapa negara dengan kasus seluruh dunia sejumlah 5,7 juta terkorfimasi positif Covid, 9,05 juta sembuh, dan 640 ribu meninggal dunia. Kasus di Indonesia sendiri sudah ada 97.286 positif, 55.354 sembuh, dan 4.714 meninggal dunia. (Data 24 Juli 2020).

Maka, pada kesempatan ini, marilah kita merenungkan kembali hikmah ibadah Idul Adha untuk menggerakkan semangat berkurban dan berbagi antar sesama pada masa pandemi covid-19:

  1. Berkurban sebagai usaha mendekatkan diri kepada Allah

Ibadah kurban mengajarkan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah perlu usaha perngorbanan harta benda yang kita miliki untuk orang lain. Maka, selain binatang kurban, kita juga dapat mengorbankan atau mensedekahkan uang, pakaian, sembako, masker atau alat-alat kesehatan untuk membantu orang-orang yang kena dampak covid-19 serta terlibat dalam mencegah dan penanggulangan Covid-19.

Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Baqarah [2]: 215

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.

  1. Idul Adha sebagai momentum persatuan

Kelebihan bangsa Indonesia adalah memiliki semangat gotong royong antar warga (masyarakat). Maka, marilah kita jadikan perayaan Idul Adha sebagai momentum persatuan dan gotong royong untuk saling berbagi antar sesama. Pembagian daging kurban bisa diperioritaskan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan dan terkena dampak Covid-19. Bahkan, jika di suatu daerah berlebih daging kurban, bisa disedekahkan ke daerah lain yang minim daging kurban. Karena hakikat tujuan berkurban sebagai bentuk pengabdian kepada Allah melalui berbuat baik kepada orang-orang yang membutuhkan.

  1. Kurban sebagai ibadah sosial

Berkurban adalah bentuk dari ibadah sosial. Maka, semangat berkurban sebenarnya mengajarkan kita agar tidak mengesampingkan pentingnya ibadah sosial yang bermanfaat bagi orang lain. Masa pandemi Covid-19 adalah waktu yang tepat untuk menggerakkan kembali semangat berkurban dan berbagi bagi sesama.

Pandemi yang belum diketahui secara pasti kapan berakhirnya membuat banyak orang-orang yang perlu disantuni, khususnya orang-orang miskin, fakir, korban PHK, anak-anak putus sekolah, dan lain sebagainya.

Nabi Muhammad Saw mencontohkan secara sederhana semangat berbagi dalam salah satu hadisnya, …dari Abu Dzar, dia berkata; “Kekasih saya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berpesan kepada saya: “Apabila kamu memasak kuah sayur, maka perbanyaklah airnya, lalu lihatlah jumlah keluarga tetanggamu dan berikanlah sebagiannya kepada mereka dengan baik” [HR. Muslim, No. 4759]

Bahkan, dalam hadis Qudsi Allah berfirman:

Wahai anak Adam! AKU sakit mengapa engkau tidak menjenguk-KU, ia berkata: wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku menjenguk-MU sedangkan ENGKAU adalah Tuhan semesta alam. Allah berfirman: Engkau tahu bahwa seorang hamba-KU sakit di dunia, akan tetapi engkau tidak menjenguknya, seandainya engkau menjenguknya, sungguh engkau akan dapati AKU di sisinya. “

“Wahai anak Adam, AKU meminta makan kepadamu, mengapa engkau tidak memberi-KU? Orang itu berkata: Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi-MU makan sedangkan ENGKAU adalah Tuhan semesta alam? Allah berfirman: engkau mengetahui ada dari hamba-KU yang kelaparan dan engkau tidak memberinya makan, sekiranya engkau memberinya makan, niscaya engkau dapati AKU di sisinya.

“Wahai anak Adam, AKU meminta minum padamu sedangkan engkau enggan memberi-KU minum. Ia berkata: Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi-MU minum sedangkan ENGKAU adalah Tuhan Semesta Alam? Allah menjawab: seseorang meminta minum padamu dan engkau tidak memberinya, sekiranya engkau memberinya minum niscaya engkau dapati AKU di sisinya [H.R. Muslim]

بَارَكَ اللهُ لِي وَ لَكُمْ فِي الْقُرآنِ الْكَرِيْمِ وَ نَفَعَنِيْ وَ اِيَّاكُـمْ مِنَ الآيَاتِ وَ ذِكْرِ الْحَكِيْمِ
وَ تَقَبَّلْ مِنِّي وَ مِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّـهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الْعَلِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Hadirin Kaum Muslimin-Muslimat Rahimakumullah

Pada khutbah kedua ini, marilah kita bersama-sama berdo’a kehadirat Allah Swt, semoga senantiasa kita diberikan hidayah, kekuatan iman, keselamatan, dan kesehatan dalam menjalankan ibadah dan kegiatan sehari-hari di masa pandemi Covid-19.

