Humor santri potong rambut. Pada saat pagi menjelang siang di hari libur, seorang santri sudah merasa risih dengan rambutnya yang sudah tidak pendek lagi.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Tujuan pertama dia meluncur ke tukang cukur langganan dekat masjid, ternyata antri tiga orang:
baca : Humor suami istri OTW oleh santri
read : Humor Paduan Suara “Kamu tetap maju ikut di depan”
baca : rabi? syarate gampang, tapi juga angel
Karena malas antri banyak akhirnya melanjutkan perjalanan dia mencari tempat cukur alias barber shop sedapatnya, tidak juga dapat.
Dengan perasaan dongkol akhirnya dia pulang ke rumah tidak jadi potong rambut. Dalam perjalanan pulang ternyata malah menemukan tempat potong rambut yang dekat dengan rumahnya.
Selanjutnya dia duduk untuk di bikin rapi rambutnya.
setelah didik manis untuk dirapikan rambutnya terjadilah percakapan antara tukang cukur dengan santri tersebut :
Tukang cukur : mau di potong gimana mas?
santri : dipotong pendek aja mas.
Tukang cukur : Pendek rapi mas?
santri : iya mas, pendek rapi (santri mikir dan selanjutnya bertanya) lho, memang ada ya mas orang yang cukur biar tidak rapi?
Tukang cukur : ada mas.
santri : oalah jaman sekarang aneh aneh aja. potong rambut koq ya tidak rapi 😀
Trend model Cukur masa Sekarang (Humor Santri Potong Rambut)
Dengan adanya youtube serta video di internet membuat banyak orang mempunyai inspirasi untuk model bentuk rambutnya.
saat ini rambut yang orang mengatakan keren bukan hanya model klimis rapi, bahkan zaman dahulu yang dianggap urakan dan tidak sopan bahkan menjadi trend yang keren pada era millenial ini.
Misalnya model rambut acak-acakan, berwarna-warni dengan cat merah hijau biru atau yang sinis menyebut dengan rambut karatan (merujuk kepada warna karat).
Namun begitulah era sekarang, makanya tukang cukur atau barber shop ada yang bertanya pengen model apa rambutnya.
Jadi ingat jaman dulu saat pak Ali (nama tukang cukur di area Karangpandan) bertanya kepada pelanggannya,”pengen cukur seperti apa?” Jawaban adalah “sik patut” artinya yang pantas.
Pak Ali malah berkomentar, saiki ora jamane sik patut, jamane sik lagi trend karo ngehits, ora kudu patut. Yang artinya saat ini eranya bukan masalah pantas, namun yang sedang ngehits dan ngetrend.
percakapan ini sudah lama sekali saya mendengarnya, mungkin 20 tahun yang lalu pada kisaran tahun 2010. pada saat itu saja tukang cukurnya udah begitu, apalagi masa sekarang hehee… wassalaamu’alaikum.