Mahendria Sukmana Heronita Purnamasari Semoga Sakinah Mawaddah wa Rahmah
Selamat menempuh hidup baru dr. Mahendria Sukmana, Sp.JP. dan dr. Heronita Nimas Purnamasari (diluk maneh Sp.M), semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rahmah,
Mendapatkan putra putri soleh solihah, dimudahkan dan selalu diberikan jalan keluar dalam kebersamaan membina rumah tangga dan ,
mengantarkan anak-anak menuju masa depan gemilang berjaya fid dunya wal akhirat.
Ini adalah catatan sebagai sekedar pengingat kenang – kenangan menghadiri acara walimatul ‘ursy antara dua orang dokter.
Yang satu adalah teman MTs saya yaitu dr. Mahendria Sukmana, terakhir ketemu mestinya di tahun 1996
Kalau di kurs sampai saat ini, kami tidak bertemu selama 24 tahun, lebih, sangarnya lagi jika ditulis seperempat abad kurang satu tahun.
Ngurusi Tempat Ijab Tetangga sebelum ke Walimahan dr. Mahendra, Sp. JP dan dr. Nimas
pontren.com – assalaamu’alaikum para penyuka hape dan gadget canggih, pagi ini (26 Desember 2020) agak ribet keadaannya
Situasinya begini, sama tetangga samping rumah memberikan tugas untuk menata dan mempersiapkan meja tempat ijab kabul mbak Fitri dengan calon suaminya.
Blaik tenan, esuk-esuk wayah prei durung jam pitu harus nyamperin hotel taman sari untuk cek lokasi ijab kabul
Demi melancarkan tetangga dalam melepas status lajang, dengan semangat 45 menggeber motor tua ke lokasi ijab.
Cek sana sini, walah mejanya kok kecil? Tanya pihak hotel bagian resepsionis,” Mas, ada meja yang lebih besar apa tidak?
Dijawab.”kalau urusan meja ijab, yang ngurusi pihak dekorasi mas,” kapok tenan iki, tapi ya sudahlah karena waktu sudah mendesak yang penting sudah siap meskipun kurang sreg juga dengan meja yang kurang besar.
Akhirnya jam 07.30 WIB pak penghulu sudah datang, pas seperti janjinya.
Walah malah pihak pengantin yang masih dikamar atas, sukur calon pengantin pria sudah turun duluan sehingga pak naib masih bersedia menunggu (masalahnya jam selanjutnya masih ada ijapan lagi).
Kemudian serang 10 menit kemudian pengantin wanita turun.
Alhamdulillah kelar ijab dengan lancar dengan acara ijab kabul dilaksanakan oleh paman Mbak Fitri secara lancar dengan dicatat oleh Kepala KUA.
Ada kejadian unik, dimana sebelum acara ijab kedua mempelai sudah dipesan oleh petugas KUA untuk mempersiapkan sarung tangan dan masker.
Tentu dalam rangka mematuhi protokol kesehatan karena cuaca corona yang sudah berbulan bulan melanda.
Benar pesan petugas KUA ini ditaati, lha badhala nya mereka benar benar menyiapkan masker dan sarung tangan
ada tapinya, tetapi pengantin dan walinya malah tidak memakainya, jadi hanya sekedar menyiapkan di meja ijab.
Akhirnya daripada pak Naib pergi meninggalkan acara ijab kabul karena aturannya seorang penghulu harus meninggalkan tempat ijab yang tidak mematuhi kesehatan
Akhirnya sedikit berdebat dengan tukang foto kemudian wali saksi dan pengantin semua siap memakai masker dan sarung tangan.
Saya pribadi juga maklum dengan tukang foto yang agak sebal dengan situasi pengantin wanita pakai kaos tangan
Pasalnya agak mengurangi motif pacar pada tangan pengantin wanita, mungkin bukan pacar juga sih, malah lebih tepatnya seperti perhiasan.
Tapi ya sudahlah daripada pak penghulu pergi akhirnya mau tidak mau pengantin tetap memakainya.
Selepas acara ijab mau dilepas itu urusan masing-masing penyelenggara.
Selesai ijab, lega beban saya karena acara yang menjadi tanggungjawab saya berjalan lancar, no problemo.
Mendadak haus, 😀 padahal acara masih nanti jam sepuluh, ijabnya jam setengah delapan.
