Kunci Sukses Membentuk Santri TPQ jadi generasi Muslim unggul

kunci-sukses-mengajar-TPQ
neng geulis


2 kunci sukses dalam rangka pembentukan anak didik santri baik TPQ ataupun TKQ serta pendidikan keislaman lainnya untuk membentuk generasi Muslim unggul menurut Hj Sunarsih Wijaya SE.

pontren.com – 2 kunci sukses ini disampaikan oleh beliau Hj Sunarsih Wijaya SE dalam acara kegiatan yang diadakan oleh Direktorat PD Pontren Kemenag RI di tahun 2014.

Siapakah beliau Hj. Sunarsih Wijaya SE?

Pada tahun 2015 beliau adalah Ketua Dewan Direksi LPGDM Riayatul Ummah.

Kegiatan tersebut berjudul Pelatihan Pengembangan Kompetensi Guru TKQ-TPQ yang diadakan di Hotel Puncak Raya Cisarua Bogor.

Meskipun sudah lama berlalu alias 6 tahun yang lalu acara diadakan, akan tetapi isi dari materi pelatihan ini tetaplah relevan untuk diresapi dan direnungkan para pengelola pendidikan agama Islam seperti TKQ TPQ maupun PAUDQU.

Apakah kedua kunci sukses dimaksud?

Kunci sukses dalam hal ini adalah Mengajar di TKQ dan TPQ dengan kreatifitas dan keikhlasan.

Tentunya kegiatan mengajar dengan ikhlas dan kreatifitas perlu ditunjang dengan pengetahuan dan keilmuan pendidikan seperti kurikulum TPQ maupun ilmu dasar psikologi anak.

Mengajar dengan keikhlasan

Keikhlasan berasal dari kata ikhlas yang berarti artinya niat perbuatan amal saleh secara tulus tanpa pamrih manusia, melainkan hanya mengharapkan ridho Allah SWT semata.

Secara pengertian, yang dimaksud dengan keikhlasan adalah suatu suasana hati manusia yang bersifat tidak mengharapkan balasan atas perbuatan/jasanya.

Baca : cara menjadi guru TPQ yang menyenangkan

Sedangkan keikhlasan itu padahakekatnya adalah suasana batin manusia yang menginginkan balasan hanya dari ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

dengan keikhlasan ini kans sebagai pendidik yang diberkahi lebih besar yang menjalar kepada keberhasilan dalam pendidikan, bisa dikatakan faktor X untuk kategori keikhlasan dari pihak pengajar atau guru TPQ.

Mengajar dengan keratifitas

kreatifitas guru TPQ

Setelah faktor batiniyah dari pihak guru berkaitan dengan kerelaan hati dan hanya mengharap ridha Allah SWT, kemudian faktor kedua yatu pengajaran kegiatan belajar mengajar yang kreatif.

Maksud dari kreatifitas pendidik ini mengingat kondisi santri siswa TPQ yang energinya bisa dikatakan banyak terkuras pada pendidikan umum atau formal.

Singkatnya TPQ dan lembaga pendidikan Islam hanya menerima sisa tenaga dan pikiran saja.

Keberadaan sisa sisa tenaga santri ini perlu dimaksimalkan dalam menerima materi pembelajaran baik berupa BTQ maupun mapel yang bersifat pendidikan Islam seperti fiqih aqidah akhlak SKI doa doa harian hafalan surat pendek maupun bacaan salat.

Dengan kreatifitas guru TPQ yang baik maka suasana pembelajaran akan menyenangkan dan tidak membuat santri bosan.

Situasi menyenangkan dan tidak membosankan akan membuat materi mudah diterima santri serta para anak didik betah dan menyukai belajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an.

Baca : cara mengajar TPQ yang menyenangkan

Meskipun sudah memiliki kemampuan yang baik dalam kreatifitas, serta hati ikhlas mendidik santri TPQ, seorang ustadz ustadzah Taman Pendidikan Al-Qur’an seharusnya mengetahui pengetahuan yang memadai dalam hal kurikulum TPQ.

Menurut beliau, , kompetensi kemampuan ustadzah dalam memahami kurikulum sangat penting.

Walaupun kenyataan di lapangan banyak ditemukan guru TPQ yang masih bingung atau bahkan tidak perduli dengan kurikulum (bisa karena perubahan kurikulum atau tidak sampainya informasi kurikulum).

Namun demikian menurut beliau seorang guru pada Taman Pendidikan Al-Qur’an ataupun TKQ seharunya tidak boleh ikut bingung dan tetap memiliki pegangan dalam kurikulum lembaganya.

Penutup tulisan kunci sukses mengajar TPQ untuk membentuk generasi muslim yang unggul

Dari uraian singkat diatas ada 3 poin yang dapat diambil sebagai ibrah atau inti kesimpulan yaitu;

Pertama. Guru TPQ seharusnya memahami tentang kurikulum Taman Pendidikan al-Qur’an

Kedua, ikhlas adalah salah satu kunci dalam keberhasilan guru dalam mengajar TPQ sebagai faktor X untuk kesuksesan pendidikan;

Ketiga, kreatifitas pengajaran diperlukan dalam rangka mensiasati kondisi santri yang hanya berupa sisa tenaga dan pikiran setelah pembelajaran pada sekolah umum atau formal.

Singkatnya, menurut Hj Sunarsih Wijaya SE, Mengajar di TKQ dan TPQ dengan kreatifitas dan keikhlasan merupakan kunci sukses membentuk generasi Muslim unggul.

Wilujeng siang, selamat maksi, wassalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Ibnu Singorejo

Postingan baru : Kami usahakan Jadwal hari Senin dan Jumat akan ada tambahan postingan artikel baru. Terima kasih sudah menyimak. saran dan kritik serta sumbangan artikel kami tunggu. contact info : cspontren@yahoo.com twitter : PontrenDotCom FB : Gadung Giri

Tinggalkan Balasan