Siapa Nama Kakek Anda, simbahnya bapakku Bernama Singorejo

susunan acara arisan keluarga trah ahlen

Siapakah nama kakek anda? Begitulah pertanyaan penghulu kepada calon pengantin yang melakukakan pemeriksaan sebelum acara ijab kabul pencatatan pernikahan secara resmi di KUA.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh, dan ternyata ada saja calon mempelai yang ternyata tidak paham atau tidak tau nama simbahnya. Bisa mbah kakung bisa juga mbah putri.

Ada yang hanya mengenalnya dengan sebutan sehari hari misalnya mbah lanang atau mbah putri. Paling banyak menyebut mbah kakung atau mbok tuwo.

Estimasi saya ada sekitar 10-20 persen pasangan calon pengantin yang gagal mengingat (atau bahkan tidak pernah tahu) nama kakek atau simbahnya.

Kenapa sampai tidak tahu?

Alasan kebanyakan mereka tidak tahu nama kakek nenek apalagi mbah buyutnya adalah karena;

Kakek nenek sudah meninggal sebelum dia lahir

Ini yang paling banyak, yaitu memberitahukan bahwa moyangnya keburu dipanggil Yang Maha Kuasa sebelum mereka mengenalnya.

Dan kedua orang tuanya pun juga mengabaikan untuk memberitahu nama mendiang kakek atau neneknya.

Kenapa begitu?

Entahlah, mungkin mengenal moyang bukan suatu hal yang penting bagi beberapa kalangan.

Tidak ada yang memberi tahu, taunya sebatas nama panggilan kiri kanan

Ada juga yang kasusnya dia masih sempat bertemu dengan kakeknya, bahkan hidup bertahun tahun.

Dan yang paling parah yaitu dia tinggal bersama kakek neneknya tetapi tak paham siapa nama beliau moyangnya ini.

Memangnya ada?

Ada!!!

Kenapa bisa begitu? Karena semenjak kecil terbiasa memanggil kakek neneknya dengan sebutan yang umum.

Misalnya mbah kakung lanang, mbok tuwo mbah putri. Akibatnya dia tidah tahu siapa nama beliau dan sayangnya tak ada yang memberitahukan namanya.

Budaya mencatat silsilah trah keturunan yang kurang baik

Orang Indonesia (atau mungkin maksudnya orang Jawa, sepanjang saya tahu dalam urusan garis keturunan tidak terlalu memperhatikan.

Kebanyakan malah memperhatikan weton, geblage mbahe, anak nomer piro, duwite akeh pora, pangkate ecek ecek atau tinggi dan lain sebagainya, intinya bukan garis keturunan.

Kenapa bisa begitu?

Saya kurang paham, tapi yang saya tahu jarang ada suatu keluarga yang memuat silsilah keturunan secara lengkap sampai 7 turuna keatas.

Paling diatasnya buyut, itupun jarang, misalnya ada jika suatu kampung yang pendudukny asli situ sehingga cenderung saling mengingatkan moyangnya.

Nama kakek Buyut Saya Singorejo, kok bisa tahu?

Awalnya saya juga tidak tahu perihal nama singorejo yang merupakan ayah dari simbah saya dari pihak Bapak.

Jadi mbah Singorejo ini adalah kakek ayah saya.

Riwayat bisa mengetahui nama simah karena keperluan paspor.

Dalam paspor yang dipakai bapak saya memerlukan 3 nama.

Nama bapak saya cuman satu suku kata saja, kemudian nama ayah bapak saya (kakekku) juga 1 kalimat doank yaitu Madaris.

Maka masih butuh 1 lagi nama yaitu ayah dari mbah Madaris.

Akhirnya bapak saya berangkat ke Boyolali untuk mencari tahu nama simbahnya. Dan dapatlah informasi mbah Singorejo.

Kenapa penghulu kepo tanya nama Kakek?

Dalam proses pencatatan nikah secara resmi di KUA, salah satunya adalah pemeriksaan calon pengantin.

Istilah pada satu tempat dengan lainnya bermacam macam, ada jonggolan, preksan, rapak, dan anda bisa tambahkan sendiri.

Pemeriksaan ini memakai form blanko NB. nah dalam blangko pemeriksaan ini ada kolom nama wali.

Nah pada bagian wali ini ada isian titik titik “BIN” maksudnya anak dari siapa. Itulah kebapa banyak penghulu yang bertanya nama kakek calon pengantin.

Dan hasilnya menurut saya masih banyak yang gagal menyebutkan nama kakeknya secara benar, yang mending sekedar lupa lupa ingat sebutannya, memangggil mbah wiro atau mbah darmo. Dan paling parah adalah blas tidak punya ide sama sekali siapa nama kakeknya. Apalagi buyute.

Selamat datang generasi millenial, cuma pak penghulu bertanya, lha gimana sampean mendoakan kakek nenek sampean jika nama saja gak ingat, apalagi berdoa untuk mereka?

Ibnu Singorejo

Postingan baru : Kami usahakan Jadwal hari Senin dan Jumat akan ada tambahan postingan artikel baru. Terima kasih sudah menyimak. saran dan kritik serta sumbangan artikel kami tunggu. contact info : cspontren@yahoo.com twitter : PontrenDotCom FB : Gadung Giri

Tinggalkan Balasan

This Post Has 4 Comments

  1. zainudin ahmad

    asalamualaikum , saya juga masih penasaran dengan silsilah saya , karena nama singo rejo
    nama saya ahmad z bin imam nahrowi , bin gasio / m ridwan bin singo rejo
    ayah saya dari jawa merantau ke lampung bersama ayahnya
    sebelunya dari banyuwangi namun kakek saya an mbah gasiyo tidak banyak cerita tentang buyut saya atau ayahnya , namun saya penasaran denga nama singo rejo sebagai kakek buyut saya ,
    konon cerita sebelum ke banyuwangi kakek saya adalah orang dari daerah kediri ,
    salam dari lampung

    1. Ibnu Singorejo

      Waalaikum salaam.. salam kenal.. kakek saya bernama madaris.. sudah wafat tahun 1980. Nama ayah beliau adalah Singo Rejo.. lokasinya di Sumber Simo Boyolali. Kalau ada banyak kesamaan.. mungkin saja kita bersaudara meski garis keturunannya sudah agak jauh.

  2. Rauf

    Assalammualaikum.
    Salam kenal mas ibnu.
    Terima kasih atas sharing info di web ini. Bisa jadi kita masih satu keluarga.
    Keturunan dari mbah ibu dari jalur ibu sy persis namanya mbah singorejo.
    Sy – ibu sy – Mbah putri Menik – Mbah Singorejo.
    Ibu sy lahir dan besar di Kutoarjo, Purworejo.
    Alhamdulillah, keluarga besar ibu sy sampai skrg masih aktif di grup wa kel. Besar mbah singorejo.

    1. Ibnu Singorejo

      salam kenal juga, bisa jadi kita masih keluarga, Alhamdulillah masih aktif grup panjenengan, semoga barakah fid dunya wal akhirat.