Maju karena banyak manten yang memajukan jadwal pernikahan karena aturan walimahan yang ketat setelah bulan desember
Hause wis rak ketulungan, pikir sana pikir sini cari cara praktis menghilangkan dahaga. sisan beli korek beserta pasangannya.
Untung disamping hotel taman sari ada alfamidi, beli coca cola dan korek api.
Pesan saya, yuh larange korek nang alfamidi, paling murah 5.500,-, paling mahal katanya 11.000,-. Lah beli rek jress oleh dua puluh biji.
Pemberitahuan melalui WA mohon Doa Restu Pernikahan dr. Mahendria vs dr. Nimas
Pas sedang duduk didepan alfamidi, iseng buka grup WA, ada informasi untuk mendoakan pernikahan antara dr. mahendria Sukmana dan dr. Heronita Purnamasari
Begini woro woronya
Mohon Doanya, pagi ini Saudara dan Saudari Kita, Mahendria Sukmana dan Heronita Purnamasari akan melangsungkan pernikahan, kita doakan rumah tangga yang dibina sakinah mawaddah wa rahmah Bahagia dunia akhirat.
woro woro M. Ari Mukhlason via Whatsapp
lha iseng saya tanya, emang dimana acaranya, pean koq iso reti, sedulure po piye? Begitu kalimat yang saya lontarkan kepada om Mukhlason.
Bilangnya acara di sukoharjo, mojolaban, lha kok ora adoh? Akhirnya wa wa wa minta share location (boso jowone mbagi nggon)
Cek lewat google map, 14 menit, tafsire mukhlason tempatnya deket, paling sekitar 15 menit dari tempatmu.
Wow, manteb tenan arek iki, titis sik nebak.
Sarapanmu samben esuk opo kok bener lan pener sik memperkirakan alokasi menempuh perjalanan Karanganyar – Mojolaban Sukoharjo.
Tanpa basa basi, dan mumpung kostum juga lengkap (pakai jas masbrooo) akhirnya copot dasi dan langsung cuss ke lokasi walimahan.
Pelaksanaan Ijab Kabul Tertib Protokol Kesehatan
Alhamdulillah sampai sana sesaat sebelum ijab kabul dilaksanakan
Dengan modal masker belogo Depag saya malah leluasa memfoto pada saat prosesi nya. Lumayan berkah dikasih masker teman yang kerja di depag :D.
Ijab dilakukan oleh Ayah dari mbak Nimas sendiri, maksudnya tidak diwakilkan kepada pak penghulu atau pak naib
Sedangkan kabulnya juga diucapkan oleh mas Mahendria Sukmana sendiri. Emangnya kabul pengantin pria bisa diwakilkan? Bisa lah, apa sih yang enggak bisa buat loe?
Alhamdulillah proses pengucapan ijab kabul baik oleh Ayahanda dari mbak Nimas maupun mas Mahendra lancaarr makuncar kuncar
Gak perlu pake acara siaran ulang, sekali ucap, benar, tepat dan lancar, top markotop.
Oh iya, seperti penampakan difoto, acara walimahan ini menggunakan protokol kesehatan =, kedua mempelai wali dan saksi beserta naibnya lengkap bermasker dan bersarungtangan
Bahkan pembawa acaranya pun tetap maskeran saat membawakan berita, manteb full pokokmen, sampai2 mau memfoto pembawa acaranya pun jadi batal mergo beliaunya maskeran.
Habis memfoto foto kemudian saya cari cari mas Mukhlason, dimana ya duduknya? Timbang kesuwen tak telpun wae, nah waktu mulai berdering nampak cowok ganteng akan sedang mengangkat telfon, lha kae wonge.
Langsung saja tak matiin hapene, dadi ngguyu dewe lihat om Mukhlason hola halo ambek telpun sik wis tak pateni :D.
Lama tak bersua, tanya kabar kondisi kesehatan, alhamdulillah, kemudian saya tanya kok bisa tau acara walimahan, padahal rumahnya jauh (om nya rumahnya Jawa Timur).
Tamu Tak Diundang
Usut punya usut riwayatnya karena kedua pengantin adalah teman beliau di MTs Assalaam dan juga di SMA Insan Cendekia.
