Mahfudzot Tentang Kebahagiaan

mahfudzot tentang kebahagiaan

Kumpulan Petuah bijak kata bijaksana dalam bahasa Arab Mahfudzot Tentang Kebahagiaan untuk renungan hidup dalam mengarungi kehidupan.

Pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng enjang selamat pagi para pembaca internet yang berbahagia.

Tidak begitu banyak kata mutiara dalam bahasa Arab yang menyebutkan secara eksplisit tentang kebahagiaan.

Baca :
Mahfudzot tentang bersyukur
Mahfudzot tentang adab lebih Tinggi dari ilmu
Mahfudzot tentang Akhlak

Karena sepanjang yang saya ketahui, umumnya kebahagiaan dalam hidup merujuk kepada ketenangan hati dan jiwa, merasa cukup dengan yang ada serta jauh dari mara bahaya dan kesusahan.

Namun begitu, ada beberapa ungkapan yang dapat anda jadikan sebagai mahfuzat tentang kebahagiaan hidup (baik itu cara mencapainya atau seperti apakah gambaran bahagia.

Lazimnya bahagia atau kebahagiaan dalam bahasa Arab adalah sa’aadah (سَعَادَةٌ)

Langsung saja berikut informasinya.

Mahfudzot Tentang orang yang menginginkan Kebahagiaan

Berikut ini adalah mahfudzot tentang bagaimana caranya atau bagi siapa saja yang hendak menginginkan kebahagiaan maka hendaknya dia berilmu atau memiliki ilmu.

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

teks latin : Man araada ad dunyaa fa’alaihi bil ‘ilmi wa man araada al aakhirata fa’alaihi bil ‘ilmi, wa man araadahumaa fa’alaihi bil ‘ilmi.

“Barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) di dunia, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan (kebahagiaan) di akherat, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) di dunia maupun di akhirat, maka hendaknya dengan ilmu.”

Dalam beberapa tulisan, ada beberapa orang yang menyangka ini adalah hadits riwayat.

Namun sebenarnya ungkapan ini anda bisa mengatakan bersumber dari ucapan atau tulisan imam Syafi’i dalam manaqib Asy Syafi’i 2/139.

Adapun asal ungkapannya berbunyi;

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

Man arooda ad dunyaa fa’alaihi bil ‘ilmi wa man arooda al aakhirota fa’alaihi bil ‘ilmi.

“Barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka hendaknya dengan ilmu.” (Manaqib Asy Syafi’i, 2/139)

Jadi kesimpulan dari mahfudzot ini, siapa saja yang ingin meraih bahagia dunia dan akhirat maka hendaknya (mencari) ilmu.

Mahfudzat Kunci Kebaikan serta kebahagaan dunia dan akhirat (Menurut Imam Syafi’i)

Masih dari ucapan orang yang sama yaitu Imam Syafi’i mengatakan bahwasanya kunci kebaikan dunia akhirat ada 5 yaitu;

  1. kaya hati,
  2. tidak mengganggu,
  3. penghasilan halal,
  4. hati yang tertutup pakaian takwa dan
  5. yakin dengan Allah dalam setiap kondisi

خَيْرُ الدًّنْيَا وَالآخِرَةِ فِي خَمْسِ خِصَالٍ غَنِيُّ النَّفْسِ وَ كَفُّ الأَذَى وَ كَسْبُ الْحَلالِ وَ لِبَاسُ التَّقْوَى وَ الثِّقَةُ بِاللهِ تَعَالَى عَلَى كُلِّ حَالٍ

Khairud dunyaa wal aakhirah fi khamsi khishool, ghaniyyun nafsi, wa kafful adzaa wa kasbul halaali, wa libaasut taqwaa wats tsiqatu billaahi ta’aala ‘alaa kulli haalin.

Artinya : Kebaikan dunia dan akherat terletak pada lima hal, kaya hati, tidak mengganggu, penghasilan halal, hati yang tertutup pakaian takwa dan yakin dengan Allah dalam setiap kondisi.

غَنِيُّ النَّفْسِ (ghaniyyu an-nafsi) artinya adalah Kaya hati. Maksudnya yaitu bersyukur dengan yang ada dan tidak merasa kekurangan dan tidak tergantung pada harta benda orang lain.

كَفُّ الأَذَى (kaffu al-adza) artinya adalah Menahan diri dari menyakiti atau mengganggu orang lain.

كَسْبُ الْحَلالِ (kasbu al-halali) artinya adalah Mencari dan mendapatkan penghasilan atau rezeki yang halal. Dengan rejeki yang halal hati akan tenang dan tentunya mendapatkan keberkahan dan ridha.

لِبَاسُ التَّقْوَى (libasu at-taqwa) artinya yaitu Ketaatan kepada Allah SWT, yang menjadi penutup dan perhiasan diri. Sudah jelas apabila taqwa (melaksanakan perintah allah dan menjauhi larangannya akan membuat ketenangan meliputi hati jiwa dan kehidupannya.

الثِّقَةُ بِاللهِ تَعَالَى عَلَى كُلِّ حَالٍ (ats-tsiqatu billahi ta’ala ‘ala kulli halin) artinya yaitu Yakin dan percaya penuh kepada Allah SWT dalam segala kondisi dan situasi. Dengan pasrah kepada Allah atas semuanya (dan tentu bukan hanya pasrah saja namun juga ikhtiar) maka hati menjadi lapang tidak merasa sempit dan khawatir.

Demikianlah petuah kata kata bijak Imam Syafi’i tentang kebahagiaan yang bisa kita sebut dengan mahfudzat meraih bahagia dalam berbagai hal baik karir cinta kehidupan dunia akhirat. Salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Tinggalkan Balasan

Zahra Nada

Santri kelas 3 PKPPS Wustha pada Pondok Pesantren Darul Mubtadi-ien Kebakkramat Karanganyar