“Astagfirullaah al-‘Adziim 3x”

“Allahumma Sholli wa Sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa ashhaabihii ajma’in.”

“Ya Allah, ya Tuhan kami, pada hari ini kami berkumpul merayakan hari yang Engkau agungkan, hari yang sangat bersejarah dalam kehidupan umat manusia, khususnya manusia yang mengakui keberadaan dan kemahabesaran-Mu. Oleh karena itu ya Allah, kami bermohon kepadamu, kiranya senantiasa berkenan melimpahkan rahmat dan kasih sayang kepada kami sehingga kami mampu menjalankan semua yang engkau perintahkan dan meninggalkan semua larangan-Mu.”

“Ya Allah, ya gaffâr ya Rahman, ya Rahim, ampunilah dosa dan kesalahan kami, ampunilah segala dosa dan kesalahan ayah dan ibu kami, ampunilah dosa keluarga kami, nenek moyang kami, guru-guru kami, dan ampunilah dosa-dosa kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun sudah meninggal.”

“Ya Allah, Ya Tuhan kami, Engkau telah menurunkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagai pelajaran bagi kami, Ampunilah kami, jika kami telah menjadikan anak-anak kami, jabatan kami, status kami, kekayaan kami, hingga melenakan kami, melupakan kami untuk beribadah kepada Engkau, dan ampunilah kami jika kami terlalu mencintai dunia sehingga melenakan untuk beribadah.”

“Ya Allah, Kami berlindung kepada-Mu dari segala macam wabah penyakit dan virus yang mematikan. Dengan kuasa-Mu ya Allah, hentikan pandemi Covid-19 ini di negara kami, sehingga kami dapat beribadah dengan aman dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami.”

“Ya Allah, jadikanlah akhir hidup kami dengan kehidupan sebaik dan semulia-mulianya di sisi-Mu. Jadikanlah akhir amal kami dengan sebaik-baiknya amal. Jadikanlah sebaik-baik hariku, adalah hari pertemuan dengan-Mu”

Aamiin…. Aamiin… Ya Mujibassailin, perkenankanlah semua permohonan kami, ya Allah.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّناَ آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَلَمِيْنَ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

—Selamat Hari raya Idul Adha 1442 H—

Download Khotbah Idul Adha Format DOC PDF

sebagaimana diatas ditulis, berikut adalah file yang daoat diunduh gratis free download dalam versi bentuk format doc ataupun docx yang dapat dilakuman edit perubahan menyesuaikan dengan kebutuhan.

sebelum pengunduhan dilakukan, akan ditampilkan seperti apa file sekiranya akan diunduh ini daam versi preloved alias penampakan pra pengunduhan.

berikut preview file khutbah Idul Adha dimaksud.

demikian penampakan file yang diambilkan dari versi format doc ms word yang dapat diedit, apabila hendak memiliki file diatas sampean dapat langsung mengunduh atau download melalui tampilan diatas.

ada kendala dalam pengunduhan secara langsung dari gambar? dilampirkan tauutan atau link guna kemudahan dalam penyedotan teks khutbah hari raya idul adha ini.

berikut tautannya.

khutbah Idul Adha format Doc
Khutbah Idul Adha PDF

demikian informasi pagi ini yaitu unggahan contoh teks khutbah Idul Adha lengkap dengan khutbah Kedua dan juga teks arab dan latin bisa dicetak sesuai keinginan. wassalamu’aaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Zahra Nada

Santri kelas 1 PKPPS Wustha pada Pondok Pesantren Darul Mubtadi-ien Kebakkramat Karanganyar

Tinggalkan Balasan

This Post Has 2 Comments

    1. Ibnu Singorejo

      makasih makasih, saya cuman memposting saja, yang buat bukan saya.