Jaman dulu kayaknya kondang dengan nama SMA Magnet, tapi entah kenapa koq magnetnya sekarang sudah tak disandang lagi, insan cendekia pun juga saat ini adalah Madrasah Aliyah. Mbuh ra reti riwayate.
Kemudian datang 2 pasang suami istri, kedua pasangan ini ternyata alumni juga dari SMA IC serpong.
Yang pihak perempuan adalah alumni Assalaam, mereka lugu-lugu (setidaknya begitulah klaim dari kedua alumni putri Assalaam ini).
Waduh saya kok jadi yang gak enak ya? Lha saya bukan alumni insan cendekia dewe?
Tapi piye maneh, wis bacut ngombe, ya wislah di entekne sisan, moso yo pulang, malah ngetarani tamu tak diundang tho ya. 😀
Tapi saya tenang saja dink, karena saya tau kedua mempelai orangnya pada baik hati banget, jadi saya yakin tidak keberatan jika saya menghabiskan seporsi makanan dan snack yang ada dimeja. Alhamdulillah.
Tausiyah dari Guru MTs yang mengajar Pelajaran Biologi
Nah, di akhir acara setelah beberapa saat foto foto pihak keluarga, diisi dengan tausiah nasehat bagi kedua mempelai utamanya, dan melebar bagi para mantan pengantin yang hadir dalam rangka turut bahagia dan mendoakan mereka berdua.
Isi tausiah dari guru Biologi dan sekaligus pengisi kajian tafsir di masjid Al Ikhlas? (kalau gak salah ya) ini yang saya tangkap setidaknya menyampaikan 2 hal.
Yang pertama berkenaan dengan hadits nabi tentang keistimewaan Wanita yang boleh memasuki surga dari pintu mana saja yang dia mau.
Yang kedua tentang kisah rasul Muhammad saw melamar ummu salamah.
Bagaimana isiannya? Ya seperti itulah isiannya 😀
Hadits riwayat HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
artinya : “Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.”
Jadi streching dari hadits ini, menurut ustadz Biologi tersebut adalah taat kepada suami. Dan menjalankan salat wajib, puasa ramadhan, menjaga farjinya. Maka dia bisa memilih pintu surga manapun untuk dimasuki.
Tentunya taat kepada suami selama bukan bermaksiat kepada sang Pencipta.
Yang kedua belau bercerita tentang kisah Hindun Binti Abi Umayyah. Seorang janda yang menolak lamaran sahabat sahabat terkenal (Umar Bin Khattab, Abu Bakar Ash Shiddiiq) dengan kalimat yang menempatkan almarhum suaminya tinggi.
Kalimatnya adalah Siapakah orang yang lebih baik dari Abu Salamah, demikian selalu yang ia katakan.
Siapakah Hindun binti Abi Umayyah? dikenal dengan Ummu Salamah. Semula bersuami Abdullah al-Makhzami, terluka parah dalam perang Uhud kemudian syahid.
Ummu Salamah sudah berumur (dalam beberapa situs mengatakan usianya 30 tahun).
Pada mulanya menolak lamaran Rasulullah Saw., sebagaimana ia telah menolak lamaran Abu Bakar dan Umar Bin Khattab.
Demi meraih kehormatan, maka dipersunting oleh Rasulullah Saw., dan demi anak-anaknya, Ummu Salamah menerima pinangan Nabi.
Nah pada bagian ini saya agak bingung dengan pesan moral yang disampaikan oleh pak Ustadz Biologi tadi
Saya coba-coba memadu padankan yang disampaikan yaitu = suamiku is the best, kira-kira begitulah maksud beliau apapun kondisinya selama dalam ketaatan Allah.
besok kalau sowan mau saya tanyakan lagi apa maksudnya.
Penyakit Era Modern, Ingat Wajahnya Lupa Namanya
Ada udang dibalik batu, kenapa dari tadi saya sebut dengan ustadz Biologi, ternyata para muridnya yang masa MTs juga lali namanya :D,
Mukhlason agak ingat, sepertinya pernah ngajar di Assalaam, lah saya bilang, seingat Saya Edi Suprapto.
Ternyata memang benar, belau pernah ngajar di Assalaam (alhamdulillah bukan ngajar kelas saya, jadi saya terhindar dari siswa yang lupa ustadznya).
