Visi dan Misi Yanbu’a, suatu Thoriqoh (metode) Baca, Tulis dan Menghafal Al-Qur’an yang diterbitkan oleh Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Jalan K.H. Muhammad Arwani Kajeksan 24 Kota Kudus Jawa Tengah.
Pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, menurut seorang ahli, Pengertian Visi Menurut J.B. Whittaker dalam bukunya yang berjudul “Strategic Planning and Management” visi adalah gambaran masa depan yang dipilih dan diwujudkan pada saat tertentu dalam waktu.
Sedangkan misi adalah proses atau tahapan yang harus dilalui oleh suatu lembaga atau badan atau organisasi untuk mencapai visinya. Kalau ini bukan dari J. B. Wittaker ya.
Dalam hal ini metode Yanbu’a memiliki sebuah misi dan lima misi.
Apa saja visi serta visinya?
Langsung saja berikut kami sampaikan beserta tujuannya mengutip dari situs resmi di alamat https://www.arwaniyyah.com/tentang-yanbua/
Visi dan Misi Yanbu’a beserta tujuan
VISInya yaitu Terciptanya generasi qur’ani yang amali.
Sedangkan 5 (lima) MISI metode ini yaitu;
- Menciptakan generasi ahli qur’an dalam bacaan dan pengalaman.
- Nasrul ilmi qiroatil qur’an as-shohihah.
- Meningkatkan dan menyempurnakan kwalitas qiro’atil qur’an ala qiro’ati Ashim ala Riwayat Hafsh ala thoriq Abil Qosim as-Syathibi.
- Membumikan rosm Utsmani dan tanda – tanda baca yang ditemukan para ulama salaf .
- Memasyarakatkan mudarosah dan musyafahah al-Qur’an dengan ahli al-Qur’an sampai khatam.
Untuk lebih memudahkan, kami akan mencoba memberikan penjelasan sedikit berkenaan dengan misinya.
Nasrul ilmi (dalam tulisannya seperti itu) namun saya mengira maksudnya adalah nasyrul ‘ilmi yang artinya adalah menyebarkan.
Jadi maksudnya yaitu menebar ilmu membaca al-Qur’an yang benar (cara membacanya).
Adapun qiro’ati Ashim ‘ala riwayat Hafsh yaitu bacaan yang mengacu kepada Imam Hafsh perawi utama Imam ‘Ashim. Riwayat Hidup Imam Hafsh.
Sedangkan Abi Qosim as Syathibi Nama lengkapnya adalah al-Qasim bin Firruh (dalam bahasa Spanyol berarti besi) bin Khalaf bin Ahmad al-Raiyni al-Dharir (buta) asy-Syatibi al-Andalusi.
Rasm utsmani yaitu Rasm usmani adalah cara penulisan Al-Qur’an yang dibakukan pada masa Khalifah Usman bin Affan (25 H/ 646 M). Lihat lajnah al Qur’an Kemenag).
Mudarosah merupakan metode memperdengarkan hafalan yang sudah dihafal kepada teman atau orang lain secara bergantian dan berkelompok.
Musyafahah yaitu metode belajar al-Qur’an yang mensyaratkan perjumpaan secara langsung antara murid dengan guru.
Sedangkan Yanbu’a sendiri memiliki 4 tujuan yaitu;
- Ikut andil mencerdas-kan anak bangsa.
- membekali santri mampu membaca Al Qur’an dengan benar.
- Mampu mudarosah Al Qur’an sedini mungkin.
- Membetulkan yang salah dan menyempur-nakan yang kurang
Demikian informasi mengenai visi misi dan tujuan metode yanbu’a, semoga menambah khazanah keilmuan dalam pembelajaran mengaji al-Qur’an.
Maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalamu’alaikum.