Dan Kabar uniknya, wanita yang duduk di depan kami adalah istri beliau, dan apesnya kami memanggilnya dengan ustadzah FISIKA!!
Namanya ustadz ustadzah, memorynya ternyata lebih baik dari kami, dia menyebut nama salah satu santri putri yang menikah juga dengan alumni.
mau saya timpali,”iya benar itu angkatan kita, masih tetep kyut, Cuma diameternya agak sedikit bertambah”, sayangnya agak berjauhan, jadi ya saya urungkan niat saya berkomentar.
Kemudian beliau, ustadzah menyebutkan nama Wulan Pintoko, koor kami bersama sama mengiyakan kami angkatan ustadz Wulan Pintoko.
Kemudian dengan sedikit banyak malu malu, saya kirimkan foto beliau kepada ustadz Wulan Pintoko.
Tujuannya untuk mengingatkan kembali siapa nama kedua guru kami yang bersahaja dan awet muda ini.
Saking awet mudanya saya cenderung tidak menyarankan kami berfoto bersama dengan kedua beliau.
Ngeri saja dan khawatir nanti orang akan susah membedakan mana muridnya dan mana gurunya 😀
Habis acara tausiyah, usai sudah acara, dan selanjutnya karena kondisi yang memang seperti ini, kemudian pamit seraya say good bye (mungkin lebih tepatnya see you) kepada kedua mempelai.
Doa Ucapan Walimahan Pernikahan Sahabat Melalui WA dari teman Grup
Acara walimahan merupakan salah satu momen kebahagiaan, bukan hanya kedua mempelai, bahkan orang disekitanya.
Apalagi kedua pengantin adalah rekan dan sahabat, ada banyak doa dan harapan semoga …. semoga… dan semoga… intinya sakinah mawaddah wa rahmah anak soleh solihah. Amiin.
Salah satu doa yang disampaikan yaitu tulisan dari saudara Janaverry Rachmatika (waduh maaf bro saya agak lupa ejaan namamu).
Berikut doa dari mas Jana yang bisa dianggap mewakili dari berbagai doa beredar di grup yang termasuk adem ayem.
Grup yang rutin informasi jadwal salat dan informasi penting lainnya, selain itu alhamdulillah sepi.
Berikut doanya
Untuk Mahendria & Nimas (gak ada di sini ya)
Selamat atas pernikahannya ya…
Semoga menjadi keluarga yang dipenuhi dengan sakinah, mawaddah, rohmah, hidayah, ‘inayah, wa barokah.
Tetap langgeng, harmonis, romantis sampai kakek-nenek, serta selalu saling menjaga dan memelihara keimanan, ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah SubhaanaHU wata’aala hingga akhir hayat.
Dan dikaruniai anak-anak yang sholih-sholihah, yang sedap dipandang, serta menyenangkan dan membahagiakan orang tuanya.
بَارَكَ اللهُ لَكُمَا وَبَارَكَ عَلَيْكُمَا وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ
”Semoga Allah melimpahkan keberkahan untuk kalian berdua dan memberikan keberkahan atas apa-apa yang ada pada kalian berdua serta mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan (ketaatan kepada Allah SubhaanaHU wata’aala).
آمِين… آمِين يَارَبَّ الْعٰلَمِيْنَ
Nah itulah sekelumit kisah tentang walimahan dari kedua mempelai, penutup kata, Selamat atas Pernikahannya, semoga dr. Mahendria, Sp.JP dan dr. Nimas.
Semoga diberikan karuna keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, kemudahan menyelesaikan masalah yan datang.
Mendapatkan kemampuan dalam mengantarkan putra putrinya menjadi pribadi yang soleh solihah, jaya kehidupan dunia akhirat. Wassalaamu’alaikum.
Aduh bahagianya seorang guru masih diingat muridnya, wlo lupa namanya
Yg guru biologi = ust Edy Tarwoko
Yg guru fisika = ustdz Siti Hasanah
Smoga kalian bahagia fiddunya wal akhiroh bersama keluarga sakinah mawaddah wa rohmah
amiin, amiin yaa robbal ‘aalamiin. semoga beliau berdua bahagia fid dunya wal akhiroh bersama keluarga sakinah mawaddah wa rohmah. btw yang komentar ustadzah fisika apa bukan ya? ampuun dah pokoknya ustadzah…. mohon di maafkeun.